Jan lupa taburin bintangnya:)
Happy Reading❤️
***
Aresha menatap pantulan dirinya di cermin. Malam ini Ia terlihat sangat cantik. Dress sederhana dengan polesan make up sederhana juga. Ia tak pandai mempercantik diri, alhasil karya tangannya di wajah itu sangat sederhana, namun nampak luar biasa untuk wajah Aresha. Malam ini Ia nampak antusias. Bibir dengan ulasan senyumnya yang tak pernah hilang sejak tadi.
Ponsel Aresha berdering sebentar menandakan pesan masuk. Ia meraih ponselnya di atas meja rias. Membuka pesan yang ternyata dikirimkan oleh Aksa.
Kerutan di kening Aresha tercetak jelas kala membaca pesan yang masuk.
Kak Aksa:|
Lo gk usah pergi!
Aresha tidak mengerti, ada apa dengan Aksa?
Anda
Mksudnya?Kak Aksa:|
Gk usah pergi ke pesta itu!Aresha semakin heran, kenapa Aksa melarangnya pergi ke pesta itu. Ia menjadi kesal sendiri dengan Aksa.
Anda
Iya, tpi knpa?Kak Aksa:|
Gue bilang jngn!!!Anda
Gk jls!Aresha tak menghiraukan Aksa. Ia akan tetap pergi bersama Arga. Lagipula siapa Aksa melarangnya. Aresha tak akan membuang kesempatannya bersama Arga. Malam ini hidupnya akan berubah, kebahagiaan sebentar lagi akan menjemputnya.
Ponselnya kembali berdering.
Kak Aksa:|
Trsrah!Aresha mengedikan bahunya acuh. Ia tak memusingkan tingkah Aksa ini. Aresha melihat pantulannya di cermin sekali lagi, mengangguk yakin. Meraih tas selempang berwarna biru muda yang sangat serasi dengan dress yang ia kenakan malam ini. melangkah untuk turun ke bawah menemui Arga yang sudah menunggunya.
Arga berlari membukakan pintu mobil. Menurut Aresha itu tindakan yang berlebihan, namun tak dapat dipungkiri juga perasaannya membuncah bahagia. Soal bersikap manis Arga juaranya. Memang sering Arga bersikap manis pada Aresha, namun entah mengapa perlakuan Arga kali ini sangat istimewa.
Di sepanjang perjalanan, Aresha terus saja menarik napasnya, menetralkan degupan jantungnya yang tak normal. Perasaan gelisah yang kentara di hatinya. Sesekali matanya menatap sosok Arga di sampingnya yang menatap lurus jalanan. Arga menoleh menyadarinya.
Arga menatap Aresha sejenak seraya berucap, "Sha, malam ini lo cantik."
Aresha mengulum senyumnya, rasa senang dan malu bercampur aduk. Baru kali ini Arga memujinya. Ia tak habis pikir bagaimana nanti saat Arga mengutarakan isi hatinya. Aresha akan terbang di awang-awang. Hal paling bahagia yang sangat ia harapkan sejak lama.
"Elaah gitu aja lo blushing," bisik Arga pelan.
Aresha sungguh malu. "Apaan sii nggak," tukasnya. Arga terkekeh melihat tingkah Aresha yang sangat lucu menurutnya. Arga mengelus puncak kepala Aresha gemas.
"Ihh Arga rambut gue acak-acakan!" teriak Aresha geram. Tak terima rambut yang sudah ia rapikan susah payah itu dirusak oleh Arga.
Tak lama mereka sampai di gerbang tinggi bercat mocca. Aresha turun dari mobil Arga. Tubuhnya seketika bergetar, perasaan gelisah bersemayam di hatinya. Arga menautkan jarinya di sela-sela jari tangan Aresha. Aresha sontak melihat ke arah tangannya yang di genggam Arga. Kedua sudut bibir Aresha terangkat. Mereka berjalan beriringan memasuki gedung mewah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Styrofoam Boy (On Going)
Novela Juvenil[Harap follow akun author terlebih dahulu!] Sikapmu tak terduga. Membuatku merana. Tanpa kata, kau berhasil meruntuhkan pertahanan diriku. Sikapmu, tanpa sadar membuatku membuka pintu hati. Kuharap, takan ada sikap menyakitkan yang membuat terpuruk...