2- pertemuan tak terduga

32 6 2
                                    

"pacar kamu?"ucap Tharisya tak percaya

"hah?!" kata Shaillyn kaget.

"i-ii-iya. Dia cewek gue!" kata Rafka lalu menggenggam pergelangan tangan Shaillyn.

Shaillyn terkejut bukan main. Senang? Sebenarnya iya. Tapi dia tak abis pikir apa maksud Rafka mengaku jika dia punya hubungan dengan Shaillyn.

"yuk Sha.. Sha.. Shalin!" kata Rafka yang masih lupa dengan nama Shaillyn, lalu pergi meninggalkan Tharisya yang masih tak percaya.

*Ditempat parkir*

"maksud lo apa?" ucap Shaillyn yang masih deg degkan.

"oh itu, cuma main-main doang sih sebenarnya. Biar gue nggak di ikutin sama makhluk astral itu" ucap Rafka enteng nya.

"karena lo udah di sini sama gue, gue anter lo pulang" ajak Rafka.

"nggak usah" Shaillyn langsung pergi dari tempat parkir.

Shaillyn sebenarnya mau sekali diantar oleh Rafka. Siapa yang mau menolak diantar pulang seorang Rafka, mata kecoklatan, kulit tan, hidung macung, rahang tegas, tinggi, bibir merah alami. Semua akan tak percaya melihat penampilan Rafka yang sangat terlihat sempurna itu.

Tapi tidak. Rafka hanya menjadi kan Shaillyn 'main-main' bahkan dia mengucapkan nya di depan Shaillyn seorang secret admirer sejatinya Rafka.

Patah hati? Jelas. Tapi Shaillyn berpikir, untuk apa? Ini salah Shaillyn terlalu mengharapkan ekspetasi. Jadi, dia disakiti oleh pengharapan nya sendiri.

*Ke Esokannya*

"eh liat tuh, jadi itu pacar pertama Rafka" bisik seseorang.

"dih kok Rafka mau ya sama model kaya begitu" ucap perempuan.

"kalo gue jadi Rafka, gue lebih milih Tharisya" ucap seorang laki-laki.

"kayanya dia anak orang miskin deh, terus dia masuk sekolah sini gara-gara dapet beasiswa" bisik orang lagi.

Shaillyn melewati sepanjang koridor, bisik bisik itu masih terdengar jelas di telinganya. Dari mana orang-orang tau kalo sore itu Rafka mengaku bahwa Shaillyn itu pacarnya? Apa Tharisya yang membocorkan?

Jika iya, pantas saja bisa secepat ini menyebar. Toh Tharisya memang sangat populer di sekolah ini. Semua pasti akan percaya dengan omongan Tharisya, terlebih dia punya banyak penggemar laki-laki. Itu sudah biasa, laki-laki akan medukung seseorang jika orang itu cantik.

Keadilan sosial bagi orang yang good looking!

Saat sampai di kelas, Shaillyn terus disoroti tatapan mata yang tajam dari teman sekelas nya. Seperti ingin menerkam.

*Brakkk!*

"SHAILYN!!" teriak Wanda sambil memukul meja Shaillyn.

"Astaga Nda! Lo bikin jantung gue ngga selamat tau gak!" omel Shaillyn.

"lo harus jelasin semuanya Lyn! Maksud lo jadian sama Rafka itu apa?!" tanya Wanda tak sabaran.

"apaansih lo, siapa yang jadian anjir?" tanya Shaillyn pura-pura tidak tau.

"lo ngga usah sok bego gitu yah Lyn, otak lo itu udah kek copy paste nya Maudy Ayunda!" omel Wanda.

"berlebihan lo" kata Shaillyn.

"ceritain ke gue sekarang Lyn. Lo ngga tau? Lo sama Rafka itu jadi topik pergibahan seantero sekolah!" jawab Wanda.

"suttt! Bacot banget lo Nda, liat noh warga sekelas ngeliatin gue gitu banget" bisik Shaillyn.

ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang