" nghh " desahan itu lolos begitu saja dari bibir mungil dan tipis seorang yeoja dibawah kukungan lengan kekar namja berkulit putih pada sudut ruangan bernuansa hitam putih ." why baby ??? Menikmatinya huh ? "
Namja itu berucap disela hisapannya pada ceruk leher putih yang begitu menggoda .
Wangi vanila yang samar dan berbaur dengan harumnya wangi coklat yang kental menjadi candu setiap mengirup aroma gadisnya .
Bolehkah dia melabeli mahluk indah didepannya dengan kata " mine " ??
Tentu saja boleh dan harus . Karena Shin Hyun Bi hanyalah milik Kim Hanbin seorang ." akhh Bin... Hahh hahh j..ja jangan meninggalkan jejak hahh unghh Jebal "
Namun seolah tuli , Hanbin tidak menghentikan aksinya...bahkan mulai melukis pada daerah leher Hyunbi,,yang mana bagian itu adalah sisi yang akan terlihat jelas meski tertutupi rambut hitamnya .Cupp
Hanbin menutup aksi panas dan gila tersebut dengan satu kecupan singkat,tepat pada maha karyanya ." Cantik dan Indah . "
Mengelus tanda tersebut dengan lembut,sebelum mensejajarkan pandangannya dengan wanita didepannya ." Kuperingatkan untuk tidak mendekati dan menyentuh sedikitpun gagang pintu itu . Apalagi berniat masuk kedalamnya . Paham ? "
Hanbin mengucapkan setiap kalimat dengan begitu dingin dan itu adalah perintah mutlak seorang pemimpin Kim Crop ." Ne Hanbinie "
Hyunbi menjawab dengan halus namun matanya memancarkan ketakutan ketika mata tajam hanbin kembali menatapnya seakan Hyunbi telah melakukan kesalahan besar .
Aaa bodoh!!!" Hyunbi bodoh!!mengapa bisa melupakan hal sepenting itu " rutuknya dalam hati . Tapi terlambat !
Hanbin mencengkram dagu Hyunbi,mendekatkan wajahnya pada sang gadis hingga deru nafas Hanbin begitu terasa menerpa kulit wajah Hyunbin .
" Jangan pernah memanggilku dengan nama itu . Bukankah sudah ku ingatkan sebelum kau menyepakati perjanjian itu ? Panggil aku sesuai kesepakatan yang ada . Dan berhenti untuk berlaku seolah olah kau tidak tau apapun Shin Hyun Bi "" Maafkan aku t-tuan Kim "
Tanpa menjawab Hyunbi , Hanbin beranjak dari posisi yang sedikit intim tersebut . Berdiri dengan tegap,merapikan penampilannya dan pergi dari hadapan Hyunbi tanpa mengucapkan satu katapun lagi .
" Kau bahkan tidak lagi mengucapkan kalimat manis yang dulu selalu aku dengar darimu untukku Hanbin "
Hyunbi merasa orang yang dicintainya telah menghilang dari hidupnya karena kini yang tersisa hanya raga Bin-ie tanpa hati lembut seperti dulu ." sampai kapan aku harus berada dalam bayangan orang lain Hanbin ? Jika bisa jujur,,aku ingin berteriak dihadapanmu bahwa aku lelah dengan hidup bak boneka yang kendalikan sesuka hatimu...hiks hiks "
Tangan kurus itu perlahan memukul dadanya,,
" Disini rasanya sesak dan sakit Bin-ie hiks hiks "Tap tap tap
Dari arah pintu terdengar suara langkah kaki dengan tempo sedikit cepat,berjalan menuju Hyunbi yang tengah terisak .
Bergerak semakin dekat hingga berada tepat dihadapan gadis rapuh tersebut .
Mengusap rambut halus Hyunbi,membuat sang pemilik surai hitam itu mendongak,guna melihat sosok pria yang sedang tersenyum hangat didepannya .
Menatap pria itu dengan pandangan yang sulit diartikan dan setelahnya menghamburkan tubuhnya dalam dekapan hangat yang saat ini merengkuh Hyunbi .Nyaman adalah satu kata yang tepat untuk sebuah pelukan yang hadir dari pria tampan tersebut .
" Gomawo "
" Untuk apa Hyunbi ? "
" Untuk segalanya "
Namja bersurai merah tersebut terkekeh ringan
" Aku bahkan tidak melakukan apapun untukmu "Hyunbi menggeleng kuat
" Semua yang kau lakukan untukku adalah hal yang tidak pernah aku dapatkan dari orang lain . Bagiku kau sangat berarti Jiwon Oppa "🍊 TBC 🍊
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
Fanfiction" Sebuah rasa yang tertinggal dalam setiap bayang tanpa angan . Memberi racun dan penawar , hingga membawa pada rasa tanpa akhir . Karena begitulah takdir sebuah bayangan "