Cklekk
'ekhemm..'
----------------------------------
Marc melepaskan pelukannya pada caroline setelah mendengar ada seseorang yang membuka pintu dan berdehem dengan keras.
"KAU"teriak marc pada seseorang yang tengah berdiri di ambang pintu dengan senyuman konyolnya.
"What's up dude,aku datang kesini untuk melihat keadaanya?"tunjuk seseorang itu -yang tak lain dan tak bukan adalah alex tangan kanannya sekaligus sahabatnya yang paling menyebalkan-pada caroline yang menatapnya dengan tatapan bingung dan malu karena ia ketahuan sedang berpelukan~ahh~ralat lebih tepatnya dipeluk oleh marc.
"Kau tidak perlu melihatnya,dia baik baik saja dan kau tidak perlu datang kesini,kau awasi saja jalang itu"geram marc yang melihat alex menatap caroline dengan pandangan yanggg....tertarik mungkin.
"Sudah pergi sana kau tidak dibutuhkan disini"usir marc terang terangan.
"Heyyy calm dawn dude,aku kesini untuk menjenguk dia bukan untuk bertemu denganmu"balas alex dengan wajah songongnya.
Setelah itu alex berjalan menghampiri brankar caroline dan menyapanya.
"Hayyy sweety,namamu caroline kan??,kenalkan aku Alex asisten pribadi sekaligus sahabat pria kejam itu"alex menggedikan dagunya kearah marc sembari memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan caroline.
"Aku caroline,senang bertemu denganmu alex"ucap caroline sambil membalas uluran tangan alex dengan senyuman manis yang tersingging di bibir mungilnya.
Marc yang melihat tangan caroline yang berjabatan dengan tangan si brengsek alexpun merasa sangat murka ditambah lagi dengan senyuman manis caroline yang ditujukan untuk alex membuatnya ingin membunuh alex saat ini juga jika saja ia tak mengingat bahwa alex adalah tangan kanan sekaligus sahabatnya.
"Heyyy apa apaan ini,lepaskan tangan mu itu jerk." Gertak marc dengan menahan amarahnya yang sudah mencapai ubun ubun dan melepaskan jabatan tangan mereka dengan sedikit memaksa karena alex malah semakin mengeratkan jabatan tangannya.
Setelah melepaskan jabatan tangan mereka,marc langsung menggenggam tangan caroline dan menatap alex dengan tatapan membunuhnya,sedangkan alex hanya membalasnya dengan tatapan santai dan tak tersirat ketakutan sedikitpun dimatanya.
"Kau ini posesif sekali kawan,aku hanya berkenalan dengannya"ucap alex santai sambil mengedipkan sebelah matanya pada caroline.
"KAU--berani sekali kau"marc menunjuk alex tepat dihapan wajahnya.
"Wooowww,akuu takut padamuuuu dude"ringis alex sambil menurunkan telunjuk tangan marc dari hadapan wajahnya dengan senyuman evilnya.
"Pergi kau dari sini aku muak melihatmu"sadis sekali pria ini mengatakan hal seperti itu pada sahabatnya sendiri.
"As you wish dude,tapi sebelum itu aku ingin memberitahukan bahwa aku telah menyiksa jalang itu seperti yang kau perintahkan,dan kau sudah bisa mengambil hadiah spesialmu dengan tanganmu sendiri"ucap alex dengan seringaian iblisnya,tak ada lagi alex yang ramah dan bersikap konyol,kini hanya ada alex sang iblis yang kejam dan menakutkan.
"Good job,sekarang kau awasi saja dia,nanti aku akan datang kesana untuk membawa hadiahku"kedua pria tampan itu tersenyum miring seperti iblis gila yang haus akan darah.
Caroline dibuat kebingungan dan sedikit takut dengan kedua pria dihadapannya itu,mengapa mereka menunjukan senyuman yang sangat mengerikan seperti itu,dan apa maksud dari hadiah yang mereka bicarakan?,apa bosnya itu sedang berulang tahun??ahhh ntahlahh caroline pun tak tahu.
"Sudahlah aku pulang dulu, tolong jaga dia untukku kawan,dan sweety aku pulang dulu nanti kita bertemu lagi ok,see you baby"setelah mengucapkan hal itu alex langsung berlari dari ruangan itu sebelum wajah tampannya diberi warna merah atau pun ungu oleh sahabatnya sendiri.
"I WILL KILL YOU,JERKK"
"Sudahlah alex hanya bercanda mengapa kau menanggapinya dengan serius?"ucap caroline sambil terkekeh kecil,ia merasa sedikit terhibur dengan kehadiran alex disini.
"Kenapa kau tertawa huh??"tanya marc dengan wajah kesalnya yang menurut caroline sangattt......menggemaskan.
"Tidak tidak aku tidak tertawa"elak caroline sambil berusaha menetralkan raut wajahnya.
"Sudahlah,aku akan membersihkan tubuhku terlebih dahulu,kalau kau butuh sesuatu panggil saja aku"ucap marc sambil berlalu memasuki toilet dan tak lupa membawa peralatan mandi dan baju gantinya yang dibawakan oleh salah satu bodyguard nya.
Caroline merasa sangat bosan diruangan ini,walaupun ruangan ini sangat nyaman tapi tak mampu mengusir kebosanan yang melanda caroline.
Cklek..
Pintu ruangan caroline terbuka dan muncullah ibu dari sang atasan dengan senyuman manis tersungging di wajah cantiknya walau usianya yang sudah tidak muda lagi.
"Menantu mommy sudah sadar ternyata,bagaimana keadaanmu sayang??kau baik baik saja kan?"tanya laura dengan lembut dan penuh perhatian.
"Aku baik baik saja mom,mommy tidak perlu mengkhawatirkan aku lagi,dan maaf sudah membuat kalian semua khawatir"ucap caroline dengan menundukan wajahnya.
"Heyyy kenapa kau bicara seperti itu sayang?,kau sudah kami anggap seperti keluarga kami sendiri,apalagi sebentar kau dan putra ku kan akan menikah"ucap laura perhatian dengan diselingi godaan di akhir kalimatnya.
"Emmm maaf mom,tapi kalau untuk pernikahan yang kau bicarakan,ak--aku belum siap mom ini semua terlalu cepat untukku"ungkap caroline merasa bersalah karena ia sempat menangkap raut kekecewaan di wajah laura sebelum wanita parub baya itu menutupinya dengan senyuman manisnya.
"Tidak apa apa sayang,mommy mengerti,mungkin ini memang terlalu cepat untukmu,mommy tidak akan memaksakan kehendak mommy,tapi mommy mohon jangan pernah meninggalkan putra mommy sayang,kau adalah wanita pertama yang dia kenalkan pada orangtuanya, itu berarti kau adalah orang yang spesial dihidupnya."ucap laura sambil mengelus rambut caroline.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi marc menyaksikan pembicaraan mereka,ia memang sedikit kecewa dengan jawaban yang diberikan caroline tetapi ia akan menunggu sampai caroline benar benar mencintainya dan mau menikah dengannya.
"Mom"panggil marc.
"Ehh kau darimana saja son?"tanya laura pada marc yang sudah memeluk dirinya dengan erat.
"Aku habis mandi mom,dimana daddy kenapa ia tak ikut kesini??tanya marc setelah ia menyadari ketidak beradaan sang ayah di tempat ini.
"Daddy ada meeting penting hari ini son,jadi dia tidak bisa datang kesini"jelas laura.
Marc mengurai pelukan mereka dan menciumi seluruh wajah sang mommy,itu adalah kebiasaan yang selalu ia lakukan jika sang daddy tidak berada di dekat mereka,jika sailandra tau,sudah pasti daddy nya itu akan mengamuk karena ia sudah lancang menyentuh istri kesayangannya.
Caroline yang melihat hal seperti itu merasa sedikit iri dengan kedekatan ibu dan anak itu,ia menginginkan orangtuanya berada disini,memeluknya,dan menciumnya seperti kebiasaan mereka dahulu,namun kini itu semua hanya sebuah khayalan yang tak mungkin terwujud,karena kedua orang tuanya sudah tenang disisi tuhan dan ia hanya mampu mendoakan yang terbaik untuk kedua orangtuanya.
Mom dad aku merindukan kalian.
Tbc
I'm back,gimana gimana ada yang nunggu kelanjutan cerita gaje ini gak?
Jangan lupa vote & comen nya ya gaes.
Kalo banyak yang vomen dijamin up-nya juga bakal cepetan.
Maapkeun atas segala jenis typo.
See you next chapter.
Salam manis istri jungkook BTS.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Boss Is My Future Husband
Storie d'amore"jadilah kekasihku dan akan ku jamin kehidupanmu"Marc luwis dhonson