👉👉

7 0 0
                                    

Matanya yang terlihat bersinar sekaligus teguh,kulit putih ,dan senyumnya mengembang begitu manisnya .

“kamu tidak apa-apakan?”sapanya membuatku tersadar dari hipnotis matanya.

“hemm…emmm….aku baik-baik saja kok.Terima kasih ya”jawabku seperti orang blo’on.

    Ia mengajakku untuk berteduh diwarung-warung yang berada dipinggiran sini.Oh…bukankah dia yang sedari tadi memperhatikanku.Yang aku fikir adalah orang yang memiliki niat jahat.

    “perkenalkan namaku ,,,I Made Bingar asuji”  Sambil ia mengulurkan tangan,aku menyambut uluran tangan itu.

“Keneishia Nandhita Adsila” alisnya agar mengernyi t mendengar namaku.mungkin ia agak terkejut.

“hem…orang asli bali…atau…”

“Ibuku orang bali ,,,bapakku orang jawa”aku memotong pertanyaan yang ingin ia katakan tapi masih seperti difikir-fikir.

“Begitukah….pantas saja” Ia tersenyum-senyum manis lagi yang membuatku salah tingkah.

“kenapa?” aku bertanya dan ia malah semakin menatapku dan mendekatkan wajahnya.

“Aku bisa melihat kecantikan khas bali tapi juga berpadu dengan manisnya orang jawa”kenapa pula ia harus nggombal.

“hah….kamu itu bisa aja…stop deh jangan senyum-senyum begitu terus”

“Kenapa?maniskan..”jawabnya PeDe.

“kamu tahu arti dari namaku?”aku menggeleng.

“orang yang berseri pada bulan September…jadi,yah…beginilah aku…”masih dngan senyumnya.

     Ia memang tampak berseri.Apalagi dengan pakaian safari Bali yang dikenanya lengkap dengan kamen(hampir seperti sarung),dan udeng dikepalanya.Tampak begitu keren sekaligus menampilkan kearifan local.Oh….ya ia juga membawa DSLR yang ia gunakan menjepretku berkali-kali.Aku tidak kepedean .Tapi,karena itulah aku berfikir yang buruk-buruk denganya.

“hey….nes.kok bengong….jangan terpesona dulu donk…kan aku belum ngluarin jurus saktiku” pintar sekali ia membuatku bersemu-semu malu dan salah tingkah seperti ini.

"Bingar....bolehkah aku bertanya"

"Bingar???..."ia mengulangi nama panggilanku padanya lagi."hemmm....terdengar bagus juga"

"Oh..ya mau tanya apa nes?  Tenang aja aku pasti menjawab semua peetanyaan kamu kok" gayanya PeDe banget.

"Eh...itu...kenapa tadi kamu nyuri-nyuri foto aku"tanyaku agak ragu dan tak enak hati.

"Emm...itu...emmm..aku nggak nyuri-nyuri kok"

Yang ditanya juga langsung terdiam dan menunduk agak malu-malu,wajahnya bersemu merah mungkin menahan malu,menggaruk-nggaruk kepala yang sepertinya juga sedang tidak gatal,meneguk minumanya sampai habis.Hadehhh....banyak banget dia ini.

"Mau jawaban jujuar...atau..."

" ya jujur donk bingar..." ia tampak menggaruk kepalanya lagi.

"Emmm...itu...emmm...aku suka memotret foto pemandangan yang indah...yah meskipun sebelumnya aku tak pernah memfokuskan pada objek manusia didalamnya."

"Lalu, kenapa memotret aku"

"Yah...aku cuma lewat tadi..ingin memotret pemandangan..dan kamu sedang berdiri disana,diantara fokus gambar yang ingin aku ambil.dan menurutku itu adalah komposisi foto yang indah...dan "

"Dan ....akhirnya kamu memotretku berkali-kali?"  aku sengaja memotong kalimatnya yang belum usai..Lihatlah bingar yang tadi penuh percaya diri berubah drastis menjadi pendiam dan pemalu.."lucunya"

the journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang