21. Back

2.7K 205 10
                                    

🔹🔸🔹Pauvre Enfant

.

.

Jin dinyatakan sembuh dan akan pulang hari ini. Memang sebenarnya masih harus rawat jalan setidaknya selama 4 atau 5 hari, tapi si kecil rewel dan bahkan mogok makan. Entahlah, Jin jadi amat manja semenjak sakit.

Namjoon menggendong Jin memasuki rumah mereka. Jin memang belum sepenuhnya bisa berdiri, terkadang limbung dan hampir jatuh. Itu sebenarnya yang membuat Namjoon menggendong Jin.

" Kita ke kamar ya saeng.." ucap Namjoon. Jin hanya mengangguk. Ia tak mau merepotkan lagi. Berada di rumah kembali saja sudah menjadi suatu hadiah untuk Jin.

Namjoon dan yang lain langsung ke kamar Jin. Sementara sang ibu tengah membuat bubur untuk Jin, kakak-kakak Jin malah terus mengganggu Jin yang sedang bermain dengan boneka Mario Bross nya.

" Jinnie.. Makan ne.. Mommy sudah buatkan bubur." ucap Nana sambil masuk ke kamar anak bungunya.

Jin menggelengkan kepalanya. Ia tak mau makan, karena setelah makan pasti ada 4 jenis obat yang harus ia minum. Tidakk.. Jin tidak suka.

" Bagaimana kalau hyung yang suapi." ucap Jungkook.

".. Hanya sedikit.. Kau harus sembuh, karena Papa akan ajak kita liburan." bujuk Jungkook.

Mata Jin berbinar mendengar ucapan Jungkook barusan. Ia pun langsung mendekat pada Jungkook.

" Suapi atu kayau begitu." ucap Jin.

Ternyata sangat mudah membujuk Jin untuk makan, tinggal berdusta kalau mereka akan liburan, Jin langsung mau makan. Mudahnya.

Ia tak tahu saja kalau kebohongannya itu akan berdampak padanya.

.

.

Makan malam berlangsung dengan kehangatan kali ini. Lengkap semua keluarga yang Jin punya. Dan Jin sangat merasa senang karena itu.

Tiba-tiba Jin ingat akan janji Jungkook, namun Jungkook bilang ia harus izin sendiri pada ayahnya. Dan ia memutuskan untuk izin sekrang.

" Papa.. Njin mau yibuyan.." ucap Jin pada ayahnya. Ji Goon nampak terkejut dengan permintaan anaknya tersebut.

" Kalau sudah sembuh ne?" ucap Ji Goon.

" tayau mau cekayang?" tanya Jin lagi. Bernego dia ini.

Sang ibu mengusak kepala anaknya. " Njin harus sehat dulu.. Njin kan masih sering pusing." ucap Nana.

Gegar otak ringan yang dokter bilang memang agak sering menyebabkan putra bungsunya mengalami sakit kepala. Untung saja tak terlalu parah, namun ya Jin akan semakin manja kalau sudah begitu.

" tan tadi Kookie yung biyang seteyah matan Njin atan diajak yibuyan.." ucap Jin lesu.

Nana dan Ji Goon juga ke-5 kakaknya menatap tajam pada Jungkook. Yang di tatap hanya tersenyum dan menunduk.

" Kalau Jin sudah sembuh, Papa janji.. Kita liburan. Semuanya.." ucap Ji Goon.

Jin pun tersenyum mendengar itu dan langsung memeluk ibu, dan beranjak memeluk ayahnya pula.

" Njin cayang mommy dan Papa." ucap Jin.

Mereka pun tersenyum bersama melihat tingkah Jin. Namun ada yang terlupakn, Jungkook..

Ini semua karena dia sembarangan berjanji. Sebenarnya tak apa sih, tapi kan Jin masih dalam tahap pemulihan, untung saja masih bisa di bujuk, kalau tidak..

" Kookie.. Setelah makan kau ke kamar Mommy dan Papa.. Papa mau bicara." ucap sang ayah dingin.

Matilah kau Jeykey.. Jangan sembarangan makanya, batin Jungkook.

🔹🔸🔹TBC

😄😄 akutuh bingung mau gimana ngakhirinnya. Tapi kan emang udah waktunya.

Chap selanjutnya buat END nya ya chingu.. Stay tune okay..

See You.. Author menyayangi kalean..😄😄😍❤💜

🙏🙏💜

Pauvre Enfant { Complete }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang