하나

850 50 7
                                    


" nghh " desahan itu lolos begitu saja dari bibir mungil dan tipis seorang yeoja dibawah kukungan lengan kekar namja berkulit putih pada sudut ruangan bernuansa hitam putih .

" why baby ??? Menikmatinya huh ? "

Namja itu berucap disela hisapannya pada ceruk leher putih yang begitu menggoda .
Wangi vanila yang samar dan berbaur dengan harumnya wangi coklat yang kental menjadi candu setiap mengirup aroma gadisnya .
Bolehkah dia melabeli mahluk indah didepannya dengan kata " mine " ??
Tentu saja boleh dan harus . Karena Shin Hyun Bi hanyalah milik Kim Hanbin seorang .

" akhh Bin... Hahh hahh j..ja jangan meninggalkan jejak hahh unghh Jebal "
Namun seolah tuli , Hanbin tidak menghentikan aksinya...bahkan mulai melukis pada daerah leher Hyunbi,,yang mana bagian itu adalah sisi yang akan terlihat jelas meski tertutupi rambut hitamnya .

Cupp
Hanbin menutup aksi panas dan gila tersebut dengan satu kecupan singkat,tepat pada maha karyanya .

" Cantik dan Indah . "
Mengelus tanda tersebut dengan lembut,sebelum mensejajarkan pandangannya dengan wanita didepannya .

" Kuperingatkan untuk tidak mendekati dan menyentuh sedikitpun gagang pintu itu . Apalagi berniat masuk kedalamnya . Paham ? "
Hanbin mengucapkan setiap kalimat dengan begitu dingin dan itu adalah perintah mutlak seorang pemimpin Kim Crop .

" Ne Hanbinie "
Hyunbi menjawab dengan halus namun matanya memancarkan ketakutan ketika mata tajam hanbin kembali menatapnya seakan Hyunbi telah melakukan kesalahan besar .
Aaa bodoh!!!

" Hyunbi bodoh!!mengapa bisa melupakan hal sepenting itu " rutuknya dalam hati . Tapi terlambat !

Hanbin mencengkram dagu Hyunbi,mendekatkan wajahnya pada sang gadis hingga deru nafas Hanbin begitu terasa menerpa kulit wajah Hyunbin .
" Jangan pernah memanggilku dengan nama itu . Bukankah sudah ku ingatkan sebelum kau menyepakati perjanjian itu ? Panggil aku sesuai kesepakatan yang ada . Dan berhenti untuk berlaku seolah olah kau tidak tau apapun Shin Hyun Bi "

" Maafkan aku t-tuan Kim "

Tanpa menjawab Hyunbi , Hanbin beranjak dari posisi yang sedikit intim tersebut . Berdiri dengan tegap,merapikan penampilannya dan pergi dari hadapan Hyunbi tanpa mengucapkan satu katapun lagi .

" Kau bahkan tidak lagi mengucapkan kalimat manis yang dulu selalu aku dengar darimu untukku Hanbin "
Hyunbi merasa orang yang dicintainya telah menghilang dari hidupnya karena kini yang tersisa hanya raga Bin-ie tanpa hati lembut seperti dulu .

" sampai kapan aku harus berada dalam bayangan orang lain Hanbin ? Jika bisa jujur,,aku ingin berteriak dihadapanmu bahwa aku lelah dengan hidup bak boneka yang kendalikan sesuka hatimu...hiks hiks "

Tangan kurus itu perlahan memukul dadanya,,
" Disini rasanya sesak dan sakit Bin-ie hiks hiks "

Tap tap tap
Dari arah pintu terdengar suara langkah kaki dengan tempo sedikit cepat,berjalan menuju Hyunbi yang tengah terisak .
Bergerak semakin dekat hingga berada tepat dihadapan gadis rapuh tersebut .
Mengusap rambut halus Hyunbi,membuat sang pemilik surai hitam itu mendongak,guna melihat sosok pria yang sedang tersenyum hangat didepannya .
Menatap pria itu dengan pandangan yang sulit diartikan dan setelahnya menghamburkan tubuhnya dalam dekapan hangat yang saat ini merengkuh Hyunbi .

Nyaman adalah satu kata yang tepat untuk sebuah pelukan yang hadir dari pria tampan tersebut .

" Gomawo "

" Untuk apa Hyunbi ? "

" Untuk segalanya "

Namja bersurai merah tersebut terkekeh ringan
" Aku bahkan tidak melakukan apapun untukmu "

Hyunbi menggeleng kuat
" Semua yang kau lakukan untukku adalah hal yang tidak pernah aku dapatkan dari orang lain . Bagiku kau sangat berarti Jiwon Oppa "



🍊 TBC 🍊

SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang