Bagian 5

62 1 0
                                    

Pendidikan Teknik Informatika.
Setelah aku cari informasi di internet, ternyata jurusan ini lulusannya akan menjadi guru
Hah? Guru?
Sama sekali aku tidak pernah berpikir jadi guru.

Tapi bagaimana ini, tidak ada lagi Universitas Negeri yang membuka pendaftaran untuk ujian masuk jalur reguler.
Jalur mandiri?
Aku tahu biayanya sangat besar.
Dan pasti orangtuaku akan kesusahan. Jelas tidak aku memilih itu.

Saat aku bercerita kepada tante, adik ibuku tentang kebingungan ini, beliau menyarankan untuk ikut ujian di Politeknik Kesehatan Negeri dengan jurusan keperawatan.
Rasanya itu juga bukan pilihan yang tepat karena sudah pasti kuliah di bidang kesehatan sangat besar biayanya.

Sama sekali tidak ada solusi.

Setelah berdoa dan memohon petunjuk kepada Allah SWT, bismillah aku beranikan diri untuk daftar ulang di UNP.
Aku berusaha berpikir bahwa ini adalah pilihan terbaik yang Allah berikan kepadaku.

"Boleh jadi kita tidak menyukai sesuatu, padahal hal itu baik untuk diri kita"

Teringat kata-kata diatas, mungkin ada hal indah yang sedang Allah siapkan untukku.

Jadilah aku sekarang disini.
Di Universitas Negeri Padang untuk mengikuti semua proses daftar ulang yang cukup melelahkan karena hanya ditemani oleh kakakku dan kami harus banyak bertanya kesana kemari karena lingkungan kampus yang luas membuat sedikit bingung mencari gedung pendaftaran.

Semua alur pendaftaran kujalani sebaik mungkin, hingga terbitlah sebuah Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sebagai pertanda resminya aku menjadi mahasiswi di kampus ini.

Bismillah, aku terus berusaha membulatkan tekad dan meyakinkan diri bahwa ini adalah jalan terbaik yang sudah ku pilih.

Hingga tibalah hari PMB (Pengenalan Mahasiswa Baru).
PMB dilaksanakan selama tiga hari.
Hari pertama dilaksanakan di Fakultas tertentu yang sudah dipilih oleh panita. Disini semua mahasiswa diacak dari berbagai jurusan dan fakultas.
Hari kedua dan ketiga dilaksanakan di fakultas masing-masing.

For your information, aku mendapat kabar tak terduga bahwa ternyata jurusan PTI termasuk salah satu jurusan yang mempunyai peminat terbanyak di UNP pada tahun itu.

Ada sekitar seribuan orang pendaftar.
Ah? Yang benar saja?
Masa iya aku salah satu yang lulus dari ribuan orang itu?
Sampai saat ini aku masih tidak bisa percaya.
Pada tahun itu, peserta yang lulus ujian jurusan PTI kurang dari 40 orang, dan aku masih menyimpan koran daftar nama kelulusan SNMPTN, dan ya, saat itu hasil SNMPTN masih diterbitkan di koran-koran.

Luar biasa rasanya.
Aku berusaha membesarkan dan meyakinkan hati bahwa pilihanku ini tidak salah.

Sepenggal KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang