Part 1.1: Kekayaan bukan dari Uang

703 31 0
                                    

Apa sih yang dimaksud dengan kaya itu?

Apakah orang dengan uang yang banyak, mobil mewah, rumah besar?

Ataukah orang dengan gaji 100 juta sebulan dan jaminan sosial yang bejibun serta tunjangan pensiun yang juga banyak?

Atau mungkin pengusaha yang memiliki bisnis yang banyak dan berprofit besar?

Mana diantara orang-orang itu yang bisa kalian sebut dengan kaya?

Tetangga saya, sebut saja namanya Mawar, memiliki sebuah pekerjaan yang sangat fantastis. Dia bersama dengan suaminya memiliki pekerjaan sendiri dengan gaji diatas rata-rata orang pada umumnya. Setiap kali saya berjalan melewati jendela kamarnya, tampak sebuah jam tangan mahal yang selalu bertambah setiap hari terpampang jelas di jendela kamar tersebut.

Mungkin saja dia berusaha untuk membudidayakan jam tangan mahal untuk keuntungannya sendiri, tapi ternyata tidak demikian. Hobinya adalah travelling, sehingga saya jarang sekali melihatnya di rumah, meskipun rumahnya hanya berjarak satu meter saja dari rumah saya. Tetapi hal itu sebenarnya tidak mengganggu saya juga, karena jika dia sedang di rumah, mobil keluarganya pastinya akan menghalangi motor saya untuk parkir di depan rumah. Yah... Intinya saya lebih suka dia tidak berada di rumah dengan mobilnya yang besar tanpa garasi.

Gaji bersih keluarga tersebut sudah hampir mencapai 10 digit angka per tahun, sehingga dapat dipastikan juga kehidupannya sejahtera. Bahkan dia tidak mau memasak masakan yang berbau sayur, hanya daging yang dapat menggugah nafsu makannya.

Orang ini menurut standar kebanyakan orang di desa saya, adalah orang yang benar-benar kaya. Gaji segitu pastinya akan membuat siapa pun menjadi makmur dikala orang-orang hanya memiliki gaji sebanyak 8 digit setahun, keluarga yang satu ini sudah memiliki gaji 100 kali lebih banyak daripada gaji orang pada umumnya.

Dan tentu saja ini hanya contoh belaka, kehidupan tetangga yang benar-benar ada di sekitar saya. Jika kalian banyak membaca buku (dan saya tau kalian pasti membacanya), maka kalian pasti akan menemukan orang yang lebih kaya lagi. Apalagi jika kalian membaca majalah Forbes dimana orang-orang terkaya di dunia dikumpulkan dalam sebuah buku sehingga anda bisa membacanya dengan sangat leluasa.

Apakah orang-orang seperti itu yang disebut dengan orang kaya?

Saya masih belum pernah kenal dengan orang yang ada di Forbes, tetapi yang saya yakini adalah tetangga saya tadi bukanlah orang kaya.

Sepertinya bukan hanya travelling saja alasan kenapa rumah tetangga saya ini seringkali ditinggalkan dalam keadaan kosong, tetapi juga karena alasan lain.

Suatu hari saya sedang membaca sebuah buku sambil menjaga warung di depan rumah. Lalu ada seseorang yang tiba dengan motor besarnya, berhenti di rumah sebelah, rumahnya Mawar. Tanpa mengacuhkan tatapan heran dari saya, dia langsung berjalan dan mengetuk pintu rumah tersebut dengan keras.

Tidak ada jawaban.

Orang itu pun sedikit berjingkat untuk mengintip melalui jendela yang sedikit lebih tinggi daripada badannya tersebut. Sepertinya memang tidak ada orang.

"Kayaknya orangnya lagi keluar pak" Saya pun mencoba berinisiatif untuk menyahut, agar orang tersebut tidak terlalu berharap ada orang di dalam rumah tersebut. Toh, mobilnya juga sudah tidak ada di depan rumah, kecil sekali kemungkinan Mawar berada di dalam rumah.

"Kalo nanti udah pulang bilang ya dek" Pemuda itu pun berjalan meninggalkan rumah tersebut dan mengendarai motornya sebelum akhirnya hilang di kejauhan. Waktu itu saya masih belum mengerti apa-apa, jadi saya manggut-manggut saja setelah di kasih tahu seperti demikian itu.

Karena saya orangnya gampang lupa, jadi saya menitipkan pesan orang tersebut kepada ibu saya yang masih memasak di dapur. Ibu saya waktu itu hanya tersenyum kecil sambil terus melanjutkan pekerjaannya, seolah hal itu sudah biasa terjadi, sambil sesekali bergumam pelan. Gumamannya memang pelan, tetapi waktu itu telinga saya mendengarnya dengan jelas.

Dari peristiwa tersebut saya akhirnya tahu bahwa Mawar terlilit hutang yang cukup besar sehingga hampir setiap hari dia dikunjungi oleh orang tadi yang tidak lain dan tidak bukan adalah seorang debt collector.

Apakah seperti itu kehidupan orang kaya? Memiliki gaji banyak, uang melimpah, bisa travel kemana-mana, tetapi selalu diliputi oleh kecemasan akan hutang mereka?

Tentu saja bukan. Meskipun dia memiliki harta melimpah dan terlihat senang, itu semua mungkin hanya yang kasat mata saja. Saya bahkan baru tahu jika hampir seluruh tetangga saya yang memiliki rumah bagus, kerjaan yang kelihatannya aman, dan gaji yang mungkin lebih tinggi daripada saya, malah lebih banyak terlilit hutang.

So, bukankah hal ini menunjukkan bahwa gaji dan uang bukan jaminanseseorang menjadi kaya? Lalu apa dong yang merupakan jaminan orang menjadikaya?

Kaya: Belajar untuk Hidup KayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang