#1.Terlambat

122 7 3
                                    

Mentari pagi bersinar udara yang terasa sejuk perlahan lahan mulai menghangat,namun hal itu tak membuat seseorang yang tengah bergumul dengan selimutnya terbangun.

*Kring...kring..kring..*
Hingga suara alarm mengintrupsi sang pemilik memaksanya untuk segera bangun,
dengan terpaksa ia membuka matanya dengan malas duduk dan meraih benda di meja samping tempat tidurnya

"Ugh..jam berapa sekarang?" ujarnya saat melihat benda yang ia raih tadi, sesaat ia hanya memandangi benda itu dengan mata yang masih menahan kantuk hingga ia tersadar...

"Eh..Uwahhh!! Aku terlambat!!!" dengan gerakan sekali lompat dari tempat tidur(ukurannya emang cuma muat satu orang sih) ia berlari menuju kamar mandi

tak berselang lama ia keluar dengan mengenakan baju seragam yang baru ia dapat beberapa hari yang lalu,
meraih tas yang sudah siap di mejanya ia bergegas keluar tak lupa mengunci pintu,setelah memakai sepatu ia berangkat dengan tergesa menuju tempat tujuannya.
namun sebelum itu ia harus ke halte bus menunggu bus mengantarnya kesana karna memang jarak tempat tinggalnya dengan sekolah lumayan jauh.

"Ya ampun...mana sih busnya lama sekali" perasaan cemas dan tidak sabar terlihat jelas pada ekspresinya saat ini

"Padahal hari ini hari pertamaku tapi malah terlambat uh.." ia terus bergumam selama waktu menunggu bis seolah itu adalah mantra untuk memutar waktu ehh??
memang kata Terlambat bukan kata yang tepat untuk mewakili kebiasaanya karna ia adalah orang yang disiplin rajin dan selalu tepat waktu (kaya author hehe:v)

sudah sepuluh menit ia menunggu akhirnya datang juga,tak mau membuang waktu ia langsung menaiki tersebut dan berhenti di halte yang paling dekat jaraknya dari sekolah.

Ia berlari menelusuri trotoar di sepanjang gerbang dengan perasaan cemas

"Itu dia..! sebentar lagi sam-aduh!!" belum sempat menyelesaikan kalimatnya ia terjatuh merasa menabrak seseorang.

saat mendongkak ia melihat seorang pria jangkung mengenakan pakaian yang terlihat seperti seorang guru?

"Kau tidak papa..? ayo berdiri" orang itu sedikit membungkuk dan mengulurkan tangannya untuk membantu atsushi

"Ah..iya terima kasih" atsushi menerima uluran tangan itu setelah sadar dari lamunannya yang sedari tadi melihat orang yang ia tabrak itu dan berdiri.

"Aku tau kau pasti sedang buru-buru, tapi berlari seperti tadi itu sangat berbahaya bukan hanya untukmu tapi juga untuk orang lain"

"Saya mengerti, saya benar benar minta maaf" atshushi sedikit membungkuk saat mengatakannya

"Ayo masuk"

"eh..??"

"Aku tau dari seragammu" lanjut orang itu seolah bisa membaca pikiran atsushi yang mengatakan "bagaimana ia tau aku ingin masuk kesana?"

"Ha-haik!"

kini mereka berdiri tepat di depan pintu gerbang yang telah terkunci

"Ano..bukankah kita sudah tidak bisa masuk?" tanya atsushi pada seseorang di sebelahnya yang terlihat sedang mengetik pesan di ponselnya.

"Kau benar"
mendengar jawaban itu atsushi sedikit bingung, namun ia enggan menanyakannya takut takut ia di bilang banyak tanya

tak berselang lama seseorang dari dalam area sekolah datang menuju pintu gerbang.

"Terlambat lagi, berkunjung kerumah sakit lagi eh?"
tanya orang itu sambil membetulkan kacamatanya setelah membuka kunci pagar

"Maaf merepotkanmu lagi ango.."

"aku tidak pernah melihatmu, siswa baru?" tanya ango yang baru menyadari keberadaan atsushi(kek demit aja ga keliatan:'v)

"Benar, saya siswa baru Nakajima Atsushi!" ucap atsushi sambil membungkuk

"Pertama masuk sudah terlambat" hanya itu yang ango ucapkan sambil berbalik dan berjalan lebih dulu mengabaikan dua orang yang berjalan di belakangmya.

"Jangan hiraukan ucapannya" bisik orang yang berada di sebelah atsushi seolah menjelaskan "orangnya memang seperti itu"

"Tidak papa saya mengerti, memang saya yang salah" gumam atsushi seoalah menjawab bisikan orang tadi

sesampainya di ruang guru~

"Ara...jadi kau murid baru yang mendapat beasiswa itu ya?"
"Benar..saya Nakajima Atsushi sensei"
"Wakatta..kalau begitu selamat datang di sekolah ini atsushi kun"
"A-haik arigatou yosano sensei"

"Yo kunikida bukankah ini jadwalmu mengajar? sekalian saja kau bawa anak ini.." kini seorang pria yang tengah duduk dengan santainya berbicara pada seseorang yang tengah sibuk membolak balikan buku seperti tengah mencari sesuatau.

"Benar ranpo san ini jadwalku,ayo nak"
saat berjalan menyusuri koridor atsushi cukup terkejut dengan suasana di sekolah ini yang terlihat begitu besar dan mewah dan jangan lupakan kebersihan dan kerapiannya, berbeda sekali dengan sekolah tempat atsushi bersekolah dulu di desanya.

Tak lama kunikida dan atsushi berada di depan pintu kelas yang atsushi lihat Kelas 1-A yang yang berada di lantai dua

"Tunggulah disini dan masuklah saat aku memanggilmu, mengerti?" tanya kunikida yang di balas dengan anggukan oleh atsushi
"mengerti sensei"

"Nak masuklah"
tak berselang lama setelah kunikida masuk, suaranya terdengar mengintrupsi atsushi untuk menggeser pintu kelas dan memasukinya

Gugup itu lah yang mewakili perasaanya saat ini,berdiri di depan kelas dan semua mata tertuju padanya

"Perkenalkan dirimu"
"A-haik sensei.."
"Um..ano saya Nakajima Atsushi yoroshiku minna-san mohon bantuannya!" ucap atsushi sambil membungkuk "setidaknya ini juga bisa menutupi wajahku yang gugup pasti terlihat konyol" batinnya

terdengar suara bisik-bisik dari para siswa lainnya
(mungkin bukan bisik bisik karna atsushi cukuo jelas mendengar apa yang mereka katakan)

"Nakajima atsushi?woah dia imut sekali ya.."
"Apa dia anak yang mendapat beasiswa itu? beruntung sekali ya"
"Memangnya di sepintar itu?
"Aku yakin Akutagawa-kun tidak akan menyukai ini"

"Ekhm...sudah cukup obrolan kalian" seketika kelas menjadi hening kembali
"Karna mulai sekarang nakajima atsushi akan bersekolah di sini dan menjadi teman sekelas kalian aku ingin kalian bisa berteman baik dengannya"

"Haik sensei!" ucap semua murid serempak (kecuali satu orang)

sesaat atsushi merasa lega karna ia sudah memperkenalkan dirinya,
namun rasa gugupnya tak hilang sepenuhnya
semenjak ia memasuki kelas ia bisa melihat sepasang mata tengah menatapnya tajam,
entah itu cuma perasaanya atau memang ia bisa merasakan bahwa seseorang yang berada di bangku paling pojok itu menampakan aura tidak mengenakkan padanya.

"Nah atsushi kau bisa duduk di sebelah tanizaki"

mengabaikan pikiran anehnya ia memilih menanggapi ucapan senseinya

"Arigatou sensei"












"Ryu-kun...aku dengar akan ada murid baru di sekolahmu dan kebetulan masuk ke kelas yang sama denganmu hanya karna beasiswa?"

"...."

"Tetap jaga posisimu ryu-kun..satu langkah saja kau mundur kau tau kan apa yang harus ku lakukan padamu..?"

"Ya..."














yosh..!! akhirnya kelar juga 1 chap susah banget nyolong nyolong waktu huwe (╥╯﹏╰╥)ง

tapi makasih buat yang udah baca~

Kalau suka vote nya euy..
kalau ga suka sama ceritanya jangan hakimi lah ( ̄へ ̄)

oke next chap kalo ada waktu see you~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are What I wantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang