Prologue

359 12 6
                                    

Kayla memandang mesin waktunya, sudah 2 tahun ia tidak menyentuh benda itu. Minerva sesekali menelponnya, begitupula Harry dan Ron. Tapi tidak Lilian.

Rose, Lisa, dan Jisoo sama-sama menghabiskan waktu mereka untuk kuliah, begitupula dirinya yang masih berjuang untuk SBMPTN UI. Sayangnya Corona melanda ibukota, jadi dia hanya bepergian paling ke warung atau supermaket untuk membeli perlengkapan rumah tangga.

Deni, sekarang ia jualan popcorn guna mengisi kekosongan. Sesekali ia sering menelpon Kayla hanya untuk Catherine muda, kalau sekarang ia sudah tua umurnya 70 tahunan.

Jin kini mengurus perusahaan ayahnya, perusahaan itu menjadi besar sekarang. Anak itu pintar mengelola keuangan dan memegang kendali.

Tak ada yang berubah, mereka menjalani kehidupan masing-masing dengan normal.

*

Air rebusan indomie kini mengeluarkan gelembung, gadis perawakan tinggi itu dengan sigap mematikan kompornya. Ia mengambil mangkuk dan meniriskan indomienya. Diambilnya bumbu serta peralatan makan, ia hendak mengaduk mienya namun naas mienya terjatuh karena seseorang mengagetkannya.

BLUURB...

PLETAAKK...

"Oh sorry dear, indomiemu yang lezat harus bercampur dengan beling."

Kayla sontak terkejut, wanita itu Minerva. Kepala sihir saat ini. Wanita paruh baya itu lalu mengayunkan tongkatnya dengan sekejap noda yang ada di lantai kini menghilang.

"Santai saja, dear. Aku kesini hanya berkunjung," tuturnya ia lalu dengan anggun menarik kursi dan mendudukinya.

"Kau mau minum apa?" Tanya Kayla.

"Terserah. Oh bisa minta minuman yang ada di kulkasmu?" Gumam Minerva sembari menunjuk kulkas Kayla dengan dagunya, Kayla mengangguk ia lalu membuka kulkas dan mengeluarkan es cendol yang baru dibelinya kemarin.

"Terimakasih. Dear, kemarilah... duduk bersamaku, nanti saja bersih-bersihnya."

Vacum cleaner yang dipakai Kayla berbunyi mengitari ruang, sontak ia tak peduli dengan Minerva. Mila menyuruhnya membersihkan rumah, bila wanita itu datang dan melihat kondisi rumahnya maka ia akan marah dan Kayla akan mendapat tambahan kuliah darinya.

"Tidak bisa, ibu akan marah dan membuatku pusing dengan kata-kata tak pentingnya."

"Oh apa Mila seperti itu?" Tanya Minerva, Kayla hanya mengangkat bahu malas menjawab.

Gadis itu menaruh vacum cleanernya dekat pintu, lalu mengambil dessert box kemudian memakannya di meja makan.

"Jadi apa yang membuatmu kemari?" Tanya Kayla to the point fokus dengan makanannya.

"Aku ingin kau merubah sesuatu."

"Dari awal kau selalu bilang seperti itu, Minerva."
Wanita paruh baya itu menghembuskan nafas panjangnya raut wajahnya sekarang tampak datar. Benar kata Irene, ia pintar sekali memainkan mood seseorang.

"Aku serius, Miss Prasetianto."

"Hm."

"Kau tahu 27 club?" Kayla nampak berpikir dengan pertanyaan Minerva, ia lalu mengangguk dan kembali memasukkan sesendok cake ke dalam mulutnya. "Tugasmu pergi ke masa lalu, dan menyelamatkan salah satu dari mereka."

"Dan pasti-"

"UHUK!" Kayla terbatuk setelah Minerva memberi tahu apa misi selanjutnya. "Tidak, tidak... kau salah. Kau bercanda!"
"Sayangnya tidak, young lady," jawab wanita itu meyakinkan.

"Aku tidak mau mengambil misi itu. Kau kan tahu diluar sedang ada virus mematikan," alibi Kayla.

Minerva tersenyum licik, ia lalu beranjak dari kursi lalu menuju perapian. "Tidak ada alasan, kau dan ravispa akan kesana besok." Oh men! Bahkan ia belum sempat mengerjakan google classroomnya yang menumpuk. "Jangan pikirkan Mila dan Ardi mereka akan mengizinkanmu. Soal google classroom semua tugasmu sudah diselesaikan, aku pastikan semua nilaimu seratus."

"T-tt-tapi-"

"Tidak ada tapi-tapian, aku akan mengumpulkan kalian semua besok... ah aku ada janji dengan Harry dan Draco, sampai jumpa."

BLURRBB...

Dengan sekejap wanita itu menghilang. Kayla menjambak rambutnya tegang, ah bagaimana ini. 27 club? Ia belum pernah berusan dengan orang-orang pecandu narkoba. Itu melelahkan.



OKE OKE... SIAP-SIAP KE SIXTIES SWING OKAY!!! Common skuyy!! Tunggu ye cong💜 ahahaha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ravispa; vaseline#2 (save Brian Jones, and go to the sixities again)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang