▪ 1 ▪

19.2K 836 32
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum membaca.....
Sorry for typo 😉😉

---------------------------------------

Happy reading

*
*

Pagi di kediaman Galileo tampak masih tenang. Galih---sang kepala keluarga, tampak duduk di sofa ruang keluarga duduk di sofa ruang keluarga dengan koran di tangannya. Sedangkan Luna---sang istri, tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk kelima lelaki yang dicintainya.

Meninggalkan kegiatan orang tua, kita beralih pada kamar si putra sulung. Kamar Ari tampak sudah rapi. Buktinya tak ada sosok pemilik kamar di atas kasurnya. Namun, terdengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi di kamar itu. Tak lama, keluarlah sosok Ari.

Berbeda dengan kamar si sulung yang telah rapi, justru kamar si kembar masih berantakan. Dengan si empu kamar yang masih terlelap. Tapi, bukan keduanya. Hanya salah satu, siapa lagi kalau bukan si tukang tidur, Nanta.

Tak jauh berbeda dari kamar si kembar, kamar si bungsu tak jauh berantakannya. Tapi, yang membuat heran adalah kemana perginya si pemilik kamar. Sedangkan kamar tersebut tampak sunyi tanpa bunyi apapun yang terdengar.

Kembali pada kamar si kembar, Andre yang terlebih dahulu bangun telah siap dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya. Saat hendak membagunkan adik kembarnya, dahi Andre mengernyit heran. Pasalnya terdapat gundukan selimut di samping tubuh adik kembarnya.

Awalnya Andre pikir itu adalah guling kesayangan Nanta, tapi ia langsung mengenyah pemikiran itu. Karena guling itu berada di lantai samping ranjang. Begitu Andre menyikap selimut itu, dirinya langsung terkejut.

"Astagfirullah, Adek!!!" teriak Andre. Hal itu tentu membuat Nanta ikut terkejut. Bagaimana Andre tak terkejut, seingatnya si adek tidak tidur bersama mereka tadi malam.

"Heh, anak setan. Pagi-pagi gak usah teriak-teriak!" Nanta yang tidurnya terusik pun marah-marah tak jelas.

Andre yang mendengarnya langsung mendelik tak suka. "Kalau gue anak setan trus lo apaan. Babunya setan? Lagian ini udah siang, bukan pagi lagi."

"Bukan, gue mah orang ganteng."

Andre memutar bola matanya malas, seperti apapun orangnya pasti akan jengah melihat kelakuan Nanta yang kelewat pd. "Muka macam upil badak gitu dibanggain."

"HEH, APA LO BILANG." Nanta bangkit dengan tatapan tajamnya. Tentu saja hal itu tak berpengaruh apa-apa pada Andre. Ia malah justru memasang wajah tengilnya. "Lo gak denger? Kaya'knya lo bukan goblog doang, tapi budeg juga."

"ANDRE!!!" Nanta berteriak kesal. Kembarannya ini pagi-pagi sudah menyulut emosinya. Yah, begitulah kegiatan pagi si kembar. Selalu saja diwarnai pertengkaran, walau sekecil apapun akar masalahnya.

Mendengar pertengkaran Andre dan Nanta, Kenzie yang awalnya masih tertidur dengan tenang langsung terusik. Dengan kesal, Kenzie melempar dua bantal ke arah Andre dan juga Nanta. Dan lemparannya tepat sasaran.

"Bang Andre dan bang Nanta berisik. Aku mau tidur." Posisi Kenzie sekarang terduduk di ranjang. Dengan wajah khas orang bagun tidur juga mata yang masih setengah tertutup.

Awalnya, Andre dan Nanta memasang wajah kesal karena terkena lemparan bantal. Langsung berubah lembut, ketika mendengar suara lembut adiknya. Dan Nanta tak bisa menahan gemasnya lagi.

Kenzie (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang