Tiga
Raisha Kaila Mahendra.
Saat bel istirahat berbunyi, aku dan Andy bergegas keluar kelas untuk menemui Fikri dan Rindu yang tlah menunggu di koridor pembatas kelas kami.
Yah tahun ini kami yang dulunya berada dalam satu kelas di X IPA 2 terpaksa terpisah, Fikri dan Rindu yang berada di kelas XI IPA 2, sedangkan aku dan Andy di kelas XI IPA 3.
“Ca, gimana kak Arsa ? tanya Rindu saat kami berempat kumpul di kantin.
“Kalah telak” ledek Fikri yang ku yakinkan ditujukan pada cowok yang duduk di hadapannya
“Dari sekian banyak cowok disekolah kita ini, harus banget yah kak Arsa beb?”
Andy memasang wajah manjanya yang dibalas pukulan pada kepala Andy dan tatapan sinis padaku dan Fikri saat dia melihat kami tertawa, Andy hanya mengelus kepalanya“Belum jadian saja sudah bonyok kamu Dy” ledek Fikri
“lupa yah, dia kan Sudah masuk RS karena sok-sok an ngajak duel Rindu” tambahku yang membuat aku dan Fikri tertawa puas jika mengingat bagaimana Rindu bisa ngalahin cowok yang duduk disampingnya itu hanya dalam satu kali tendangan.
“Kata Andy waktu hari terakhir MOS kak Arsa ngasih kamu coklat kan? Itu waktu dia manggil kamu ke lapangan ?” tanya Rindu yang mulai menatapku
Aku hanya mengganguk sambil menikmati bakso didepanku
“ Plus dipeluk kak Arsa juga” tambah Andy
Aku hanya mengganguk, masih dengan menikmati bakso yang ada dihadapanku“Heh ?” sambungku tiba-tiba
“Gak dipeluk monyet” timpalku kemudian menatap tajam Andy
“Dia gombalin kamu Ca?” tanya Fikri mengintrogasi
“Dirangkul doang”
“Dan kamu biarin gitu saja?” tanya cowok yang duduk disampingku
“hmm” jawabku
“Ca” panggilnya
“Calm down Ky" ucapku yang tahu betul bagaimana reaksi satu sahabatku ini ketika tahu ada cowok yang mendekatiku
Sebenarnya bukan hanya Fikri yang selalu menjaga ku, Rindu pun akan sama tapi dengan sikap sedikit berbeda. Jika Fikri dengan segala introgasinya yang menggebu gebu, Rindu lebih memilih santai dan membiarkan ku meyelesaikannya sendiri jika menurutnya masih bisa ku atasi, dia hanya perlu memastikan informasi yang dia temukan.
"Sepertinya saat itu ada Andy juga kan Ca ?" tanya Rindu
"hmm"
“Trus curut satu ini biarin kamu dirangkul-rangkul begitu sama si Arsa?” tanya Fikri
“hmm”
“Kak Arsa, Ky” tambahku
“Apapun itu”
“Wah minta di kasih perhitungan tuh kakak kelas satu, mentang-mentang lebih tua malah seenaknya”
“Lagian Cacanya juga suka, Fik” ledek Andy yang kena timpukan oleh sendok yang dipegang Fikri
“Jorok Ky” bukan Andy yang berkomentar, tetapi cewek yang sedang duduk dihadapanku
“Jadi ngebela sicurut ni sekarang?” tanya Fikri
“Bagaimanapun itu jorok, sendok itu kan dari mulutmu” tegas Rindu
“Sudah -sudah, gak penting juga” tegurku
KAMU SEDANG MEMBACA
Why ?
القصة القصيرةDibalik tawa jangan pernah lupa bahwa akan ada luka didalamnya meski hanya 1%