chapter 5

45 2 2
                                    

  Sabtu adalah hari yang paling bahagia bagi siswa/siswi SMA RAJAWALI karena sma ini tidak memiliki program fullday jadi hari sabtu mereka sekolah. Hari ini menyenangkan karena setiap hari ini belajar cuman 2 jam selebihnya melakukan ekskul yang diminati siswa/siswi.

   Dikelas XI Ipa 4 terjadi canda tawa yang dibuat oleh Reza dan Ramat yang saling mencaci satu sama lain. Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi dan memunculkan buk Sri dikelas XI Ipa 4.

"Assalamualaikum, anak anak" salam buk Sri

"Waalaikumsalam buk" All XI Ipa 4

"Hari ini ibuk akan mengorbankan jam belajar untuk mengurus kelas kita" kata buk Sri

"Ibuk akan mengatur tempat duduk agar terlihat lebih rapi, untuk itu yang cowok bentuk meja perpasangan  3 berbanjar" kata buk Sri menjelaskan

"Baik buk" All XI Ipa 4

  Semua murid XI Ipa 4 melakukan tugasnya yang cowok melakukan yang disuruh buk Sri sedangkan yang cewek membersihkan kelas agar terlihat rapi. Setelah selesai gotong royong buk Sri akan membacakan tempat duduk masing masing.

"Baik ibuk akan bacakan,,
Fauzia dan rika
Ramat dan rasmi
Alfin dan putri
Reza dan widia
Rifqi dan Arin..
...
..

"Hah,," jawab Arin dan Rifqi serempak

"Cie,, emang jodoh kalian berdua" kata Reza menggoda mereka berdua

"Idih,, amit amit deh" kata Arin kesel

"Selanjutnya
Rehan dan indah"kata buk Sri lagi

"Hah,," jawab Rehan dan Indah serempak

"Cie,," satu kelas menertawakan keduanya

"Buk,, tukar tempat duduk dong buk" kata Indah memohon kepada buk Sri

"Gak bisa ndh,, itu udah keputusan ibuk" jawab buk Sri lembut

  Indah hanya mendengus, dia tidak mau satu tempat duduk sama Rehan karena mereka akan berantam terus.

"Oke lanjut
Reza dengan doni
Erna dan widia
Wulan dan arum" kata buk Sri mengakhirinya

"Oke anak anak silahkan kalian pilih mau duduk dimana dan harus sesuai dengan pasangan kalian" kata buk Sri menjelaskan dan pergi keluar kelas karena bel istirahat berbunyi.

...

   Arin pergi keperpustakan sendiri karena Indah tidak bisa menemani.

"Arin kelas berapa??" Tanya buk pustaka,, buk Siska

"XI Ipa 4 buk, emangnya kenapa buk??" Arin balik bertanya

"Ooo,, ini kasih buku mereka yang kemarin" kata buk Siska sambil memberikan buku kelas XI Ipa 4 ke Arin

"Makasih buk" kata Arin lalu keluar dari perpus

  Buku yang banyak ditangan Arin membuat Arin kewalahan dan menabrak seseorang.

"Aduh maaf ya gk kelihatan" kata Arin sambil membereskan bukunya

"Gapapa,, gue bantuin ya" kata cowok itu yang tak lain adalah Ilham

"Eh gak usah, nanti ngerepotin" kata Arin

"Gapapa,, masak cewek bawa buku sebanyak ini" kata Ilham lagi

  Arin hanya bisa pasrah karena Ilham sudah membawa buku ditangannya juga. Selama perjalanan mereka hanya diam sampai Arin buka percakapan

"Kakak kelas berapa??"kata Arin

"Gak usah panggil kakak,, panggil Ilham saja, gue kelas XII Ipa 1" kata Ilham menjelaskan

Arin hanya meng'oh'kan kata Ilham

"Ham, lo dipanggil oleh buk Ema" kata seorang cowok sepertinya teman Ilham

"Sekarang" kata Ilham

"Gak besok aja,, ya sekarang lah, pake nanya lo" kata cowok itu kesal

"Rin,, kayak sampai sini aku bisa bantu" kata Ilham merasa bersalah

"Gak papa ham,, makasih yah udah nolongin" lalu Arin pergi menuju kelasnya

  Arin yang kewalahan sama buku tersebut melihat lihat kalau ada teman sekelasnya untuk menolongnya. Arin melihat Rifqi ingin menuju kekelas langsung saja Arin panggil Rifqi.

"Rif" kata Arin sedikit berteriak

  Rifqi yang namanya terasa dipanggil menoleh kesumber suara dan dia menghampiri sumber suara.

"Apa" ketus Rifqi

"Ketus amat lo,, tolongin gue bawa buku ini kekelas" kata Arin

"Ogah,, bawa aja sendiri" kata Rifqi lalu hendak pergi ke kelasnya

Belum sampai Rifqi melangkah, ada bunyi sesuatu yang jatuh dan Rifqi menoleh kebelakang, ternyata buku yang dibawa Arin terjatuh.

"Aduh pakai acara jatuh segala" kata Arin kesel

  Rifqi segera membereskan buku tersebut dan membantu Arin.

"Katanya gak mau bantuin!" Kata Arin

"Gue kasihan sama lo" ucap Rifqi ketus

"Idih nih lo bawa semuanya gue mau kekelas dulu" kata Arin sambil memberikan bukunya ke Rifqi dan pergi kekelasnya.

"Dasar cewek gak tau diuntung" kata Rifqi kesal dan pergi kekelasnya.

  Dikelas Rifqi meletakkan buku diatas meja guru,, dan menyuruh temannya untuk mengambil buku tersebut. Karena bukunya banyak dan trbal tangan Rifqi sampai merah, Indah yang melihat itu khawatir dan menghampiri Rifqi.

"Lo gapapa, tangan lo merah,, ke UKS aja yuk" ucap Indah panik

"Gausah ini cuman merah aja kok, bentar lagi hilang" kata Rifqi hangat

  Arin yang melihat itu seperti ada hawa hawa cemburu.

Kenapa sama gue sikapnya ketus amatsih batin Arin

Kok gue mikiran dia sih batin Arin lagi

"Woi melamun aja lo" Rehan mengagetkan Arin

"Eh,, gk kok" kata Arin

"Rin, tolongin gue dong,, yang matematika nomor 5 ini gimana??" Tanya Rehan

"Oo, ini mah gampang" jawab Arin dan membantu Rehan.

  Rifqi melihat itu hanya memberikan tatapan tak suka seperti ada rasa cemburu gitu.

Kenapa gue cemburu liat Arin sama Rehan batin Rifqi sambil melihat kedekatan Arin dan Rehan

...

MAAF GUYS BARU UPDATE MALAM SOALNYA SIANG GAK ADA WAKTU

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang