Author POV
Tes Penempatan Pertama pun dimulai. Para siswa mulai mengerjakan soal tersebut termasuk Yujin. Sebenarnya kemarin malam, Jiheon memberikan sesuatu ke Yujin.
"Soalnya mungkin gampang, tapi buat jaga-jaga, gw bikin contekan buat lu, okay? Dan kalo beruntung, kita bakal ketemu di kelas berbakat."
Yujin menerima kertas tersebut dan menyelipkannya di sebuah penghapus. Saat ia membukanya terlihat seluruh kunci jawaban yang tertera disana. Karena merasa tidak enak dengan yang lain, ia membuang kunci jawabannya itu dan mulai mengisi seadanya tanpa mencontek siapa-siapa.
Tiba-tiba ada suara melengking dari arah speaker.
"Pertanyaan terakhir, subjektif.Pertanyaan terakhir adalah subjektif"
Yujin masih memegang kepalanya karena suaranya benar-benar melengking, menusuk ke telinganya. Saat Yujin melihat ke teman-temannya mereka terlihat biasa saja.
"Pertanyaannya, dengan teknologi saat ini, manusia tidak lagi sesuai dengan teori seleksi alam Charles Darwin. Apa kalian setuju?"
"Suara apa itu?" tanya Yujin dalam hati
"Tulis pendapat kalian di bagian belakang lembar jawaban"
Suara itu mengulang perintahnya sebanyak dua kali. Karena sudah kebingungan Yujin menjawabnya dengan asal. Lagi, dia berpikir tidak akan pernah bisa masuk kelas berbakat. Tapi tidak ada yang tahu bukan?
* * * * * * * * * * * *
Pengumuman kelas hari ini diumumkan, Yujin menerobos beberapa kerumunan dan tak sengaja menabrak seseorang.
"Eh maaf ga sengaja, kamu gapapa?"
Perempuan itu hanya tersenyum kemudian mengangguk dan melewati Yujin begitu saja. Yujin pun kembali menerobos kerumunan orang itu hingga dirinya berada di depan papan pengumuman. Ia langsung menuju pengumuman yang masuk kelas 8. Yujin meneliti dengan baik dan mencari keberadaan namanya, namun setelah berkali-kali dicek, ia tak menemukan nama Ahn Yujin yang tertera disana.
"Hei, kamu Ahn Yujin kan?"
Merasa namanya disebut ia mencari sumber suara dan menemukan seseorang yang memanggilnya. Dia adalah orang yang tadi tak sengaja ditabrak Yujin.
Yujin pun bingung. "Bagaimana kamu tahu..."
"Selamat. Sampai bertemu di kelas berbakat."
Seketika dirinya membeku menatap kepergian gadis itu. Setelah beberapa detik, ia memastikan perkataan gadis itu, dan benar. Nama Ahn Yujin tertera di sana di angka terakhir. Ia pun mengecek lagi namun tidak ada nama Baek Jiheon disana. Secara bersamaan, Jiheon sedang mencari namanya dan menemukan nama dia di kelas 1 yang artinya ia tidak masuk kelas berbakat.
* * * * * * * * * * * *
Yujin POV
Kami sudah berada di asrama, namun aku masih tidak mengerti hasilnya. Mana mungkin aku bisa mengalahkan Jiheon yang pintarnya mendarah daging itu.
Aku pun mengabarkan ibuku kalau aku masuk kelas berbakat. Sama halnya denganku, beliau juga tidak percaya dengan hasilnya.
Saat ibuku menanyakan tentang Jiheon, aku melihat Jiheon yang sedang murung sepertinya karena itu aku tidak mengatakan apa-apa karena takut menyakiti hati Jiheon. Setelah selesai menelepon dan ingin kembali ke kasur, tiba-tiba Jiheon sudah ada dihadapanku dengan wajah datar.
"Petugas asrama bilang ke gw buat ngasih tau kalo lu diminta bikin kontrak baru. Minggu depan lu pindah ke asrama siswa berbakat" kata Jiheon.
Aku merasa bersalah terhadapnya, padahal dia yang pengen banget masuk disana, justru malah aku yang masuk, yang ga ada niat sama sekali malah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gifted (IZONE Ver.)
FanfictionSetiap kelas mempunyai siswa berbakat. Tapi siswa berbakat disini lebih special dibanding sekolah lain. Mereka akan mendapatkan fasilitas yang lebih disbanding siswa biasa. "Semakin gw pahami sistem di kelas ini, gw ngerasa ini bukan kelas biasa,se...