🌼🌼🌼
Begitu kak Bella lulus, tanpa nunggu waktu lama bang Doni melamarnya. Kak Bella sudah pasti menerima, tapi dia meminta waktu, karena setelah kuliah dia ingin berkarir terlebih dahulu ucapnya saat itu, maka jadilah mereka mengikat janji dengan pertunangan.Singkat cerita kak Bella lulus kuliah dengan hasil yang memuaskan, dan selama masa kuliah, dia aktif dikegiatan remaja masjid yg berlokasi di bilangan Jakarta Pusat, disana lah dia bertemu dengan calon suaminya, sebut saja bang Doni.
Diantara kedua anak perempuan, kak Bella ini bisa dibilang produk suksesnya ortu saya, dia cantik, cerdas, secara proporsi badannya bagus dan punya segudang prestasi di bidang olahraga. Dia masuk univ negeri lewat jalur siswa berprestasi.
Kak Bella bercerita, kalau dia kenalan sama seorang pria dikantornya, beda divisi, namanya Fairuz. Orangnya ganteng dan simpatik.. dan anehnya, sejak saat itu kak Bella selalu cerita soal Fairuz, sampai akhirnya kak Aina, yg saat itu sudah menikah menegurnya,
Saya masih ingat betapa bahagianya kak Bella saat itu, ia sangat bersemangat mempersiapkan hari bahagianya, gedung sudah di booking, jahit kebaya pengantin, mencetak dan memilih model undangan, bikin souvenir, pokoknya keliatan sekali kebahagiaan kak Bella saat itu
"ih, lo udah mau nikah, kenapa jd ngomong2in cowo lain?" Kata kak AinaTapi Kak Bella cuma senyum2 "gue belum pernah diperlakukan selembut ini sama cowo kak" Katanya
Saya dgn kepolosan anak smp, ngomong dgn nada bercanda
"ya udah kawin aja sama Mas Fairuz, susah amat"
Sampai suatu saat, kira kira 2 bulan jelang hari pernikahan yang ditetapkan, kak Bella pulang kantor dengan muka yang sulit dideskripsikan. Saya pun tidak tau, apakah saat itu ia sedang senang atau sedih.. sampai akhirnya Kak Bella mulai bercerita..
Dan saat itu kak Aina noyor saya dan sebaliknya kak Bella justru menatap saya dengan muka serius, ntah apa yg dipikirkan sama kak Bella. Apakah kalimat saya itu berbekas padanya atau bagaimana saya tidak tau..
Tidak perlu nunggu waktu lama, kak Bella langsung diterima kerja di perusahaan yang bergengsi di daerah elit Sudirman. Dia meniti karirnya dengan baik dan selang setahun kemudian keluarga bang Doni datang lagi untuk menentukan hari pernikahan, dan hari pernikahan pun ditetapkan.
FYI, kak Aina sudah tidak tinggal bersama lagi karena sudah berkeluarga.Rumah orang tua saya saat itu memang cukup besar, luas tanahnya sekitar 700m2, terdiiri dari 2 lantai, untuk ke lantai 2 ada 2 tangga, tangga yang satu khusus ke kamar ortu saya,
Kami sekeluarga selalu makan malam bersama.Tapi malam itu, kak Bella tidak ada di meja makan. Kak Candra lalu disuruh mama samper ke kamar atas, tapi kamar kak Bella kosong.
Akhirnya saya dan kak Candra disuruh cari disekeliling rumah, tapi hasilnya nihil. Kak Bella hilang
Nada sambungnya berbunyi, tapi panggilan telpon itu tidak diangkat oleh kak Bella.."Ya sudah mungkin dia mau nenangin diri dulu, biar aja dulu. Dia sudah dewasa, semoga bisa berpikir jernih" kata papa saya. papa saya tipikal papa yang sangat santai, tenang dan percaya bgt sama anak, sepanjang bukan hal hal negatif.
Yg paling tidak setuju terutama mama saya, karena persiapan pernikahan sudah 90% terlaksana..Saya tidak menyangka, ternyata kak Bella begitu serius dengan Fairuz dan seakan2 melupakan tunangannya, Bang Doni begitu saja..
dan tangga yang satu menuju area kamar dilantai 2 lainnya, dan bentuk rumahnya mirip labirin jadi banyak spot tersembunyi, dan di taman belakang ada sejenis bungalow sendiri, yaitu kamar kak Candra yang terpisah dari rumah induk.Mama saya nyuruh kak Candra telpon hp kak Bella, saat itu kak Candra sudah kuliah jadi dikasih hp, kalau saya belum dikasih karena masih smp.
Saat itu, minggu sore, kak Bella menangis di tempat tidurnya, kenceng banget hingga kedengeran ke kamar saya yang ada disebelahnya, saya masuk ke kamarnya dan dia cerita kalau keinginannya ngebatalin pernikahan tidak disetujui oleh ortu kami. Iya, dia minta pernikahan dibatalkan.
Namanya masih smp, saya ga terlalu ambil pusing, saya turun kebawah (kamar saya dan kak Bella dilantai 2) menuju dapur dan mengambil segelas air untuk kak Bella dan kembali keatas untuk memberikan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERROR
HorrorCerita ini terjadi waktu saya SMP, sekitar tahun 2000an awal. Kini saya sudah berumur 33 tahun. Saya bungsu dari 4 bersaudara, kakak pertama saya perempuan, sebut aja Aina, yang kedua perempuan juga, sebut aja Bella dan yang ketiga laki2, sebut aja...