Keluarga Abdullah #09 | Cinta, Kesetiaan,dan Pengertian*

188 7 0
                                    

" Menikah itu modal utamanya selain cinta ya kesetiaan,percuma cinta tapi tidak setia dan juga percuma setia tapi tidak cinta! "
-Love-

_🌿_

Ruang keluarga dalem.....

" Ya Allah! Kenapa Insha? " Tanya Ustadzah Wati,ketika sang menantu tiba-tiba memeluknya dan menagis dengan keras.

" Ukhti Nia! Saya minta tolong bawa Alfaro dan cucu saya main! " Pinta Ustadzah,kepada orang yang diketahui namanya yaitu Nia.

" Baik Ustadzah! " Jawabnya,dan setelahnya mereka pergi walaupun Alfaro masih kepo dengan apa yang terjadi dengan kakak iparnya itu.

" Coba cerita sama Umma,apa yang sebenarnya terjadi! " Pinta Ustadzah kepada Insha.

" Tetapi kita bicara di kamar saja ya! Agar keburukan yang terjadi tidak didengar atau tidak diketahui oleh banyak orang! " Lanjutnya,dan setelahnya dia pergi menuju kamarnya.

Saat ini Ustadzah berperan sebagai seorang ibu,teman,dan juga sesama wanita. Seberanya dia sudah tahu dari ketika makan siang tadi,tetapi dia mencoba untuk memberikan waktu kepada menantunya itu untuk berbicara jujur.

#🌿#

Kamar tidur....

" Coba jelaskan ke Umma,apa yang sebenarnya terjadi? " Tanyanya,menjadi orang yang lebih tua dikeluarga ini selain sang suami mengharuskan dia menjadi seorang penengah dan pendengar yang baik.

" Umma tadi malam, tiba-tiba Mas Ezar berkata " ya Allah! Insha kamu itu kenapa pekerjaannya hanya membaca majalah saja! Kenapa kau tidak belajar memasak saja! Kau itu sudah menikah,seharusnya kau pandai memasak,tidak hanya bantu menyiapkan makanan saja! Mas bisa terima kau tidak bisa memadupadankan pakaian mas! Tetapi setidaknya kau bisa memasak,buat hati Umma bahagia! Mendapatkan menantu yang bisa menyenangkan hatinya! "

Ummi malam itu Insha membaca majalah resep makanan,saat itu Insha mencoba untuk belajar resepnya terlebih dahulu. Iya Insha tahu jika Insha itu bodoh soal jenis-jenis bumbu,tetapi apakah harus ya berkata seperti itu! " Jelasnya dengan air mata yang semakin deras.

" Maafkan putra Umma ya! Nanti akan Umma beri pelajaran,karena nanti malam Abi mu itu tidur dengan Fara,maka nanti malam kau tidur dengan Umma ya! Masalah ijin nanti Umma akan bantu! " Jawabnya.

" Makasih Umma! " Jawabnya dengan tulus.

" Kenapa berterimakasih? Ini sudah menjadi kewajiban bagi seorang ibu bukan? " Dan setelahnya mereka berpelukan,seraya Ustadzah menunggu tangis Insha.

" Lalu anakmu sekarang dimana? " Tanyanya,kepada Insha.

" Dibawa oleh Ustadzah Shahallah,dan sampai sekarang belum kembali! " jawabnya.

" Ezar itu masih belum bisa menggendong anaknya sendiri? " Tanya Ustadzah Wati memastikan.

" Seperti yang Umma lihat! " Dan akhirnya mereka tertawa bersama...

Sedangkan di tempat lain,tepatnya dia ruang keluarga mereka semua yang berada disana masih bertanya-tanya,apakah yang seberanya terjadi?.

" Assalamualaikum! " Suara itu,dia adalah anak dari Ustadz Falah dan Ustadzah Wati. Yaitu Ezar Abdullah.

" Wa'alaikumsalam! Eh Ezar,lalu dimana Abi mu? " Tanya Ustadzah Fara,kepada Ezar. Karena datang hanya sendiri.

" Abi akan segera kemari Mah! " Jawabnya.

" Wa'alaikumsalam! Ezar? Oh ya bisakah kamu berbicara dengan Umma ditanam belakang? " Pintanya kepada putranya itu.

" Bisa Umma,mau kapan? " Tanyanya.

" Sekarang,oh ya Insha setelah ini di kamar ada beberapa Majalah kamu bisa membacanya! Ya sudah kami pamit terlebih dahulu! Wassalamu'alaikum! " Pamit mereka.

" Wa'alaikumsalam! " Jawab mereka.

" Majalah apa Sha? " Tanya sang kakak iparnya itu.

" Majalah resep masakan Kak! " Jawab Insha.

" Oh " Sahut mereka semua.

" Bunda,aku mau belajar memasak baiknya dimana ya? " Tanya Insha kepada Ustadzah Lina.

" Kalau kata kakak sih,belajar baiknya di pondok kecil yang berada di dalem. Katanya minta tolong sama mbok Tik,kalau mau belajar masak,kan mbok Tik tinggal di sana! " Jawabnya.

" Ya sudah kalau begitu, Insha mau kesana, wassalamu'alaikum! " Pamitnya.

" Wa'alaikumsalam! " Jawab mereka semua.

Sedangkan di lain tempat lebih tepatnya di taman belakang, ibu dan anak itu sedang duduk di kursi yang berada disana. Wajah serius tidak bisa lepas dari wajah sang Umma,yang membuat nyali sang putra menciut.

Memang di keluarga Abdullah sosok yang paling ditakuti itu hanya 2 orang,yaitu sang Abi dan Ummi nya itu. Bahkan adik dan adik ipar dari sang Abi,tidak seperti Abi dan Umminya.

Seperti yang sudah pernah di jelaskan,jika kedewasaan seseorang itu tidak melihat usia yang dilihat hanyalah kesadaran akan usia,hanya itu saja! Tetapi tetaplah yang namanya kesadaran itu sulit sekali diterapkan.

Menikah di usia muda itu bukan terjadi hanya kepada Falah dan Irna ataupun Lina dan Fara,tetapi hampir semua keluarga Abdullah menikah di usia muda.

" Cinta, Kesetiaan, Pengertian! " Ujar Ustadzah Wati,dan menimbulkan kebingungan di benak Ezar.

" Apa maksud Ummi? " Tanya Ezar bingung.

" Ketika seseorang menikah,maka bukan hanya harta yang menjadi jaminannya,selain akhlak dan agama. Tetapi menikah juga tentang cinta, kesetiaan,dan pengertian,jika menikah tanpa cinta? Hidup akan hampa,lalu jika menikah ada cinta tetapi tidak ada kesetiaan? Percuma juga kan? Lalu kalau menikah sudah ada cinta dan kesetiaan,tetapi tidak adanya pengertian? Itu juga sama saja EZAR! " Bentak Ustadzah Wati diakhir penjelasanya,yang bukan hanya membuat Ezar terkejut tetapi sampai semua orang yang berada di dalem saat itu terkejut.

Karena ini pertama kalinya seorang Ustadzah Wati,seseorang yang terkenal karena pengendaliannya dalam menaklukkan emosi,tetapi sekarang? Dia benar-benar merasa gagal menjadi seorang ibu,ketika sang putra mengatakan kata-kata yang sangat-sangat...

Tentu saja kecuali Insha yang tidak mendengar,karena dalem utama,dalem dan pondok kecil jaraknya lumayan jauh.

" Astaghfirullah! Ada apa mbak? " Tanya Ustadzah Shahallah,bahkan sampai acara persiapan untuk besok ditunda.

" Irna ada apa? " Tanya Ustadz, ketika dia baru saja pulang,duduk bersama dengan keluarganya lalu tiba-tiba terdengar suara bentakan dari istri paling dicintainya itu.

Sebaik apapun seorang ibu,sesabar apapun seorang ibu juga. Jika anaknya membuat sebuah kesalahan,apakah sang ibu harus diam saja? Cinta dan sayang tidak harus mengiyakan apapun yang dilakukan oleh sang anak kan?.

Memarahi juga bisa menjadi salah satu bentuk rasa sayang dan cinta bukan?. Apa yang terjadi kepada Ustadzah Wati,pastinya ada yang pernah di posisinya. Apalagi dengan keadaan,sang anak sudah menikah dan bahkan sudah memiliki anak.

Sebelumnya sudah pernah saya katakan,jika suatu hubungan pasti ada sebuah masalah. Tetapi apakah dibenarkan,jika masalah yang diperbuat dapat menyakiti hati orang lain?.

Karena apa yang dilakukan​oleh Ezar, benar-benar melukai hati seorang Ustadzah Wati. Karena beliau merasa,jika apa yang selama ini dia ajarkan tidak diterapkan dengan begitu baik oleh sang putra.








🌿🌿🌿

" Pria tidak akan pernah paham sifat wanita yang rapuh,tetapi wanita paham akan sifat pria yang egois! "

© Keluarga Abdullah

KELUARGA ABDULLAH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang