00. Started

19 3 5
                                    

Aku saranin sambil denger lagu di atas. Tapi gak juga gak apa-apa.

Happy Reading!

"Kalau kalian gak bisa hargain sebagai anak kandung di rumah ini, tolong hargai aku sebagai manusia yang juga hidup di rumah ini!!" Emosi Lena meledak setelah 15 tahun di tahan oleh diri nya.

"BERANI KAMU BENTAK PAPA DAN MAMA?!" Teriak Ahmad

"Kalian duluan yang bikin saya gini!" Ucap nya dan dia menunjuk Sari yang dari tadi sudah ketakutan dan menangis.

"Gara-gara ini dia! Keluarga kita hancur!!" Final Lena dan masuk ke kamar dan tak lupa membanting pintu dengan keras.

Rasa nya jantung Ratna mau copot melihat keluarga nya yang sudah tak sehangat dulu.

"Udah jangan nangis, ini bukan salah kamu" Ucap Ratna mencoba menenangkan Sari.

...

Giliran Lena sekarang untuk marah pikirnya.

Sudah 1 jam yang lalu pertengkaran hebat tercatat dalam catatan keluarga nya. Sekarang dia mencoba untuk menenangkan diri di taman komplek rumah nya.

Duduk sendiri di temani hujan, bahkan dia tak memakai payung.

Dia membuka lockscreen nya. Terdapat foto dia, papa, mama dan orang yang dia cintai.

Entah apa yang merasuki Lena tiba-tiba dia membanting hp pemberian mama nya itu.

"Jahat! Kalian semua jahat! Kalau gak ngarepin gue di dunia ini, mending gugurin gue aja pas di kandungan!!!" Katakanlah Lena gila saat ini, tapi memang benar keadaan nya dia hilang akar waras sampai menjambak rambut sendiri dan menangis duduk di taman itu.

"Jahat!... hiks ah capek gue nangis mulu" Monolog nya sendiri.

"Nah itu nyadar nangis itu bikin capek"

Dirasa hujan tiba-tiba reda Lena mendongkak dan melihat seorang pemuda tinggi sedang memayungi nya.

"Udah nangis nya?" Tanya pemuda itu.

Lena mengerjapkan mata nya dan berdiri lalu mengangguk.

"Ikut gue" tarik pemuda itu dan membawa ke kursi taman dekat pohon yang tak terlalu basah.

"Lo kenapa nangis?" Tanya pemuda itu dan memberikan sapu tangan warna merah nya.

"Nih"

"Ngapain nanya alasan gue nangis?" Ini lah bunda bunda sekalian kebiasaan buruk lena sedang serius ditanya dia akan balik bertanya.

"Lo mau ngasih semangat atau cuma sekedar memuaskan nafsu ingin tahu lo?" Ucap Lena nyolot. Bukan nya marah atau tersinggung, pemuda itu tertawa.

"Kenapa gitu?"

"Abis nya orang orang itu kalau nanya permasalahan bukan nya peduli malahan 10% nyimak 10% gak peduli untuk ngasih solusi nah 80% nya cuma buat pemuas kepo doang" Jelas Lena panjang lebar.

Pemuda itu tertawa.

"Kok lo malah ngetawain gue lagi??!"

"Hahahaha, abisnya lucu lo. Orang mau nenangin malah di tuduh sembarangan" Lalu pemuda itu memberikan sapu tangan nya ke tangan Lena.

"Nih pake buat keringin muka lo" Ucap pemuda itu, lalu Lena menatap sebentar pemuda itu dan memakai sapu tangan tersebut.

Mungkin langit lelah menangis atau mungkin mood nya kembali baik. Hujan berhenti digantikan oleh langit cerah. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What I MissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang