1. Keledai saja tidak mau jatuh ke lubang yang sama

9 1 0
                                    

"Syilaaa... Mau kemana seorang pria menghampiri gadis yang berjalan sendirian mengenakan piama dan jilbab yang senada

"Waalaikumussalam kak"

"Eh hehehee Assalamualaikum syil, mau kemana? Katanya semalam ga bisa pergi kemana-mana tapi sekarang malah keliaran pakai piyama"

"Hiss ini kak syila mau ke toko mbak Minah, mau belanja bahan kue untuk umi "
Laki-laki berkaos hitam polos dengan traning senada yang dilengkapi sepatu dan handuk yang terselampir dilehernya yang menambah ketampanannya melalui filter alami pun hanya mengangguk menadakan dia mengerti

"Oh gitu ya syil? Kamu belum mandi ya? "Seperti pengelihatannya wanita cantik disebelahnya ini masih mengenakan piyama dipadukan dengan khimar dan sendal rumahan yang berwarna senada,

"pantas saja masih jelek" belum dijawab pun lelaki ini sudah menambahi ucapannya sendri

"Issshh kak Adnan, syila tu selalu cantik ya, lihat aja nih lesung pipit syila" gadis itu sambil memamerkan lesung pipinya dihadapan Adnan tak lupa gingsul penambah manis wajah bulat itu

Muhammad Adnan Al-farizi khamil, ya lelaki dengan tubuh atletis, tinggi semampai, paras rupawan, rajin beribadah, pembisnis muda dikalangan mahasiswa, Wanita manapun akan terpesona melihat auranya yang menawan, Apa lagi jika ditelusuri tentang silsilah keluarganya, dapat dipastikan wanita manapun siap mengantri dan tidak mampu menolak untuk menjadi pelengkap tualng rusuknya. Namun, Adnan mana pernah perduli

Adnan dengan sigap melebarkan langkahnya dan tiba-tiba berdiri tepat di depan syila, yang membuat gadis ini refleks berhenti karena menabrak dada bidang Adnan,
"Aduhhh... " Keluh syila, lalu syila mendongak ke atas ingin protes atas sikap lelaki didepannya ini, namun ternyata jarak mereka begitu dekat tatapan Adnan refleks membuat rona merah dipipi syila

Cletakk... Tawa renyah Adnan tiba-tiba terdengar setelah berhasil mensetil jidat syila, lalu Adnan lari menjauh dari gadis kecilnya sebelum gadis itu sadar dari lamunannya dan

"Kak Adnaaaaaan!!!! Sakit kak, kalau begini terus nanti syila ga pinter-pinter"
Ya suara nyaringnya akan memekikkan telinga, padahal sudah berkali kali syila di beri peringatan agar tidak teriak seperti itu, tapi syila tetaplah manusia yang tidak luput dari kata lupa kan? :v, tak tinggal diam syila pun berlari mengejar Adnan yang masih tertawa di ujung jalan

"Kenapa selalu seperti ini? Rasanya jika didekat gadis jelek itu."Batin Adnan, telinganya selalu terasa panas jika terlalu dekat memandang adik kecilnya itu, pipi merona syila selalu membuat jantung Adnan berkerja lebih cepat dari semestinya

"Akkhh nampaknya aku perlu ke dokter, mungkin karna tugas kuliah akhir-akhir ini yang menumpuk membuat tubuhku dan kerja jantungku tidak baik"

"Aku cuman kelelahan kan? Ga mungkin aku ada rasa dengan bocah jelek itu jelas-jelas dia Adikku, selamanya akan selalu begitu kan, iya aku hanya kelelahan dan stres saja, aku hanya perlu banyak olahraga dan istirahat"

Ya Arsyila Nadira Admaja hanyalah adiknya, adik dari sahabatnya sekaligus teman mainnya, rumah Syila dan Adnan hanya bersebrangan jalan terkelang 2 rumah, jarak usia mereka hanya terpaut 2 tahun, Adnan selalu menganggap Syila adalah Adik kecilnya, Adnan merawat syila dan selalu bermain dengan Syila, Adnan menganggap keluarga Admaja adalah keluarganya juga karena abi, umi, Azam, dan Syila bisa memberi apa yang tidak Adnan dapatkan selama ini

"Kak Adnan, Syila capek kalau ngejar kakak terus," gadis itu merengek, selonjoran sambil nghela peluh kringat di pelipisnya,

"Kak tolongin Syila, capek ni" ucap Syila, padahal jarak toko mbak minah dengan tempatnya selonjoran sudah sangat dekat, dasar syila lemah. batin Adnan

"Hiss syil baru segini aja kamu capek, makannya rajin olahraga seperti kakak dong"

Adnan berbalik  menghampiri Syila tak tega, ya kelemahan Adnan selalu di manfaatkan Syila dengan sangat apik, mana tega Adnan melihat Syila yang merengek seperti itu, sejak kali pertama mereka bertemu di taman kompleks gadis kecil yang menangis itu membuat Adnan tersentuh, di situlah awal mula Adnan mengenal keluarga Admaja.

Syila trus merengek yang membuat kelemahan Adnan semakin menjadi saat Adnan mengulurkan tangan ingin menarik Syila dan membantunya berdiri, ide jail syila muncul, dengan cepat syila menggigit tangan Adnan hingga berbekas, tanpa rasa bersalah Syila lari meninggalkan Adnan, Syila memang selalu seperti ini mana mau dia kalah dengan seorang Adnan.

Dan Adnan "Syilaaaaa awas kamu ya, kakak akan balasss, ga bakal kakak lepasin kamu nanti"sambil mengejar Syila ke Toko mbak Minah. ya seharusnya Adnan paham dan tidak Tertipu kelakuan adik kecilnya, tapi tetap saja jika syila sudah merengek Adnan tak pernah tega bisa dibilang keledai saja tak mau jatuh kelubang yang sama tapi Adnan akan selalu siap jatuh kelubang yang sama demi adik kecilnya, iya adik kecilnya

Begitulah mereka bak cinderella dengan bodyguardnya si Adnan akan menjadi tameng yang menjaga syila, walau tanpa sadar dia lah lelaki yang malah selalu menjahili gadis kecilnya, sejak kecil Adnan begitu perduli dan menjaga gadis kecilnya ini, bak kaca yang bila jatuh akan retak Adnan tak akan membiarkan itu terjadi terhadap syila.

Assalamualaikum warahmatullathi wabaraktuh
Hai... Temen-temen selamat datang di cerita pertamaku, semoga kalian suka ya, buat temen-temen silahkan tinggalkan komentar ya, jangan lupa vote nya, karena satu vote aja satu semangat khusus buat aku

Sampai ketemu di next part ya

Pelengkap Tulang RusukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang