Pagi ini Laura berangkat sekolah, orang rumah merasa aneh sekaligus bahagia dengan sifat baru Laura, atau lebih tepatnya sifat dahulu Laura kembali.
"Mah Rara berangkat dulu ya, bye" Laura mengambil kunci mobil dan berangkat mengabaikan teriakan Rey.
Laura sampai di sekolahnya, di dalam mobil ia menarik nafas panjang. "Lo bisa Ra, kehidupan baru, semangat baru. Takdir baru" Laura tersenyum.
Ia keluar dari mobilnya dan bergegas menuju kelasnya, sesampainya di kelas ia melihat sudah Banyak orang yg ada di sana, termasuk Regan.
"Samlekom Pe, cecan datang ada yg kangen?!" Seluruh kelas hening, tidak ada yg berbicara satupun. Mereka masih kaget syok, takut, tidak percaya.
Dengan cepat Ghina menghampiri Laura dan memeriksa kening Laura, lalu ie memukul jidat Laura.
"Sakit BANGKE! Lo apa-apaan sih, gue itu sehat walafiat, Lo nya aja yg STRESS. oh ya Lo pada kaga jawab salam gue! Gue do'ain mimpi Lo pada kepeleset, terus sampe kaget ke dunia nyata!".
"WAALAIKUMSALAM" balas satu kelas, mendengar itu Laura terkikik sendiri.
Lalu ia duduk di bangkunya.Ghina ikut duduk di bangku Laura, ia mengusir sebentar Regan. "Lo kenapa sih Ra? Lo sakit? Apa ada yg santet?" Pertanyaan yg tidak masuk akal.
"Apasih, ini gue Laura Larisa Ayodhya yg sangat cantik. Gue ngga papa. Lo Jangan mempersulit deh Na. Gue lagi mencoba kembali ke sifat dahulu gue. Lo harus dukung gue" Ghina mengangukan kepalanya, lalu ia memeluk Laura.
"Spirit Laura, Lo pasti bisa, gue akan membantu dan mempermudah semuanya" lalu Ghina melepaskan pelukannya.
"Thanks" balas Laura.
"Udah kan lebay nya? Yaudah Sono Lo duduk di bangku Lo sendiri, fans banget sama bangku gue" mendengar itu Ghina bergidik jijik.
"Ra saran gue tuh cowo Lo bawa ke rumah sakit, udah ngga bener otaknya" lalu Ghina kembali duduk.
Laura hanya tertawa, lalu Regan kembali duduk di bangkunya.
Regan memandangi Laura, sedangkan Laura sudah panas dingin di buatnya, ia berpura-pura tidak mengetahui."Lo imut kalau lagi gugup" Regan tertawa, hal itu membuat Laura kesal, ia memukul tangan Laura.
"Eh eh, bntr. Lo Ketawa ya, pantesan kemarin malam mau hujan ngga jadi" kini giliran Laura yg tertawa dan Regan yg terdiam.
"Gue mau menyesuaikan dengan keadaan Lo sekarang, jadi Lo jangan banyak bacot" lalu Regan mengambil handphonenya.
Tak sadar Laura pun tersenyum. "Thanks ya" Laura berbisik di dekat telinga Regan.
"Acie ada yg lagi kasmaran" Aldi masuk langsung bacot.
"Bacot Lo" ucap Regan dan Laura bersamaan.
Aldi duduk di bangkunya dengan bibir mengerucut. "Kalau sinis tetap aja sinis. Dasar pasangan ngga ada akhlak!".
"WOYY BU RIKA BOHAY DATANG!! BU RIKA BOHAY DATANG?!" seseorang berteriak, siapa lagi kalau bukan Ucup.
Dengan cepat seluruh murid duduk di bangkunya masing-masing, dan tibalah Bu Rika.
Lalu proses pembelajaran pun dimulai dengan keheningan.***
Susana kantin sangat ramai, banyak orang yg sibuk mengisi perut mereka yg lapar.
Laura dkk pun masuk ke kantin, mereka duduk di bangku biasa mereka.
Mereka mulai memesan makanan mereka masing-masing, tiba-tiba suasana kantin yg tadinya dingin adem sekarang berubah menjadi panas karena kedatangan setan. UPS maafin author hhe:"
KAMU SEDANG MEMBACA
Menolak Kesedihan (Completed)
Fiksi Remaja#Budayakan vote sebelum membaca cerita ini. Bagaimana kalau es bertemu es, apakah akan mencair atau malah semakin membeku???? Ini cerita Laura yg mempunyai sifat dingin dan misterius. Bertemu dengan Regan yg sifatnya tidak jauh berbeda dengan Laura...