Hari ini, adalah hari kelulusan ku dari Sekolah Menengah Pertama. Yap, aku akan jadi murid SMA. Kali ini, aku memutuskan untuk merantau sedikit lebih jauh ke Seoul dari rumahku, Busan.
Aku pikir, aku akan sendirian disana. Tapi ternyata tidak, kalian tau? Salah satu sahabat ku juga sekolah disana loh.
Renjun, Huang Renjun namanya. Pemuda bertubuh mungil, dengan paras ayu nan anggun serta kulit putihnya dan wajah rupawan, karena dia blasteran Korea-China. Dia adalah primadona di SMP dulu. Banyak yang mengincar dia, banyak pria yang bisa sampai bertengkar karena memperebutkan dia.
Iri? Pasti, dia selalu membuat banyak orang iri, tentunya aku tidak terlewatkan. Jika seseorang bertanya, mengapa kau iri dengan sahabat mu sendiri?
Jawabannya satu. Manusia tidak sempurna bukan? Mereka akan memiliki sisi buruk meskipun hatinya selembut sutra. Yang tentunya juga berlaku kepadaku.
Oh kalian belum tau aku ya. Maaf, aku suka terlalu larut jika sudah bercerita tentang sahabat tersayang ku itu. Kenalkan, namaku Jaemin, Na Jaemin. Tapi sahabat-sahabat ku suka memanggilku Nana. Terimakasih teman, nama itu cantik.
Aku sangat sayang kepada sahabat ku itu. Karena aku sudah mengenal dia selama 3 tahun, aku tau kebiasaan, kesukaan, dan hal-hal lainnya tentang dia.
Dan dia? Entahlah, pikirku dia juga sangat mengenalku. Atau mungkin—
-tidak.
.
7 bulan setelah bersama di SMA.
Sudah lama, kami tinggal bersama dan bersekolah di sekolah yang sama. Aku berpikir, kami lebih dekat karena dari bangun tidur hingga tidur lagi terus bertemu.
Tapi benar, roda selalu berputar. Tak selalu sama. Begitupun dengan aku dan Renjun.
Kami perang dingin.
Bagaimana bisa? Biar kuceritakan.
.
°1 bulan setelah masuk SMA°
"Injun-aah liat hpmu dong. Asik banget, chat sama siapa sih?"
"Ih, jangan liat-liat Naaa hehe" dia menutupi smartphone nya dengan menangkupkan hpnya ke dadanya.
"Tumben banget sih, napa hayoo~. Lagi kangen-kangenan sama Jeno yaa"
"Enggak, sok tau kamu Na"
Kembali dia memberikan seluruh atensinya kepada benda pipih berbentuk kotak itu. Tidak, aku tidak masalah. Yang aku masalahkan.
Dia tidak chat dengan Jeno
What?!
"Njun, kamu err putus sama Jeno?"
"Udah lama Na" dia berkata santai sambil tersenyum tipis. Oh sial, dia tetap cantik.
"Lah kok bisa siihh. Kurang apa sih Jeno itu? Udah ganteng, pinter, tinggi, putih, rendah hati, alim, idaman semua orang kali Njuun~"
Idaman semua orang? Ya, termasuk aku yang pernah suka dengan Jeno, pacar-em, bukan lebih tepatnya mantan Renjun. Tapi aku merelakan Jeno demi Renjun, karena Renjun bilang dia suka Jeno.
"Ya gimana ya Na, aku udah ga suka. Lagian kita juga jarang chat"
Whats??!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Una Vida🍃 [NoRen|MarkMin]
FanfictionA NoRen and MarkMin oneshoot Tidak ada hal khusus, diupdate pas ada ide. Random story or au! Warn⚠️ bxb Bahasa Random Love ya💚🖤