Ceklek...
Nana keluar dari ruangan minmin,ia disuruh pulang oleh taeyong karena sudah 3 minggu Nana berada di Rumah sakit terus.Minmin belum siuman.Ia tidak mau teledor lagi dengan meninggalkan putri kecil nya.Namun kalau bukan karena jejen dan jisung yang masih membutuhkan perhatiannya.Ia tak akan pulang dan menunggu putrinya yang cantik itu bangun.
Didepan pintu ia menemukan jeno,ia menggoyangkan badan jeno.
"Jen"panggilnya.Jeno mendongak,jaemin dapat melihat bulatan hitam dibawah mata suami nya itu.Setiap hari jeno seperti ini menunggu depan pintu ruangan minmin.ia tidak mau masuk didalam,ia merasa tidak pantas.Gara-gara dia anaknya terbaring tidak sadarkan diranjang itu.Ia selalu menangis setiap mengintip anaknya dibalik pintu.
"Masuk jen,minmin merindukan mu"ucap nana yang jongkok depan jeno.ia mengelus kepala suaminya,mengusap kantung matanya dan menghapus air mata nya.
"Aku,tidak pantas na"Ucap jeno air matanya berjatuhan lagi.
"Aku tidak pantas dimaafkan,aku tidak pantas"ucap jeno lalu menunduk dan membenturkan kepalanya dilututnya.Jaemin memeluk jeno.
"Kau lupa kalau putri kecil kita adalah malaikat?,dia memaafkan mu Sayang.Kami semua memaafkan mu"Ucap nana.Nana sempat marah pada jeno selama seminggu ia selalu mengusir jeno setiap kali jeno menjenguk anaknya.Tapi melihat betapa menyesalnya jeno,ia tau jeno butuh sandaran,ia tau jeno butuh orang yang menjadi pendengar yang baik dan pemberi nasehat serta dukungan untuknya.Dan orang itu adalah Nana sendiri."Kamu jaga Minmin ya,aku mau pulang untuk melihat keadaan jejen dan jisung"
"Jejen masih membeciku na,dia selalu memanggil ku monster"ucap jeno dengan nada tersedu-sedu.
"Kau harus mengambil hati kembarannya dulu sayang,sebelum kau mengambil hati minmin.Semangat!chuu"Ucap jaemin lalu mengecup pelipis suaminya.
"Jaga anak kita,ada mama didalam"ucap nana lalu beranjak.
Jeno kembali menunduk,begitu berat melihat putrinya yang terbarin lemah,karena dirinya.jeno mengutuk dirinya,ia ingin menggenggam putrinya seperti yang ia lakukan dikedua putra nya.
Ceklek
Jeno masuk kekamar putrinya dengan ragu2,ia dapat melihat taeyong yang menoleh dan tersenyum padanya.
Semakin ia melangkah,semakin banyak air matanya yang keluar.ia mempercepat langkah nya.Dan memeluk putrinya.
"Ma-maaf"jeno menangis deras ditubuh putri kecil nya.
"daddy menyayangi mu sayang"
Ia mengecup dahi putrinya.Sekilas teringat waktu dimana nana melahirkan anak kembar nya.Anak yang mereka nanti2kan.Waktu itu dimana semua orang lega waktu mendengar tangisnya."Da-daddy disini,bangun lah demi daddy"ucap jeno sambil sesenggukan.Taeyong yang melihat itu ikut menangis,Namun dengan cepat ia hapus.Ia lega anaknya mengakui kesalahannya.
Taeyong mendekat dan menepuk pundak jeno.
"Jen kau harus kuat kalau kau mau anakmu kuat"ucap taeyong dengan lembut dan membelai surai hitam putranya."Eo-eomma,aku yang membuatnya seperti ini"ucap jeno.
"Seharusnya aku tidak berada disini hiks"ucap jeno ia merasa hatinya sakit sekali.Dia takut kehilangan putri kecil nya,tidak.Apa yang barusan dia fikirkan,Malaikatnya ini tidak mungkin meninggalkan ayah nya kan.Jeno menatap anaknya,ia menggenggam erat tangan putrinya lalu mengelus-ngelus nya beberapa kali ia cium.
Ia menatap kemudian tersenyum,putri nya sungguh cantik.ia menyingkirkan beberapa helaian rambut yang menutupi wajah cantik putrinya.
Senyum itu berubah menjadi datar.
"Eo-eomaaa!!"teriak jeno."Kena- astagaa"
Jeno dan taeyong panik,ia buru2 memanggil dokter,Tiba2 saja minmin mimisan dan darahnya tidak berhenti untuk keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My daddy only loves my twin brother(NOMIN)END
FanfictionLangsung baca aja :)) jan lupa vote dan comment cerita ini mengandung -Bxb -mpreg -18+(mengandung kekerasan dan adegan dewasa) yang homophobic silahkan menjauh TYPO BERTEBARAN HEHE💚