de-Luxe Café foto di atas...
Well, gak sesuai imaginasiku sih tapi close enough...
Ini chapter yang kalian tunggu tungu
Acquintance to be-? Maybe.
Enjoyy!!!
_________________________________________Kling
Bunyi lonceng terdengar menandakan orang-orang yang masuk ke dalam café itu.
Eksterior café yang bernama de-Luxe Café cukup simple dan elegan. Namun saat memasuki café, kalian akan terpesona dengan desain interiornya. Gaya modern, minimalis namun eksklusif,lampu gantung berbahan kaca membuatnya lebih modis dan mewah. Suasana yang adem dan menenangkan membuat siapa saja yang menghampiri café ini betah.
Orang-orang sedang menikmati makanan yang disajikan. Beberapa dari mereka hanya memesan secangkir kopi atau susu, sementara yang lainnya memesan makanan dan minuman berat. Salah satunya adalah meja Faris dan kawan-kawan.
Meja Faris dipenuhi dengan gelak tawa bahagia. Beberapa kali suara tertawa mereka menarik perhatian pengunjung café yang lain. Untung saja ada sesosok ibu di dalam Lanney, membuat mereka agak sedikit terkontrol.
"I Swear kalo sekali lagi kalian buat malu lagi, gue tarik kalian keluar dari café ini."
Dan kecaman itu berefek pada 3 temannya. Ruby, Althea, dan Faris menutup mulut lalu saling melirik satu sama lain. Lalu mereka mengangguk tanpa alasan.
Sebenarnya ada alasannya. Detik selanjutnya, Faris yang duduk di samping Lanney tiba-tiba berdiri di tempat. Geseran kursinya terdengar pengunjung lain, membuat Faris menjadi sorotan. Lalu, tanpa peringatan, ia berteriak.
"HEY GUYS! PERKENALKAN GUE FARIS DAN GADIS CANTIK DI SAMPING GUE INI LANNEY. LANNEY KAN CANTIK BANGET YA GAK GUYS? MASALAHNYA DIA TUH JOMBLO. KALIAN YANG BERBAIK HATI ADA YANG MAU GAK UNTUK MENJADI PAC- AHHH!"
Faris berteriak dengan keras sebelum dapat menyelesaikan ucapannya. Lanney menjewer telinga Faris cukup kuat dan tidak berniat melepaskan. Ruby dan Althea, bukannya merasa kasihan, malahan tertawa terbahak-bahak melihat kejadian ini.
Masih dengan keadaan telinga dijewer, Lanney mengambil tasnya lalu membawa keluar Faris dkk dari café.
"Aduh... sakit Lanney!"
"DIAM!"
Tak berani berkutik lagi, akhirnya Faris mencoba untuk membendung rasa sakitnya. Akan lebih sakit lagi kalau dia mengucapkan sepatah kata.
Sadar sudah ditinggal oleh teman-temannya, Ruby dan Althea segera mengikuti dari belakang dengan buru-buru.
Saat hendak menuju keluar café, Ruby dan Althea terjatuh karena menabrak sesuatu.
"Aduh, Al... pantat gue sakit" keluh Ruby sambil mengusap bokong kesayangannya.
"Shh... pantat gue lebih sakit! Gue jatuh di atas kayu bego!" balas Althea
Althea tak menjawab, dia kemudian berdiri perlahan lalu membantu Ruby berdiri. Ruby kemudian menyadari, orang yang menabraknya sudah pergi. Ia melihat kesekelilingnya mencari sang pelaku.
Ruby melihat gadis berbaju kuning berambut hitam indah sedang menunggu di meja administrasi. Ia berjalan ke arah gadis tersebut. Saat tepat di belakang gadis itu, Ruby segera menepuk bahu gadis di depannya.
Gadis ini membalikkan badannya mendapati seseorang yang ia tak kenallah yang menepuk bahunya.
Seketika Ruby melihat wajah yang menabraknya, ia kaget membeku. Gadis ini masih memusatkan pandangannya kepada Ruby yang ia tak kenal yang sedang melihatnya seperti melihat hantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDING
Teen Fiction2 manusia dengan latar belakang yang berbeda. Berapa kemungkinannya mereka bertemu? Yang satu selebriti remaja yang sedang naik, dengan keadaan sempurna, wajah, harta, keluarga, sahabat. Yang satu manusia biasa, tanpa ada istimewanya. Itu yang dipik...