15. siapa Aldi?

62 2 0
                                    

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak masing-masing 🐰

Pagi - pagi buta Elang tengah sibuk menyiapkan tugasnya yang belum ia selesaikan tadi malam, kepalanya sangat sakit akibat begadang. Senja hanya bisa mengusap dada melihat putra nya yang masih berkutat dengan buku pelajaran nya, padahal Senja selalu menyuruh kedua anaknya untuk mengerjakan tugas tepat saat pulang sekolah. "Kenapa baru di kerjain sekarang sih? Mama kan sering bilang sama kamu untuk ngerjain tugas siang - siang,"

"Elang kelupaan,"

"gak ada orang yang lupa sama PR, kalo gak karena malas, ya di lupa - lupain buat alasan aja,"

Elang menghela nafasnya. "Elang beneran lupa, tadi malem Elang kejar tugas kimia yang banyak banget, jadi kelupaan,"

"Yaudah, kamu cepetan selesain, udah gitu mandi,"

"Iya ma,"

Elang tak mau di ganggu, karena semakin banyak yang mengganggu, semakin lama ia menulis dan mengerjakan tugasnya. Ponselnya berdering, nama Dara tertera disana. Elang langsung mengambil ponselnya dan mengangkatnya. "kenapa?"

"Loh tumben lo udah bangun?"

"Cepet kenapa?"

"Ck! Lo berangkat bareng gue ya? Please?"

"Lo ada supir,"

"Gak mau! Gue maunya sama lo!"

"yaudah iya,"

"Nah gitu dong! Elang kan baik,"

"Hm, udah, gue mau ngerjain Biologi dulu,"

"WHAT?! lo belum ngerjain? Keterlaluan emang lo!"

"Yaudah jangan ganggu, biar gue cepet!"

"Oke-oke! Bye!"

Elang menyimpan ponselnya di meja, pikirkannya kembali mengingat ketika Dara menyebutkan nama Aldi, nama yang sangat tak asing lagi di benaknya. "Aldi? Kenapa nama itu kaya nama akhir gue? Kok gue lupa ya?"

•••

"Setya Novanto, Boni Anton, Vino Bastian, Siva Andini, Renita Syahla, Fifi amanda, Kenny Rivanto! Yang namanya ibu sebutkan, maju kedepan!"

Di kelas Bahasa, sedang di lakukan kegiatan absen hukuman di setiap pemberian tugas rumah. Hari ini, guru Biologi atau yang kerap di sapa oleh anak SMA Garden bu Wati sedang mengabsen siapa saja yang tidak mengerjakan tugasnya, lagi dan lagi geng Siva dan Setya yang maju ke depan. Bu Wati hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Kenapa kalian gak ngerjain? Gak bosen kalian di giniin terus?"

"Bosen bu," Jawab mereka kompak.

"Kalo bosen ya jangan ngulangin hal yang sama! Paham tidak?!"

"Paham bu,"

"Untung ya kalian, ibu beri waktu banyak, dua hari yang lalu ibu beri tugas ini, mau jadi apa kalian kalo seperti ini?"

"Maaf bu,"

Disaat sedang serius, pintu kelas terbuka menampakan Dara dan Elang dengan nafas yang tersengal - sengal. Mereka berdua terjebak macet, dan alhasil, mereka akan terkena hukuman karena terlambat. "Maaf Bu kami terlambat," Ucap Dara.

"Kenapa kalian bisa terlambat bareng?"

"Tadi kami berangkat sama - sama, tapi jalanan macet parah bu," Jelas Dara.

"Bohong bu bohong, alesan aja itu sih," Teriak Siva.

Dara mendelik sebal ke arah Siva, gadis itu selalu membuatnya naik pitam, selalu dan selalu. "kalo gue serius gimana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Dara & Elang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang