Sudah lewat empat hari sejak kejadian tidih-tindihan yang mengakibatkan kecangungan luar bisa ketika nenek lampir menanyakan maksud dan tujuannya kerumah gedongan terkutuk itu. Kasturi berakhir pulang dengan keadaan bibir yang terus melantunkan kutukan untuk orang yang menyuruhnya ketempat kampret tersebut.
Yap betul, kemarin ceritanya Kasturi diminta buat ambilin buku Calixto yang ketinggalan di meja ruang tamu. Tapi dia malah berakhir mengenaskan.
Dirinya benar-benar sial hari itu uang gak dapet, harga diri jatoh, tidur syantikpun tertunda. Sumpah semoga gak ketemu keluarga itu lagi bisa
gila keknya. "Kas! Lo dengerin gue curcol gak si.., ah sebel gue" Nida memalingkan wajahnya yang semula menatap Kasturi berbinar sekarang lebih memilih Pak Gugus sebagai objeknya."Ha?" Kasturi menengok, bentakan Nida benar-benar membuyarkan jiwa inscure nya.
"Ha, ho, ha, ho aja terus lo!"
"Ya maap Nida zeyengkuh." Ujar Kasturi sambil menoel-noel pipi Nida.
Nida menepis kasar tangan misquen Kasturi "Najis gembel!"
"Dih ngebentak mulu lo."
"Lo ngeselin gem–
Kasturi langsung membekap mulut culametan Nida " Stt.. Pak Gugus jalan kemari noh"
"Embh.. Ikan asin najong" cibir Nida lirih.
🔃🔃🔃🔃🔃🔃🔃
"KAstuRiiiiii yuHuw zeYeNKkk"
"Pajoel mulut lo gak pernah di paprikain yah" sebal Kasturi udah jelas-jelas keliatan di depan mata ngapain pake teriak manggil sih, autis emang, diliatin sefakultas lagi.
"Apa itu paprika?" Nadanya kek bener-bener menandakan orang misquen yang gak mampu beli paprika.
Kasturi memutar bola matanya malas, sedangkan Nida dan Naomi hanya sebagai penonton keributan khoceng dan harimau didepannya. Sebenernya tadi tuh jalan barengan tapi gara-gara liat Muel dateng pada mundur takut kena nuklir suara.
"Gak boleh merendah untuk meroket panjoel..., haram hukumnya."
"Siapa bilang." Jawab remeh orang yang dipanggil panjoel tersebut.
"Jelas-jelas gue juga yang bilang, kuping lu sombong banget sih." sambil usil nyentil telinga lawannya.
"Aws.. Sakit bege" panjoel mengusap telinga pelan.
Kasturi menengok di sentil doank sakit, lemah banget emang jadi pejantan.
"Lah, lah, lah merah, lo sih punya kulit pucet amat."
"Ini bukan pucet jubaedah ini putih kinclong."
"Sabodo Muel, orang putih cepet loh dipanggilnya"
Muel menonyor kepala Kasturi pelan "Lo nyumpahin gue mati, ha?"
"Ish..." Kasturi merapikan krudungnya yang sedikit tertarik ke belakang. "Gue gak bilang tuh, lo yang bilang diri. Sengebet itu lo dipanggil tuhan ck, ck, ck" decaknya terdengar merendahkan. Panas kuping Muel tu.
Kasturi berlari kecil menjauhi Samuel "Ya Tuhan ada sesosok hambamu yang ingin segera engkau panggil, Aamiin" diakhiri dengan Kasturi ngibrit ngejauh.
Samuel lari, pingin rasanya nangkep trus ngegeplak tu anak, ingetin muel kalo Kasturi tuh cewe "SINI LO NYET, GAK ADA SOPAN-SOPANNYA LO SAMA GUWEH, MINTA MANGAP GAK LO!!"
===========TBC==========
Hi!:/
Btw mau d kasi cast ga guys??
KAMU SEDANG MEMBACA
SONshine
Short StoryKasturi kira ia hanya akan menghadapi suami dalam sekenario pernikahannya, tapi nyatanya apa? ia malah terikat oleh anak tirinya yang seumuran dengan Kasturi. Sopankah takdir menggiringnya bak hysteria? Dalah, tunjukkan Kasturi dimana arah kamera m...