Chapter 13 - 𝐃𝐞𝐛𝐚𝐭

579 44 21
                                    

Typo ada dimana-mana. Kata kata ga baku. Mungkin ada kata² yang kasar.. :) okie dokie~
Happy Reading!
-
Note : Boboiboy dan kawan kawan hanya milik Monsta, dalam cerita ini saya hanya meminjam tokohnya, tolong difahami:).
-
Slight¡ Haliya

A u t h o r
------------------------------------

"Aku suka sama kamu tetapi aku cuman kodomo, hanya 'teman baikmu' "
-

Seusai pelajaran terakhir..

Halilintar POV

"Bagi yang ikut turnamen Voli dan Basket harap latihan nanti sore" pesan Bu Runi dengan tatapan serius.

"Untuk lomba memasaknya silahkan temui guru eskul masing-masing" lanjutnya.

"Baik bu" balas murid murid dengan serempak.

"Yaudah kalau begitu, semoga berjaya" ucap Bu Runi lalu keluar kelas dan menutup pintu dari luar.

Aku hanya menatap dengan malas. Aku menatap sekilas wajah Yaya.

"Emangnya dia bisa main Voli?" batinku pelan.

"Yaya! Yuk ambil bola Voli dan Basketnya digudang" ajak Isabella menghampiri Yaya.

"Biar gue sama Yaya yang ambil bolanya" entah apa yang aku pikirkan, ucapan itu terlontar dari mulutku. Semua menatap kearahku begitupun Yaya.

"OooOooh..... Oke! Jangan lama lama yah! Ntar jadia-"

Aku menatap tajam kearah Gila untuk tidak menyelesaikan kalimatnya itu.

"Oke, gue bercanda" lanjutnya dengan gaya 'peace'.

"Tunggu apa lagi? Ayo kita berlatih!" seru Ying dengan semangat.

"AYO!" jawab murid serempak.

Kulihat Yaya berdiri dan menatapku datar.

"Ayo" ajaknya.

Aku hanya menjawab dengan deheman pelan lalu berjalan keluar kelas dan diikuti Yaya dibelakangku.

Aku berjalan memasuki gudang khusus untuk olahraga.

"Gue yang bawa Bola basket dan lu yang bawa Bola Voli" titahku sembari menunjuk bola Voli diatas lemari. Ia hanya menjawab dengan anggukan lalu berjalan ketempat yang aku tunjuk.

Seusai mengambil bola Basket. Yaya menghampiriku sembari membawa bola Voli yang ada ditangannya. Tiba-tiba..

Gubrak

"Aduh.." ucap Yaya meringis kesakitan.

Aku membuka kedua mataku ini dan.. Hap. Kedua mata kami saling bertemu. Wajah kami hanya berjarak 5 senti. Suara nafas Yaya terdengar sangat jelas.

"KYAAAAAA".

Aku mencubit pipi Yaya sebagai ganti untuk tidak memukulinya.

𝐒𝐡𝐞 𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐨𝐥𝐝 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 (𝔹𝔹𝔹 𝕗𝕒𝕟𝕗𝕚𝕔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang