Rekaman 2026

9 2 0
                                    

2 Mei 2026 -sekitar pukul 16.00-


Persiapanku selesai, dan sekarang waktunya beraksi mencari tahu, apa yang sebenarnya terjadi di dalam kantor pemerintahan. Aku sudah tidak lagi menyamar sebagai kakek tua lagi, hanya saja aku menggunakan jubah besar dan memegang pisrom buatanku sendiri. Setelah sampai di depan gerbang kantor pemerintahan. Alarm darurat berbunyi (wungngngngngngngnn wunggggngngngng wungngnngnngng) dan para petugas itu mulai bersiaga sambil menunggu bantuan datang.

“siapa kamu?” berteriak petugas 1.
“lebih baik kita tembak saja, lihat dia memakai pisrom di tangannya, bukankah itu berbahaya.” Petugas 2.
“namun dia terlihat seperti anak kecil, apa yang sedang dilakukan disini.” Petugas 1.

grek grek grek grek (seperti suara Langkah kaki yang keras, dan para bala bantuan pun tiba di lokasi)

“Hoi orang yang disana, jatuhkan senjatamu sekarang, jika tidak maka kami akan menembak.” Petugas Khusus.

Aku pun berjalan ke arah gerbang dan mendekati para petugas khusus, saat mendekati, beberapa petugas mencoba mendekatiku untuk membekukan diriku, namun aku pun segera melawan.

“(menggenggam tangan) MENYINGKIRLAH!!!” Aku menggunakan kemampuan telekinasiku untuk menerbangkan para petugas.
“AHhhhh ahh.” Para petugas.
“Aaanak itu adalah TITISAN TUHAN.” Petugas.
“Ahh lucky, tangkapan yang sangat mahal, bila kita dapat menangkap Titisan tuhan lagi, kita akan mendapatkan kekayaan.”
“HAahhahah benar juga, kalo begitu kita gunakan pisrom listrik saja.”

Para petugaspun menodongkan pisrom mode listrik kepadaku.

“TEMBBAKKKK.”  Komandan Petugas.
Szszsszszzs (suara tembakan pasrum listrik).

Menodongkan pisromku dan menembakkan mode angin.

SHSHSSHHSHHS (suara tembakan pisrom angin)

Sengatan listrik itu membalik arah dan menyerang para petugas khusus.

“Ahhhhhhh.” Para petugas menjerit, dan tergeletak di bawah.
“sisiisialan, bagaimana mungkin serangan listrik dapat di putar balik menggunakan angin.” Semua petugas pingsan.

“hahhhhh.. rencana pertamaku berhasil, namun bagian sulitnya ada di depan sini, aku tahu polisi akan segera datang dan menangkapku.” Ekspresi lelah.

(mode peluru pisrom) deeerrrr (suara tembakan dan mengarah ke cctv gerbang.)

“pisrom ku hanya bisa menggunakan 2 mode, memang benar aku bisa memutar balik semua mode pisrom milik orang lain, namun bila dia menggunakan peluru pisrom asli, aku hanya bisa menghindar atau menembak dan mengarah ke peluru yang di tembak. Tabrakan antara kedua peluru pisrom akan menyebabkan ledakan lumayan besar. Mungkin disitu juga merupakan jalan pintas untuk kabur dari kejaran para petugas.” Menatap gerbang.

“(mengambil VP milik petugas dan menunjukkan ke alat scan dekat gerbang untuk membuka gerbang besar ini) unlock.” Suara scan.

Gerbang terbuka dan aku mulai memasuki kantor pemerintahan.

“gawat aku harus cepat.”

tiba-tiba ada lubang keluar dari tembok depan mengeluarkan laser kearah tembok lain, dan menutupi pintu masuk gerbang.
“informasi yang kudapat ternyata memang benar. Keamanan di sini ternyata cukup merepotkan, kalo sudah begini aku akan menjadi seorang kriminal laten.” Tersenyum kecil.

Aku pun mulai berlari ke arah kanan samping bangunan, aku mengetahui letak kegelapan ini, meski begitu aku merasakan pusing dan mual saat mendekati kegelapan itu. Aku sedikit terkejud juga tentang apa yang di katakan para petugas tadi. (membuka VP dan menekan tombol)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kehidupan yang membosankanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang