Kryfó Domátio*9

725 57 9
                                    

Sementara itu di sisi lain.

Xander membangunkan Devano, Veryo, dan juga Juna. Mereka akan melakukan aksi mereka malam ini. Dan kebetulan Xander, Devano, Veryo dan Juna di tempatkan di kamar yang sama. Sementara Alexa dan Chalice di tempatkan dikamar yang sama dengan Carine dan juga Rene.

Xander dan Alexa sudah membuat rencana agar mereka berkumpul di lorong tiga lantai dua. Karena lorong itu jauh dari ruangan dimana para Raja dan Ratu sedang melakukan rapat. Hanya saja mereka tetap harus melewati ruangan itu.

Xander membangunkan ketiga adiknya dan langsung membuat cloning mereka berempat, lalu menyuruh cloning mereka agar tidur di kasur mereka. Jaga-jaga jika nanti orang tua mereka atau siapapun memeriksa kamar mereka. Xander juga memberitahu ini pada Alexa. Setelah mereka siap mereka mulai membuka pintu dan menatap kekanan dan kiri memastikan apakah ada pengawal yang lewat.

Walaupun dengan segala aturan aneh di sini. Istana ini tetap memiliki pengawal meskipun tidak banyak, karena aslinya istana ini di selubung perisai tingkat SS yang membuat istana ini tidak terlihat dan tidak bisa dimasuki sembarang orang.

Setelah memastikan semua aman Xander langsung menyusuri lorong kamar dengan adik-adiknya.

"Kakak, bagaimana dengan Kak Alexa dan Chalice?" Bisik Juna pada Xander.

"Kakak sudah memberitahu Alexa tempat berkumpulnya, jadi kita akan langsung ke sana. Berbahaya jika kita harus ke kamar mereka mengingat Carine dan Rene ada disana." Jawab Xander sambil berbisik juga.

Mereka menyusuri lorong dengan santai sampai tiba-tiba Veryo meminta mereka untuk berhenti dan berpegangan pada dirinya. Veryo mengeluarkan Moon Wings sontak kakak serta adiknya langsung menyentuh dirinya. Veryo mengaktifkan mode tidak terlihat.

Terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat. Mereka tetap diam sambil memegang Veryo menjaga tubuh mereka agar tidak terlihat dan tembus pandang. Tiba-tiba terlihat dua pengawal baju zirah dan membawa sebuah tombak terlihat mendekat ke arah mereka. Mereka mencoba untuk tidak bersuara dan tetap diam.

Kedua pengawal itu sedang mengobrol, "Ku dengar ada sekumpulan pemberontak yang akan menyerang perbatasan Elf Kingdom dan juga Airoline Kingdom." Ucap Salah satu pengawal kepada pengawal lainnya.

"Tetapi, kenapa mereka malah berkumpul disini?"

"Ku dengar ini ada hubungannya dengan Ratu Vidya, jadi para Raja dan Ratu akan pergi ke ruangan itu."

"Kryfó Domátio? Sebenarnya ada dimana ruangan itu?"

"Tidak tahu didalam kastil ini hanya ruangan itu yang tidak pernah aku lihat, ku dengar ruangan itu berpindah sendiri."

"Katanya hanya Ratu Vidya dan Tuan Rukil yang bisa menemukan ruangan itu."

"Tetapi setelah di pikir-pikir mungkin pangeran dan Putri Whilens juga bisa menemukannya."

"Aku penasaran apa isi ruangan itu sebenarnya."

Setelah dirasa kedua pengawal itu sudah jauh dari mereka melepaskan pegangan dari Veryo. Veryo pun kembali menghilangkan Moon Wings-nya. Setelah itu mereka terdiam mereka mencerna apa yang dikatakan oleh kedua pengawal itu.

"Jadi nama ruangan itu adalah Kryfó Domátio." Guman Devano.

"Kakak, tidakkah ucapan kedua pengawal itu mencurigakan?" Ucap Juna tiba-tiba.

Xander mengangguk, "Kau benar, mereka bicara seolah-olah mereka tahu kita memiliki Wings." Devano dan Veryo baru menyadari hal itu setelah mendengar ucapan Xander. Kedua pengawal itu mencurigakan mereka menjadi khawatir sesuatu akan terjadi malam ini.

A Wings And The DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang