Arlington bersumpah tidak akan pernah melakukan pemotretan apa pun lagi, pemotretan tadi akan menjadi yang pertama dan terakhir untuk Arlington.
Ia mengusap wajahnya dengan kasar di bawah pancuran shower, berusaha menghilangkan kalut yang menghampiri pikirannya. Tangannya tak sengaja terkepal dan memukul dinding kamar mandi menimbulkan suara yang cukup besar.
"Arlington?" Abbey yang baru saja masuk ke dalam kamar langsung menghampiri kamar mandi ketika mendengar sesuatu. "Arlington kamu di dalam?"
Arlington tak menjawab membuat Abbey sedikit panik. "Apa terjadi sesuatu di dalam?"
"Arlington jawablah jangan buat aku panik." Tidak ada jawaban lagi dari Arlington. Abbey baru saja akan memanggil Luigene untuk membuka paksa pintu kamar mandi tetapi pintu itu terbuka menampakkan Arlington yang keluar dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya—hanya menutupi tubuh bagian bawah Arlington.
"Kamu sudah pulang?"
Abbey menelan salivanya sendiri ketika melihat rambut Arlington yang basah, menuruni tubuh pria itu. Ini pertama kalinya Abbey melihat tubuh Arlington yang polos dengan jarak sedekat ini dan dalam keadaan basah.
Semua ototnya terukir sangat jelas dan sangat sempurna bagi Abbey, ia tidak tau jika Arlington memiliki tubuh yang seindah ini.
Menyadari itu Arlington hanya menaikkan ujung bibirnya, ia menarik tangan Abbey lembut. "Kamu mau menyentuhnya?" ia membawa tangan Abbey ke arah perutnya.
Abbey terkesiap begitu telapak tangannya menyentuh perut Arlington yang terasa sangat keras, berapa lama pria itu menghabiskan waktu untuk membuat semua ini?
"Aku... aku..." Abbey terus merabanya dengan lembut membuat Arlington tersenyum. "Aku akan bersiap-siap... ki-kita akan pergi... makan malam bukan?" tanya Abbey dengan gugup kemudian menarik tangannya dengan cepat sebelum berlari ke dalam kamar mandi, berusaha menghindari Arlington secepat mungkin.
"God bless my eyes." Abbey memegangi dadanya sendiri, jantungnya berdegub dengan kencang bahkan wajah Abbey sudah sangat memerah.
"James!" teriak Abbey kencang dari kamar mandi membuat Arlington tertawa puas.
Sejak tadi, Abbey terus-terusan menghindari Arlington. Ia terus memutuskan tatapannya dengan Arlington ketika pandangan mereka bertemu membuat Arlington sedikit heran dan berakhir dengan terus membuntuti Abbey.
"Kamu tidak ada pekerjaan lain selain mengikuti aku?" Arlington mengedikkan bahunya tak acuh, "Tidak ada?"
"Arlington berhentilah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons
Любовные романы[COMPLETED] Tak pernah terlibat skandal bersama perempuan merupakan reputasi besar yang Arlington pegang hingga sekarang. Kehidupannya yang tampak sempurna sukses membuat Abbey rela menyerahkan diri secara sukarela kepadanya. Arlington pun berhasil...