( 2 ) Teman baru

894 153 11
                                    

Nafasnya memburu, dengan lari yang semakin cepat. Dibelakangnya sosok pria tua berkumis berlari menyusulnya sembari meneriakkan namanya.

“Berhenti kang yeosang!!”

Yeosang semakin memaksakan diri untuk berlari cepat, ia melirik sekitar dengan panik hingga menemukan menemukan kelas kosong yang terbuka dengan cepat ia masuk kedalam kelas itu dan menutup pintunya dengan rapat.
Ia berjongkok sembari menahan pintu kelas, siapa tau guru itu melihatnya dan berusaha masuk kesini. Dan untungnya tidak, ia berhasil selamat dari kejaran satpam sekolahnya.

Ia mengintip sedikit dari kaca jendela, saat dirasa aman segera dibukanya pintu kelas. Dan betapa terkejutnya Yeosang saat seseorang berdiri didepannya.

“Asu!”

“Eh??”

Yeosang membola mata kaget, dengan cepat menutup mulutnya yang dengan refleks mengumpat tadi.

“Eum, sorry” kata Yeosang. Ia mengusap tengkuknya dengan canggung, sosok didepannya masih terlihat syok.

“Kelas kamu disini? Saya gak pernah liat kamu” kata orang tersebut.

Yeosang menggeleng pelan, ia mulai melirik sekeliling lagi menghilangkan rasa gugupnya. “Gue gak sengaja masuk sini”

Orang didepannya mengangguk-ngangguk lalu mengulurkan tangannya. Membuat Yeosang gelagapan tak tau harus membalas atau tidak.

“Park seonghwa salam kenal. Namamu?”

Yeosang yang dengan canggung membalas salaman orang yang bernama Seonghwa ini. Namun baru beberapa detik, cepat-cepat ia tarik lagi tangannya.

“Kang yeosang, keberatan kalau gue pergi?” tanya Yeosang. Kakinya bergerak gelisah sejak tadi, ia tak nyaman dalam situasi seperti ini. Berdua saja dengan orang asing itu tak menyenangkan.

“Oh maaf aku ngehalangin, silahkan. Kapan-kapan bisa ketemu lagi kan yeosang?”

Yeosang mengangguk dengan cepat, terserah apapun yang si Seonghwa ini katakan. Yeosang sudah mau cepat-cepat sampai kelas tercinta.






°

Yeosang menghela nafas lega begitu sampai dikelasnya, belum terlalu ramai tapi syukurlah tidak sepi. Ada sang ketua kelas dan sekretaris yang entah sedang mendiskusikan apa, lalu ada Yunho yang bermain game bersama Serim. Tak lupa Wooyoung yang terlihat sedang membahas drama bersama Yeonjun dan Subin.

“Nah ini dia orangnya! Sang ayo main game!”

Yeosang baru saja menaruh tas dimeja dan Yunho sudah memanggilnya utuk bermain game. Okelah! Sekalian menghilangkan rasa kekesalan akibat tadi.

“Kenapa lo keringetan gitu? Padahal gue ngerasa dingin loh dari tadi” ucap Serim begitu Yeosang mendudukan diri disampingnya.
Yeosang menarik bangkunya lebih mendekat pada Serim. “Gue gak sengaja nabrak kaca spion motor pak satpam kita”

Lalu kemudian Yeosang menceritakan semua kejadian yang menurutnya sangat sial itu. Dimulai dari jam alarm yang ternyata salah, lalu insiden tak sengaja yang membuat ia dalam masalah.

Yunho dan Serim menyimak semua cerita Yeosang dengan seksama, tak ada yang menyela karena mereka tau Yeosang tak suka ada yang mengeyelanya saat berbicara serius.
“Sebentar... Berarti lo belum sarapan dong?” tanya Yunho.

Yeosang memgangguk lesu. Bagaimana ia mau sarapan, berangkat sekolah saja buru-buru. Jam weker sialan, kenapa jam yang sangat ia andalkan itu malah maju sejam dari biasa? Yeosang kira kan ia telat.

“20 menit lagi masuk kelas, kantin aja sang. Beli susu sama roti, lumayan ganjel perut. Daripada kosong banget”

Ide bagus juga tapi kantin dari kelasnya berjarak cukup jauh, nanti keburu masuk. Mending sekalian nanti saat istirahat saja ia makan. Ah ini alasan saja sih, dasarnya Yesang terlalu malas untuk berjalan ke kantin.

Hi, Hello | YeojongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang