Bahagia

31 4 5
                                    

Hari berikutnya, Alya tampak ceria karena Vito sudah sembuh.

Setiap hari Vito ke rumah Alya, mereka selalu berangkat bersama ketika sekolah.

Tak lupa pagi ini Vito berkata kepada Alya agar dia semangat untuk sekolahnya.

“Semangat sekolah ya Alya cantik” kata Vito

Alya yang di depan Vito, sontak langsung memunculkan pipinya yang chubby menjadi kemerah-merahan.

Hal itu membuat Vito menjadi gemas kepada Alya sahabat SD nya itu.

Sesampai di sekolah, orang-orang selalu mengira bahwa Alya dan Vito itu pacaran.

Padahal Alya tak pernah pacaran kepada siapapun, Alya hanya bersahabat dengan Vito.

Namun akhir-akhir ini perasaan Alya ke Vito agak berbeda, Alya sangat dekat sekali dengan Vito.

Mungkin Alya mulai nyaman dengan Vito, karena perlakuaannya setiap hari yang membuat Alya nyaman dengannya.

Hari-hari sekolah ya hanya begitu saja, datang, belajar, dan pulang ke rumah lagi.

Setelah pembelajaran selesai, Alya ingin pulang bersama Malita. Tapi Vito mengajak Alya untuk pulang bareng, karena Vito mau mengajak Alya ke suatu tempat.

“Mal, aku pulang bareng Vito gimana?”

“Gakpapa kok, aku juga mau pulang bareng Andre”

Andre adalah teman sekompleksnya Malita.

Di perjalanan Vito mengajak Alya ke toko sepatu milik mamahnya. Vito ingin membelikan sepatu Alya di toko mamahnya tersebut.

Sesampai di toko tersebut, Vito tidak bertemu mamahnya karena mendadak mamahnya ada urusan penting.

Vito langsung memilihkan sepatu untuk Alya, tanpa Alya sadari sepatu itu untuk Alya.

“Yak, kamu suka sepatu ini gak?” tanya Vito

“Sepatunya bagus, kok warnanya pink? Emang kamu mau pakai sepatu pink?” tanya Alya dengan tertawa

“Ya enggaklah, masak aku pakai sepatu pink” jawab Vito

“Terus sepatu ini buat siapa?” tanya Alya

“Sepatu ini buat kamu Yak, kamu suka?

Alya langsung terdiam dan bergumam “Sepatu ini buat aku? Di kasih Vito? Ini mimpi?

“Kok kamu diam aja Yak” tanya Vito

“Suka kok, ini beneran buat Alya?” tanya Alya dengan nada menyakinkan

“Beneran Yak” jawab Vito

Vito langsung ke kasir dan membayarnya, namun karena toko ini milik mamahnya Vito, jadi Vito tidak membayar dan bilang ke pegawai kalau Vito anaknya yang memiliki toko ini.

Vito langsung menyuruh Alya memakainya, tanpa Alya sangka sepatu itu di pakaikan oleh Vito.

Alya sangat bahagia karena sebelum ini, Alya tak pernah merasakannya.

Apakah Alya benar jatuh cinta kepada Vito?











Gimana guys, penasaran gak? Kalau penasaran nanti aku bakal lanjutin ceritanya.

Sebelum lanjut jangan lupa beri vote dan kritik sarannya ya,,

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang