"Yerin, apa kau sudah berkemas?" Tanya pamanku dari balik pintu kamar ku.
"Iya sudah." Jawabku pelan.
Hari ini aku resmi pindah ke kediaman keluarga Kim. Aku bahkan tidak tahu seperti apa keluarga mereka. Aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan, semoga keluarga Kim adalah keluarga yang baik dan mau menerima keberadaanku. Aku pun menatap ke sekeliling kamar ku.
Selamat tinggal rumah, terimakasih telah menerima ku disini selama lima tahun terakhir. Atap ini akan sangat kurindukan, aku akan merindukan atap yang bocor ketika hujan. Aku akan merindukan suara tikus yang berjalan diatas atap. Dan aku akan merindukan sinar mentari yang menusuk mata ku dipagi hari. Aku akan merindukan kalian semua.
"Apa yang kau tunggu lagi? Ayo berangkat!" Tegas pamanku yang masuk ke kamar ku.
Aku pun langsung membawa beberapa koper ku dan tas, tentu saja isinya baju, sepatu, dan buku pelajaran. Aku memikirkan nasib ku selama diperjalanan menuju kediaman keluarga Kim. Mau kah mereka menerima ku? Mau kah mereka melanjutkan sekolah ku? Setahun lagi aku bisa lulus dari sekolah menengah atas. Dan aku harus bekerja serta melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
"Keluarga Kim adalah orang yang baik." Tiba-tiba pamanku membuka suara.
"Maafkan paman, kamu akan tahu nanti kenapa paman memberikan hak asuh mu kepada keluarga Kim." Sambung nya.
"Paman sudah tidak sanggup karena biaya sekolah ku.." Balas ku dengan nada pelan.
Kami pun terdiam, paman ku mengendarai mobil tua nya cukup cepat. Dan tak lama kemudian kami memasuki sebuah perumahan. Perumahan yang sangat elite, rumah-rumah yang tingkat dan besar berada di kanan dan kiri jalan. Aku pun melongo melihat rumah-rumah ini.
"Paman, keluarga Kim tinggal di perumahan ini!?" Tanyaku terkejut.
"Iya." Jawab paman Donghyun singkat.
Paman pun menginjak rem mobil nya, tanda bahwa kita sudah sampai. Aku langsung menurunkan koper dan tas ku. Melihat sebuah tulisan yang diukir diatas tembok yang bertuliskan Kediaman Kim. Oh Tuhan, apakah ini nyata? Keluarga Kim ternyata keluarga orang kaya!
Serius, aku masih kaget karena rumah nya yang begitu besar. Tak lama kemudian seorang pelayan dari dalam rumah itu keluar dan menyapa kami. Pakaian nya rapih, dan dia juga cukup cantik.
"Pak Donghyun ya? Saya Jang Mari, asisten rumah tangga keluarga Kim. Nona Yerin silahkan masuk." Kata Mari dengan hangat.
"Nona Mari, tolong sampaikan pada tuan Seokjin rasa terimakasih ku karena mau menyetujui rencana ini." Jawab pamanku sambil menjabat tangan Jang Mari.
KAMU SEDANG MEMBACA
eleutheromania
Fanfiction(n.) an intense and irresistible desire for freedom. ⚠️⚠️⚠️ - kata-kata tidak baku - banyak typo