Your Lie in April - Dojeong [✓]

17. Jealousy

Doyoung sudah masuk sekolah. Lelaki itu akhirnya terlihat di sekolah setelah berhari-hari tidak masuk karena sakit.

Sooyoung yang awalnya duduk di tempat Doyoung kini dipindahkan ke meja dan kursi yang baru ditambahkan ke kelas tersebut.

Saat ini Sejeong, Daniel, Doyoung, dan Sooyoung berada di perpustakaan. Keempatnya sibuk mengerjakan tugas kelompok.

Sialnya, Sejeong tidak bisa fokus karena Doyoung dan Sooyoung yang tidak berhenti mengobrol. Puncaknya adalah saat Doyoung tertawa hingga memperlihatkan gummy smile, Sejeong membanting kuat pulpennya di meja kemudian berucap, "Ini perpustakaan, tolong jangan ribut."

Sedangkan Daniel mati-matian menahan tawanya.

Begitu tugas mereka selesai, Sejeong langsung memberikan kertas hasil jawabannya kepada Daniel –ketua kelompok– lalu pergi dari perpustakaan tanpa berucap sepatah kata pun. Bahkan ia meninggalkan Doyoung yang masih heran dengan sikapnya.

"Datang bulan?" tanya Doyoung pada Daniel.

"Aku laki-laki, tidak mungkin datang bulan," jawab Daniel pelan sembari meraih kertas jawaban Sooyoung.

Doyoung berdecak kesal. "Maksudku Sejeong," ucapnya.

Usai mendengar ucapan Doyoung, Daniel tertawa keras begitu menyadari kebodohannya. Maklum, kadar humornya se-rendah dasar palung mariana.

"Aku tidak tahu," jawab Daniel.

Tapi sejujurnya, Daniel sedikit ragu. Menurutnya Sejeong bukan datang bulan, melainkan cemburu.

Doyoung kemudian memutuskan untuk pergi ke kelas menyusul Sejeong sekaligus mengambil tasnya.

Begitu sampai di kelas, ia melihat Sejeong yang memasukan barang-barang ke dalam tas dengan kesal. Alis gadis itu berkerut marah.

Doyoung pun berjalan mendekati tempat duduknya untuk mengambil tas. Namun baru saja ia berbalik, Sejeong sudah berjalan menuju pintu.

"Sejeong-ah?" panggilnya heran.

Sejeong berhenti berjalan. "Apa?" tanyanya ketus tanpa berbalik menatap Doyoung.

"Tidak pulang bersamaku?" tanya Doyoung.

Sejeong berdecak. Ia berbalik, menatap Doyoung dengan kesal. "Kau pulanglah bersama Sooyoung."

Doyoung terkekeh. Lelaki itu berjalan mendekati Sejeong kemudian berdiri tepat di hadapan Gadis tersebut. "Cemburu?" tanyanya.

Sejeong tidak menjawab. Ia hanya menatap Doyoung kesal. Sudah tahu cemburu, masih saja ditanya.

"Ini akan sama jika aku cemburu melihatmu dengan Daniel," ucap Doyoung pelan. "Tapi aku tidak pernah cemburu karena menurutku wajar jika kau begitu lengket dengannya. Dia temanmu sejak kecil. Begitu pula aku dan Joy," lanjutnya.

"Jangan samakan dengan Daniel!" ucap Sejeong kesal. "Daniel punya pacar. Pastinya kau tidak akan cemburu. Sedangkan–"

"Doyoung, Sejeong? Kalian belum pulang?"

Sejeong dan Doyoung menoleh ke arah pintu dan mendapati Sooyoung yang kini melayangkan tatapan heran pada mereka berdua.

Namun Sejeong malah kaget ketika melihat seseorang yang berdiri di sebelah Sooyoung.

Doyoung tersenyum tipis kemudian mengangguk menjawab pertanyaan Sooyoung.

"Ayo, pulang bersama!" ajak Sooyoung.

Doyoung menggeleng. Ia menatap Sejeong sebentar sebelum kembali menatap Sooyoung sembari terkekeh pelan.

"Tidak perlu. Aku tidak ingin mengganggu waktumu bersama Pacarmu," ucap Doyoung.

Sejeong melebarkan matanya kaget. Ia kenal Lelaki yang berdiri di sebelah Sooyoung sekarang. Yook Sungjae. Semua orang tahu Sungjae menjalani Long Distance Relationship dengan pacarnya. Tapi Sejeong tidak tahu kalau pacar Sungjae itu.... Sooyoung?!

Sooyoung terkekeh pelan. Ia dan Sungjae pun pamit lebih dulu kemudian berjalan meninggalkan Doyoung dan Sejeong yang masih berdiam di kelas.

"Jadi, bagaimana?" tanya Doyoung. Lelaki itu terkekeh pelan sebelum melanjutkan, "masih cemburu?"

Doyoung tertawa lepas begitu melihat Sejeong yang berusaha menutup wajah merah meronanya.

ih dah cemburu-cemburuan tp gaada status, dasar dojeong:<

btw, good morning♡ as always, zel mau ngingetin untuk jangan lupa sarapan! karna sarapan itu penting guys. and, SEMANGAT BUAT HARI INI YAA!!

ayaplu💚💚

- zel jodoh jaehyun. 🌙