AM-4: Pantai

6 1 0
                                    

Setelah kejadian sepeda kemarin Alta dan Mika menjadi semakin dekat setiap harinya, mereka semakin menempel seperti orang pacaran. Banyak yang salah kira kalau mereka itu pacaran, terutama para kakak kelas.

Hari ini adalah hari terakhir SMA SEVEN XAVIER mengadakan ulangan tengah semester, setiap siswa pun sedang fokus untuk mempermantap ilmu yang akan mereka bawa saat ulangan nantinya.

"Eh Mik, pinjam buku Lo dong, gw mau belajar nih" Ucap seseorang pada Mika yang sedang fokus belajar di bangkunya.

" Lo itu bisa nggak sih kalau nggak ganggu gw, gw itu lagi belajar dan Lo selalu ngambil buku gw" Mika menjawab dengan kepala yg mulai mendidih.

"Ya maap, tapi masa sih Lo nggak mau bantuin orang yang setampan gw" Orang Itu menaik-turunkan alisnya di hadapan Mika.

" Wehhh ada yang punya kresek nggak, gw mau muntah nih liat manusia kelewat narsis di depan gw" Mika berteriak pada seisi kelas. Seluruh penghuni kelas pun memperhatikan aksi yang Mika lakukan, yang sesekali membuat mereka tertawa.

" Mik Lo kok tega sama gw" Orang itu memasang wajah sedih yang dibuat-buat.

Mika memutar bola matanya malas. "ALTA SYARIF DYAPRATAMA sekarang Lo balik ketempat duduk Lo" Mika yang mulai jengah pun mengusir Alta.

" Aishhhhh Mikaa" Alta malah semakin merengek. Sehingga tiba tiba...

"Nih Alta kamu pake buku aku aja, aku udah selesai belajar kok" Ucap seorang gadis yang bernama  Zanetta Halisa yang sering di panggil Sasa.

Alta dan Mika pun menatap Sasa bersamaan.
" Tuh Ta Lo ambil buku SiSasa dan balik ke tempat Lo dan jangan gangguin gw lagi" Mika pun kembali fokus belajar.

" Emm Yaudah deh Saa, makasih yah. Lo mah baik gak kayak si Mika" Alta berucap pada Sasa dan di dengar oleh Mika, tetapi mika lebih memilih cuek dan fokus belajar.

Skipppppp....

Akhirnya kelas X IPA 1 pun selesai melaksanakan ulangan terakhir. Kini mereka semua sibuk berkumpul untuk mempersiapkan rencana liburan, dan Bu Marmar pun ikut andil dalam rencana acara tersebut.

" Eummmm Bu gimana kalau pas liburan kita ke pantai aja Bu, acara makan-makan gitu sambil mandi mandi" Ucap Olin memberi saran.

"Emm bagus juga, yang lain gimana setuju atau nggak" Bu Marmar memberi respon yang baik.

"Setuju Bu" Seisi kelas menjawab kompak. Memang kelas mereka kalau urusan makan dan liburan, seketika akan menjadi kelas dengan rasa solidaritas yang tinggi.

"Nah Alhamdulillah kalau gitu, jadi kalau gitu sekarang kalian rapatkan saja tentang biaya dan transportasi nya, Ibu menunggu kabar saja dari kalian".

" Baik Bu" Ucap seisi kelas lagi.

"Kalau gitu ibu keluar dulu, soalnya anak ibu udah rewel mau pulang" Ibu Marmar pun beranjak keluar kelas.

" Kalau urusan bianya kita sesuaikan aja sama banyak bahan yang mau di beli, biar nanti makanannya cukup buat kita semua" Ucap Dhani selalu ketua kelas.

" Setuju tuh, biar Arneta, Kiara, Safira,dan Zahra yang beli bahan kan mereka yang berjiwa-jiwa Shopping" Caca memberikan saran setelah sekian lama bungkam.

"Oke aku siap " Ucap Safira dan Zahra.
"Kita juga siap" Ucap Arneta dan Kiara.

" Yaudah kalau gitu, Gw yang masak" Mika mengajukan diri, karena dia memang suka memasak.

" Gw ikut deh  sama Mika" Ucap Olin.

"Olin kalau Lo ikut yang ada itu makanan habis semua sebelum jadi" Caca tiba-tiba nimbrung, yang membuat seisi kelas tertawa heboh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang