Aku cinta kamu nggak pake koma tanda tanya tanda seru tapi titik, Paham.
~Anara Bintang Wijaya
-----+++-----
Bu Kumala datang dengan Raina disamping guru Ekonomi killer SMA Rajawali itu, mungkinkah Raina yang memberitahu bu Kumala bahwa Ada pertengkaran yang sedang terjadi antara sang Ketua Osis dengan Geng Asgar.
" Kalian-kalian lagi biang masalahnya, Kali ini mempersalahkan tentang apa ? Heran ibu apa nggak bisa kalian tidak berbuat gaduh di sekolah" ucap bu Kumala diakhiri dengan helaan nafas lelah dan frustasi.
Sementara Raina tatapannya tertuju kearah Aksa, entah kearah Aksa atau Anggara yang jelas Anara yang berdiri di pinggir barisan merasa butuh kipas angin entah mengapa hatinya merasa panas melihat itu ditambah lagi Aksa yang juga kini menatap Raina seperti mereka saling berbicara melalui tatapan mata.
"Yang hanya jadi penonton silahkan kembali ke kelas, apa kalian tidak mendengar bunyi bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu hah" ucap bu Kumala tegas.
Dan mendapat sorakan kekecewaan oleh murid-murid yang masih ingin menonton kelanjutan kejadian yang menurut mereka seru itu.
Namun walaupun mayoritas siswa-siswi masih ingin menonton, mereka tetap menaati perintah bu Kumala untuk segera memasuki kelas masing-masing, tentu tidak dengan Anara yang masih berdiri di tempatnya memperhatikan Aksa yang masih saja berpandangan dengan Raina seakan hanya Ada mereka berdua saja sekarang ini dan anehnya Anara masih berharap Aksa mengalihkan pandangannya dari Raina Dan beralih melihatnya.Dasar bodoh...
"Kita selesaikan di ruang BK, Akan saya serahkan kalian ke pak Budi karna beliau merupakan guru BK yang mengajar kelas XI dan saya sedang tidak ingin dipusingkan lagi dengan masalah kalian" ucap bu Kumala sambil mengela nafas gusar dan lelah kemudian melanjutkan kembali ucapannya.
"Apa kalian ini nggak bosen masuk ruang BK Dan kena hukum terus" ucap bu Kumala
namun tak Ada yang mengucapkan sepatah katapun baik Arga Aksa Anggara Aldi Ahsan Andre Anaya Anton Raina serta Anara yang seharusnya berada dikelas mengikuti pelajaran pertama Hari ini.
Karna murid-murid yang Ada dihadapannya saat ini hanya diam saja lagi-lagi bu Kumala menghela nafas lelah dan kini menatap kearah Aksa.
"Aksa" ucap bu Kumala. Mendengar namanya, Aksa mengalihkan pandangannya kearah bu Kumala.
Akhirnya pandangannya dari Raina kini sudah teralihkan, Ada helaan nafas lega dari Anara yang memang memperhatikan interaksi antara Aksa Dan Raina.
Kini semuanya fokus memandang kearah Aksa dan bu Kumala.
"Bukan salah Aksa bu" ucap Arga akhirnya buka suara, seperti sudah tahu bu Kumala ingin berbicara apa dengan Aksa, Dan seakan ingin menjadi perisai, Arga Tak ingin Aksa ikut terlibat karna memang kawannya satu itu tidak terlibat sepenuhnya kalau mau menyalahkan biar dirinya saja yang disalahkan.
" Tapi yang saya lihat pada saat datang kesini ketegangan terjadi diantara Kamu Anggara Dan juga Aksa, jika saya sudah tidak kaget lagi dengan kamu Dan Anggara yang sering Kali berselisih paham Dan berujung babak belur atau Aldi Ahsan serta Andre yang juga sering masuk ruang BK karna masalah yang mereka timbulkan lain halnya dengan Aksa ini Kali kedua dia terlibat masalah di sekolah dan untuk kedua kalinya juga masalahnya berhubungan dengan Anggara, apa kalian Arga Aldi Ahsan Andre membawa pengaruh buruk pada Aksa mempropokasi dia untuk ikutan menjadi murid begundal seperti Kal..." ucapan bu Kumala terpotong
"Jangan salahkan mereka bu, mereka teman-teman saya tidak memberi pengaruh buruk sama sekali kepada saya, justru sebaliknya ada banyak pelajaran hidup dan arti pertemanan sesungguhnya yang saya dapat" ucap Aksa yang memotong ucapan bu Kumala, memang terlihat tidak sopan namun mendengar teman-temannya disalahkan Aksa merasa harus membenarkan persepsi bu Kumala yang dirasa Aksa sudah keliru mengenai teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Fanfiction(13+) Start : Maret 2020 Anara yang mencintai Aksa dengan segala konsekwensi lukanya ... Tapi tenang walaupun harus berdarah-darah memperjuangkan rasa sukanya kepada Aksa itu sudah jadi konsekwensinya lagi pula seperti yang sering Anara ucapakan pad...