Prolog

12 2 0
                                    

Aku kaget melihat layar ponsel ku yang berisi notifikasi dari nomor tidak dikenal. Aku kira itu adalah nomor teman baruku yang baru tadi pagi berkenalan denganku dan ternyata bukan, selesai aku mengeringkan rambutku dengan hair dryer  aku segera mengambil ponsel dengan rasa sangat  penasaran. Ternyata aku melihat nama yang sudah lumayan lama tidak pernah terdengar lagi kabarnya. Adexa Christiaga.

Aku seakan ditarik oleh masa lalu. Masa dimana aku selalu mendengar nama Dexa, mendengar semua celoteh Dexa dengan suara khasnya, masa dimana hari-hariku selalu terisi dengan kejailan Dexa dab tingkah aneh Dexa yang sangat lucu.

Dexa adalah temanku pada bangku Sekolah Dasar.

"Kak..."
Suara bundaku yang membuat aku tidak jadi membalas pesan dari Dexa.

"Kak, tolong bantu adek buat PR ya!"

"Iya bun, siap"

Setelah selesai membantu Zega mengerjakan PR aku langsung pergi ke dapur untuk mengambil ice cream lalu memakannya di kamar. Baru saja aku menginjakkan kaki dikamar aku langsung teringat dengan pesan yang tadi sempat ku baca tapi belum ku balas.

Dexa : Ze, ini aku Dexa. 

Sudah lama aku membiarkan pesan itu, sampai akhirnya aku balas.

Zeze : Iya Dexa ? Kenapa ?

A

ku membalas pesannya.

Tidak lama ponsel ku kembali berdering.

Dexa : Ya gak papa, emangnya gak boleh ya chat sama kamu ?
Oh iya Ze, aku dapat nomor kamu dari temen temen.

Dexa membalas pesanku dengan sangat cepat.

Zeze : Boleh Dexa, hehee...


Dexa : Btw kamu masuk SMP Nusa Bangsa ya ?

Zeze : Iyaa Dexa.

Dexa : Kamu emang cuek atau makin cuek ni Ze ?

Zeze : Mulai deh Dexa, malesin.

Dexa : Iyaa Ze, bercanda.

Aku baru membuka pesan Dexa saat matahari menyapa, dan aku baru sadar kalau semalaman aku tidak membalas pesan dari Vero.

✓✓✓

Baru saja aku sampai di lorong sekolah, aku sudah bisa melihat Vero di depan pintu dengan muka kesal.

"Oke, siap-siap konser di pagi hari." Kata ku dengan suara kecil.

"Semalam kemana ?" Vero langsung bertanya dengan nada kesalnya.

"Aku mau masuk kelas kelas Ver" jawabku, lalu meninggalkan Vero.

"Ze, jawab aku. Semalam kemana ?" Tanyanya lagi.

Sebelum aku menjawab, beruntung bel sekolah berbunyi yang menandakan upacara akan dimulai.

✓✓✓

Dexa : Zeze ?

Zeze : Iyaa ?

Dexa : Baru pulang ya ?
Ternyata bener ya sekolah kamu pulangnya lama.

*Sekolah ku memang lebih lama pulangnya karena sekolah favorit dan ada jam tambahan bimbel.

Zeze : Iya baru pulang.

Setelah membalas chat dari Dexa, aku langsung bersiap untuk TIDUR.

Jam menunjukan pukul 17.58 aku harus bangun dan bersiap untuk sholat. Selesai sholat aku melihat banyak notif pada ponsel.

Dexa : Capek gak Ze sekolah di sekolah favorit gitu ?

Dexa : Ze

Dexa : Ze

Dexa : Lah ngilang, Ze kemana ? Ngebo lah pasti, yakan ?

Vero : Ze, uda sampai rumahkan ?

Dexa : Hai Ze, Holla Ze, Hallo Ze

Dexa : Woy Ze, ngebo ya

Vero : Selalu ya Ze, pulang sekolah langsung bobok gitu...

Dan entah kenapa jari ku langsung membuka chat dari Dexa, walaupun yang sebenarnya gebetanku adalah Vero.

Zeze : Apaan sih, ribut banget.

Ponsel ku langsung berdering karena notif dari Dexa lagi.

Dexa : Ngebo terus

Zeze : Biar

Karena kesal chat nya tidak ku balas, akhirnya Vero menelpon dan kami saling bertukar cerita sampai aku tertidur lagi.

✓✓✓

Sudah cukup lama aku dan Dexa chat dan aku memang merasa nyaman. Tapi aku sadar kenyamanan ini hanya akan sebatas teman atau bahkan sahabat, lagipula aku sudah mempunyai Vero.

Dexa : HBD uy,

Zeze : lah, besok cuy

Dexa : gak ah, sekarang aja. Selagi ingat, kala besok lupa.

Zeze : kalau gitu berarti lupa juga dong sama ulangtaun sendiri.

Dexa : iya, makanya aku ucapin diri sendiri juga sekarang.

Zeze : Aneh Dexa

Entah kenapa Dexa selalu bisa membuat aku tertawa walaupun sedang tidak mood.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOng dIStancE REliGionSHip Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang