Chap 10

11.3K 1K 207
                                    

Hal yang paling membahagiakan?

Bokuto berlari di koridor rumah sakit dengan tergesa-gesa. Ia mencari nomor ruangan yang sebelumnya telah ia dapatkan dari ibu mertuanya.

Sesampainya di depan ruangan yang dimaksud, dapat ia lihat seorang wanita tua tengah berdiri memegang kedua tangannya.

"Okaasan," pekik Bokuto.

Sang ibu langsung menatap ke arah Bokuto.

"(name) kini tengah berjuang antara hidup dan mati." ucapnya dengan gemetar.

Bokuto memeluk ibu mertuanya, menenangkan dan memberikan harapan. "Aku yakin istriku pasti bisa melewati ini."

Bukan hanya ibunya. Jauh di dalam lubuk hatinya, Bokuto juga merasakan kekhawatiran itu mengenai keadaan istrinya.

Berjuanglah sayang. Demi aku, kau, dan anak kita.

***

Kediaman Bokuto.

Bokuto tengah melemparkan bola volly-nya ke udara di halaman belakang. Ia melempar, menangkap, dan terus mengulanginya hingga ia merasa lelah.

Surai abu hitamnya terbawa hembusan angin. Membuat sesekali ia merapihkannya menggunakan sela-sela jarinya.

"Paa...Paa...Paa." ucap seorang pria kecil yang berada di pangkuan (name).

Bokuto menolehkan pandangannya. Menatap sang empu yang tengah merentangkan tangannya pada Bokuto.

Pria itu langsung berjalan menghampiri (name). Menyimpan bolanya lalu menggendong pria kecilnya ke dalam pelukannya.

Bokuto mencium kening sang anak. Mencubit pelan pipi gempalnya gemas.

"Kau sangat sangat menggemaskan, jagoan."

Sang anak tertawa, memperlihatkan satu gigi yang baru tumbuh di gusinya.

(name) terkekeh menatap dua lelaki kesayangannya itu.

"Apa kau mau main volly bersama Papa hm?" tanya Bokuto sambil menggesekkan hidung mancungnya pada pipi anak kesayangannya.

Anak itu menepuk-nepuk tangan kecilnya lalu melirikkan manik emasnya pada bola yang berada di lantai.

"Buu..Buu," ucapnya sambil memajukan bibir mungilnya.

Paham akan maksud sang putra, Bokuto mendudukannya di lantai lalu memberinya bola volly.

"Apa dia akan memainkan itu?" tanya (name) terkekeh.

Bokuto tertawa lalu duduk di sebelah putranya.

"Siapa yang tau."

(name) hanya bergumam lalu memerhatikan seorang anak yang tengah anteng dengan mainan barunya.

Bokuto menarik ponsel yang berada di saku celananya. Membuka kamera lalu mengarahkannya pada sang anak.

"Sayang, lihat Papa," titahnya.

Mendengar suara lembut yang menyapa gendang telinganya, jagoannya itu melirik ke arah sumber suara menatap sang Papa.

"Ayo senyum."

Anak itu menuruti perkataan Papanya. Dan...

Cekrek

Gambar sang anak berhasil ditangkap oleh kamera ponsel milik Bokuto.

(name) dan Bokuto tersenyum-senyum melihat tingkah gemas anaknya.

Bokuto mendekat ke arah pria kecilnya lalu memeluknya hangat.

"Kau adalah malaikat kecil kami yang sangat berharga dan juga pelengkap dari seluruh kebahagiaan yang telah kami dapatkan. Demi seluruh jiwa ragaku, aku akan selalu menjaga dan melindungimu serta menjadi seorang Papa yang baik untukmu. Itu janji Papa padamu."

(name) menatap binar suaminya lalu tersenyum lembut padanya.

"Keluarga kecil kita sudah lengkap, Kou-kun."

Pria kecil itu tertawa di dalam hangatnya pelukan Papanya. Menempelkan tangan mungilnya di wajah Papanya lalu menepuk-nepuk pelan.

"Aku menyayangimu."

***

"Sudah aku bilang kan kalau anak kita lebih menggemaskan daripada anak kecil yang waktu itu."

"Kau benar, Kou-kun. Aku merasa baru saja kemarin aku mengandungnya dalam perutku."

"Hoo apa kau ingin 'merasakannya' lagi?"

"Ap-apa maksudmu?!"

"Dan kebetulan aku ingin menghabiskan sisa malamku bersamamu jadi kita bisa buat malam ini tanpa hambatan."

"Sejak kapan kau bisa berkata seperti itu Kou-kun?!"

Pasti Kuroo-kun yang mengajarinya. Pasti.

Tentu saja saat malaikat kecil datang di antara kami.

-END-

Akhirnya book Bokuto sudah selesai yeaayyy

Buat readers yang mau kirim kritik atau sarannya boleh bangettt

Untuk book selanjutnya aku bakal bikin cerita dari.....

Jeng jeng jeng

Tunggu aja notif yang muncul di hp kalian ya readers~~

See you~~~

Terima kasih sudah mengikuti perjalanan kami dari awal hingga saat ini. Kami akan berusaha menjadi orang tua yang baik dan menciptakan kebahagian di dalam keluarga kecil kami.
-Bokuto Koutarou & Bokuto (name)

My Husband {Bokuto Koutarou}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang