*****
Bagi Yoongi semua itu bagai mimpi buruk, Yoongi rasa baru saja kemarin dirinya mendengar tawa canda dari adiknya. Senyuman manis dan mata bulan sabitnya yang teduh terasa baru kemarin Yoongi melihatnya, namun seakan Tuhan tidak mengijinkannya bahagia.
Adiknya kembali menutup matanya, adiknya kembali tak bersuara, Yoongi rasa dunianya seakan berakhir. Yoongi takut, Yoongi cemas, Yoongi khawatir, Yoongi gelisah, bahkan Yoongi ingin marah. Namun yang bisa dilakukan Yoongi hanya diam dan berdoa, Yoongi harus kembali tersiksa ketika melihat semakin banyak alat yang menempel pada tubuh sang adik.
SREK
Suara pintu terbuka membuat Yoongi sadar dari lamunannya.
“Yoon, apa yang terjadi?” tanya Ny. Park, Yoongi langsung memeluk ibunya dengan erat.
“Eomma…..” Yoongi benar benar tidak tahu harus melakukan apa, ia hanya takut. Dia takut Jimin akan kembali kehilangan harap.
“Jimin akan baik baik saja, eomma yakin itu. Lihat bagaimana adik mu itu selama ini bertahan Yoon, tetaplah kuat untuk adik mu eoh….” Ny. Park mau bagaimana pun harus tetap kuat untuk kedua anaknya .
*****
“Jungkook-ah….” Sang empu langsung menghentikan langkahnya, Jungkook tidak akan pernah dengan suara itu. Ia bahkan sangat mengenal suara itu meski dirinya akan berusaha untuk melupakannya.
“Tolong jangan marah dengan ku lagi.” Ucap Hyun Joo, Jungkook masih enggan untuk berbalik.
“Jungkook-ah, aku mohon tolong….” Ucapan Hyun Joo terpotong oleh Jungkook.
“Tolong berhenti memanggil nama ku seperti itu Tuan Han Hyun Joo ssi….” Ucap Jungkook sembari berbalik menatap Hyun Joo tajam.
Jungkook benar benar sudah muak, ia mulai hilang kendali akan dirinya. Bahkan hingga tubuh kurus Hyun Joo tersungkur pun Jungkook tetap tak sadar akan dirinya.
“AKU MEMBENCI MU HAN HYUN JOO….” Jungkook langsung membanting tubuh kurus itu lagi lalu mengatur nafasnya kemudian pergi meninggalkan Hyun Joo sendirian yang masih mencoba menghilangkan rasa sakit pada tubuhnya.
“Maafkan aku Jungkook-ah…” batin Hyun Joo.
*****
Taehyung berjalan melewati jalanan kecil lalu langkahnya terhenti saat melihat sosok di depannya yang berjalan dengan tertatih sembari terus meringis kesakitan.
“Hyun Joo-ah….” Taehyung langsung berlari saat sosok di depannya itu tergulai lemas tak kuat menahan tubuhnya sendiri.
“Hy…ung….” Lirih Hyun Joo sembari memegang dadanya yang tampak sesak.
“Gwechana?” Taehyung benar benar di buat kalut dengan keadaan Hyun Joo yang tak sadarkan diri.
“Apa yang terjadi Hyun-ah…” lirih Taehyung sembari berusaha menelfon ambulan.
******
Baru saja Namjoon dan Hoseok melangkah untuk menuju ke parkiran, keduanya langsung terdiam dengan kaku. Jantung Hoseok seakan akan telah berhenti berdetak setelah melihat sosok di depannya terlihat sangat mengenaskan terlebih lagi raut wajah seseorang yang ikut mendorong brankar itu.
“Hyunie…” lirih Hoseok, Namjoon langsung memeluk sahabatnya itu dan berusaha menenangkan sosok rapuh itu.
“Hyung…..” Taehyung menatap Namjoon dengan sendu sedangkan Namjoon yang masih memeluk Hoseok hanya bisa menatap Taehyung penuh harap.
“Semua akan baik baik saja, Hyun Joo anak yang kuat.” Bisik Namjoon setelahnya Hoseok berjalan masuk mengikuti brankar yang sudah terdorong jauh itu.
Namjoon dan Taehyung pun ikut menyusul Hoseok yang tampak begitu gusar.
*****
Jungkook terus berjalan dengan gontai menuju kamarnya, dengan langkah yang pelan namun dengan tatapan yang tajam penuh dengan luka.
Jungkook berhenti tepat di depan pintu kamar, tangan kanannya terangkat memegang knop pintu dengan gemetar. Hanya memegang tanpa berniat untuk membukanya, Jungkook menatap tangan kanannya yang gemetar.
TES.
Setetes air mata turun dari pelipis Jungkook membuat sang empu langsung membuka pintu dengan kasar. Jungkook berjalan dengan penuh amarah.
PRANG
Mata tajam itu menatap cermin yang sudah retak, kilasan kejadian di masa lalu bahkan yang baru saja terjadi kembali menghantui Jungkook membuat dadanya begitu semakin sakit.
“Aku hanya ingin kembali merasakan pelukanmu Hyung, tidak bisakah kita kembali seperti dulu meski tanpa appa?” lirih namun terdengar begitu menyakitkan, sirat penuh akan luka.
*****
Namjoon dan Taehyun sekarang sedang berada dikantin untuk sekedar sarapan mengingat keduanya disibukkan untuk menjaga dua orang sekaligus.
“Semalam kau kemana hyung? Aku mencarimu tidak ada padahal mobilmu masih di rumah sakit.”
Namjoon hanya tersenyum tipis lalu menatap Taehyung dengan intens sedangkan yang ditatap hanya menatap dengan bingung.
“Mau tahu sesuatu tidak?” Taehyung semakin bingung dengan sikap Namjoon yang menurutnya berbeda.
“Ada apa hyung? Kau baik baik sajakan?” Namjoon langsung tertawa sedangkan Taehyung hanya tersenyum melihat saudaranya itu yang menurutnya bersikap sangat aneh.
“Jimin.”
Setelah nama itu tersebut begitu saja dari mulut Namjoon senyuman Taehyung langsung hilang begitu saja tergantikan oleh debar aneh yang menyerang dalam dadanya.
“Tak ingin tahu keadaannya setelah kau pergi?”
*****
.
.
.
TBC.
Haaaiiii semuaaa, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan yahh :v
Dann untuk menemani sahur kaliam vmin balik lagii nihhh para readerss..🤗😚Beribu kata maaf yah karena vmin lama ilangnya juga gak bisa up cepet karena ada beberapa urusan pribadi yang harus diurus begitujuga dengan kesehatan yang sering down akhir akhir ini 🙏🙏🙏
Terimakasih untuk kalian semua yang masih senantiasa menunggu vmin balik, dan terimakasih juga untuk semua supportnya 😊 BORAHE 💜💜😍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend
FanficCover : @AiKook_JinNa 😊😍 Park Jimin, terimakasih telah menjadi sahabat terbaik ku dan maaf karena sudah menjadi sahabat terburuk mu. Maaf Park sudah mengecewakan mu, aku janji itu yang terakhir. Bahagia lah dan tunggu aku Park. ~Kim Taehyung~ Kita...