Hey guys!
Kalo kalian bingung siapa foto di atas, feel free to find out in this chapter...
YIPPY :>>>
Sorry, i had to do mean girls...
It's a perfect fitEnjoyyy!!!
Xoxo
_________________________________________"Jadi Al, lo mau excule apa ini? Ayo, keburu tenda-tenda diserbu ribuan siswa." Desak Faris. Benar juga, tenda yang tadinya sepi kini terisi puluhan siswa mengantre untuk mendaftar.
Althea bingung. Dirinya dilema mengingat ia adalah seorang multitalenta. (Bukannya sombong, itu adalah fakta). Tak sabaran, Faris tanpa permisi langsung saja menarik tangan Althea membuat Althea hampir menjungkir ke depan.
Ternyata, acara tarik-menarik tangan tersebut dilihat oleh siswa-siswi Marvels. Tak percaya bahwa salah satu most wanted serta petinggi sekolah begitu dekat dengan anak baru.
"Woi, Ris. Risih tau gak dilihatin sama fans-fans lo. Gue semacam rendang di mata mereka!" seru Althea mencoba untuk melawak.
"Haha..." seperti dahulu, joke-nya hanya dibalas tawa garing. Sedih sekali hidupnya.
Tak terasa, Faris sudah membawa mereka ke tenda pertama. Kedatangan mereka disambut salah satu panitia tenda itu.
"Hey hey hey! Welcome to The Robotics Club! Silakan dilihat-lihat dulu. Jadi, di sini kami belajar cara membuat alat-alat megatronic, atau robot besar dan mengoperasikannya. Club kami telah menjuarai beberapa perlombaan." Jelas sang panitia.
Sebenarnya Thea sudah menemukan apa yang dia ingini. Makanya ia merasa tak enak saat sudah ditawarkan, alhasil ia menolak penawaran panitia dan menarik Faris ke tenda excule yang ia minati.
Tenda itu bertuliskan, Marvel's Women Basketball Team. Terlihat dari luar tenda terdapat tiga piala emas setinggi orang dewasa yang ditaruh di dalam kaca. Ada tertulis di plat piala pertama, yang terlihat cukup tua, 'International Women Basketball Championship 1998'. Plat piala kedua bertuliskan, 'International Women Basketball Championship 2005'. Dan plat piala terakhir terlihat mengkilat masih baru, 'International Women Basketball Championship 2019'. Disamping plat-plat itu, terdapat foto-foto tim basket perempuan yang menjuarainya.
Thea tidak dapat melihat lebih jelas lagi foto-foto tersebut dikarenakan tenda basket perempuan SUPER DUPER RAMAI. Bahkan panitia-panitianya pun kewalahan, termasuk Lanney. Sangkin emosinya terhadap siswi yang berebut mendaftar, Lanney akhirnya marah.
"Kalau kalian tetap berebut mendaftar bagai orang menerima sembako, saya pastikan kalian tidak akan bergabung." Ucapannya mampu membuat tak berkutik siswi yang mendaftar.
Kemarahannya berdampak ke tenda-tenda tetangga. Sungguh, Lanney merupakan malaikat tetapi iblis.
Seluruh siswa-siswi sudah tau seberapa kejam dan tegasnya seorang Lanney. Itu juga yang membuat tim basket perempuan Marvel menjuarai kejuaraan basket internasional tahun kemarin, 2019, setelah 14 tahun kalah. Bahkan timnya pun sangat kaget saat melihat Lanney tersenyum saat itu, karena juara.
Siswi-siswi kembali melanjutkan acara daftar-mendaftarnya, tetapi kali ini dengan tenang.
Dari agak jauh, Faris dan Thea menganga menggelengkan kepala. Tak menyangka bahwa sifat Lanney masih sama setelah 4 tahun. "Jadi lo mau excule basket?" Tanya Faris.
Thea mengangguk yakin. Lalu mereka berbaris untuk mendaftar. Setelah menunggu kurang lebih 5 menit, akhirnya ini kesempatan Thea untuk mendaftar. Ia melihat ke arah Lanney yang sedang mengkoordinir nama-nama peserta yang ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDING
Teen Fiction2 manusia dengan latar belakang yang berbeda. Berapa kemungkinannya mereka bertemu? Yang satu selebriti remaja yang sedang naik, dengan keadaan sempurna, wajah, harta, keluarga, sahabat. Yang satu manusia biasa, tanpa ada istimewanya. Itu yang dipik...