Hai semua,
salam kenal dan terima kasih telah membaca cerita ini.Btw ini cerita karya ke-2 author. Dikarenakan karya pertama mengalami sedikit kegagalan/kurang menarik, makanya author bikin cerita dengan genre yang baru.
Dan inilah cerita kami! Mohon vote dan coment untuk menghargai suatu karya.
Selamat membaca.
°°°
10 tahun yang lalu...
Keluarga Greyan mengadakan kumpul keluarga di sebuah restoran. Mereka semua kumpul tanpa ada yang absen satupun.
Greyan yang masih berumur 5 tahun hanya memandang keluarganya dengan datar. Mulut kecilnya selalu mengunyah tanpa memperdulikan sekitar.
"Gleyan, main pelosotan di taman, yuk!" ajak sepupu laki-lakinya.
"Ngga mau," kata Greyan.
"Kenapa? Kan selu tau," balas sepupunya itu.
"Iya, Greyan main perosotan sana, Nak. Seru-seruan bareng yang lain ya," Aida—Mama Greyan menimpali.
"Ngga mau, Gleyan ngga suka melosot!" balasnya. Greyan tak mengerti mengapa banyak orang suka bermain perosotan. Baginya itu membahayakan jiwa.
Keluarganya tertawa mendengar Greyan. Greyan hanya menatap mereka bingung.
Apanya yang lucu?
"Yaudah, kalo gitu ayunan aja, gimana?" tawar Hendrik—Papanya.
"Ngga mau. Nanti muntah," balas Greyan lagi.
"Ih kamu pemales!" kini sepupu perempuannya menimpali dengan tatapan sinis.
Greyan seakan tak mendengar. Ia terus mengunyah kentang goreng di depannya.
Memangnya kenapa kalo Greyan males? Ia kan masih kecil! Wajar saja seperti itu.
Orang-orang ini selalu saja mudah menilai.Lihat saja jika Greyan sudah besar nanti!
°°°
Minggu, 03 Mei 2020
Reysand.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grátt
Teen Fiction[SLOW UPDATE] Cowok pemalas. Kaum rebahan. Sulit untuk tertarik dan peduli dengan keadaan sekitar. Rebahan>tidur>makan. Gitu aja terus sampe kiamat. Greyan Deksa namanya. Artinya abu-abu, kaya hidupnya yang susah dapet pencerahan. Setelah diteli...