Akhirnya pun setelah mengobrol lama dengan angelina-bundanya riri pun alvin berpamitan untuk pulang.
***********
Keesokkannya..
Riri pun terbangun lebih pagi dan ketika hendak bangun ternyata ia sudah berada di dalam kamarnya. Riri pun terheran kok tiba tiba berada di dalam kamarnya dan siapa yang membawanya kedalam kamar?
Disisi lain ketika riri sedang binggung, tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
Tok...tok...tok
Ketika mendengar suara ketukan itu pun riri langsung bangun dari tempat tidurnya dan segera membuka pintunya dan melihat siapa yang mengetuknya tadi. Ternyata yang mengetuknya adalah angelina-bundanya.
"Eh bunda kirain siapa hehe"ucapnya kepada angelina-bundanya.
"Kamu sudah bangun? Kamu masih sakit."tanya angelina-bundanya seraya memasukin kamar riri dan setelah masuk pun riri langsung duduk diatas tempat tidurnya.
"Bun, aku mau tanya boleh gak?"tanya riri seraya membenarkan duduknya.
"Tanya apa sayang?"ucap angelina-bundanya.
"Hm, siapa yang bawa riri ke kamar bun?"tanya riri ragu
"Oh itu yang bawa kamu ke kamar adalah alvin. Katanya dia gamau ngebangunin kmu soalnya dia kasian sama kamu udah kecapean"ucap angelina-bundanya seraya membukakan gorden kamar riri.
Disisi lain, riri pun terkaget dengan apa yang diucapkan oleh bundanya itu. Riri pun bertanya tanya dalam hatinya.
Apa benar alvin yng bawa gue ke kamar?
Masa bunda bohong sih! Kan gamungkin.
Kalo alvin yang bemer bawa gue ke kamar gue seneng banget!!!!
Ternyata alvin peduli juga sama guee!!!!
Disisi lain, angelina-bundanya setelah selesai membukakan gorden dan kini melirik kearah riri yang sedang melamun.
Angelina-bundanya pun langsung mendekatkan kearah riri dan segera menepuk pundak riri dengan sedikit keras hingga riri pun terkaget.
"Hei"ucap angelina-bundanya
"I-iya bun"jawab riri dengan gelagapan karena tadi bundanya telah mengkagetkan dirinya.
"Ish kamu ya dari tadi melamun, mikirin siapa ? Mikirin alvin ya?"ucap angelina-bundanya kepada riri seraya menggelengkan kepalanya.
"E-eh engga bun, aku gak mikirin alvin ko" riri berbohong kepada angelina-bundanya. Sedangkan disisi lain angelina-bundanya melihat ke arah putrinya itu dengan amat serius lalu menggelengkan kepalany seraya tersenyum.
"Yang bener? Kamu gak mikirin kejadian waktu semalem kan?" Riri pun langsung mengdongkakkan kepalanya kearah angelina.
"Eh, engga ko bun"
"Yasudah"
Lalu setelah itu akhirnya angelina pun keluar dari kamar putrinya tersebut dan menuju kearah dapur untuk membantu mbok.
Disisi lain, rara yang sedang kecewa dengan kakaknya, ia semenjak kejadian kemarin tidak mau keluar dari kamarnya dan lebih memilih menggurungkan dirinya.
Ketika riri sedang memikirkan kejadian kemarin, tiba tiba riri pun teringat dengan rara. Akhirnya pun riri segera menuju kamar rara yang bersebelahan dengan kamarnya.
Setelah sampai di depan pintu kamar rara, ia sangat ragu untuk mengetuk pintunya. Akhirnya setelah beberapa menit ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Girls ✔
Teen FictionTerkadang cinta itu memang rumit... Ketika kita harus berbagi cinta itu dengan yang lain, termasuk adik sendiri. Kita tidak akan pernah tau sampai kapan cinta yang rumit itu usai... Tetapi yakinlah dibalik semua itu pasti ada hikmahnya... Dan jodoh...