"Yang namanya pilihan itu pasti lebih dari satu, tapi keputusan tidak akan pernah ada dua."
STK 2020
Selamat Membaca
***
"Saya Aidan Mahardika menyatakan mulai hari ini saya tidak lagi menjabat sebagai ketua OSIS Treksa."
Seluruh murid Treksa membicarakan pengunduran diri Aidan sebagai ketua OSIS Treksa saat upacara berlangsung. Pria yang di gadang-gadang akan menjadi salah satu pemegang kursi di salah satu parlemen itu secara mendadak mengejutkan murid Treksa dengan ucapannya.
Mereka pikir, ia akan bertahan sampai lulus menyandang jabatan tertinggi di antara para murid. Beberapa murid juga sudah terbiasa dengan aturan yang diterapkan Aidan. Mereka belum memerlukan pemimpin baru di Treksa.
Ada yang menyampaikan kekecewaannya terhadap mundurnya Aidan sebagai ketua OSIS, ada juga yang turut berbahagia karena aturan Aidan terlalu menyesakkan sebagian murid. Bagi sebagian murid, Aidan adalah ketua OSIS terbaik sepanjang masa.
Satu hal lagi yang membuat mereka menimbulkan tanda tanya. Pengganti Aidan sebagai ketua OSIS. Memang masih ada yang kompeten?
"Fans lo pada kecewa, Bro!" seru Zaki di kursinya barisan ketiga dari depan.
Aidan terkekeh mendengar ucapan Zaki lantas Aidan berbalik menghadap Zaki.
"Seharusnya gue udah mundur dari tahun lalu. Masa gue udah habis."
"Gue setuju. Beruntungnya gue udah duluan demisioner," ucap Aldi terhanyut dalam percakapan.
"Kenapa terkesan tiba-tiba gitu sih, Bro?"
Aldi menggelengkan kepalanya tidak setuju. "Makanya kalo rapat jangan bucin mulu. Kan minggu kemaren dia bilang kalo penggantinya udah balik lagi ke Treksa bulan depan."
"Dia pengganti lo? Seriusan?" tanya Zaki merasa terkejut.
Minggu yang lalu, Aidan menyampaikan hasil pertemuannya dengan kepala sekolah jika seorang murid kelas sepuluh yang ditransfer ke luar negeri akan segera kembali ke Treksa.
Tahun ini, ia duduk di kelas sebelas. Entah mengapa ada hal janggal di balik kedatangan dan kepergian murid yang satu ini sesuka hati. Bahkan hingga saat ini mereka masih menerka, apa yang membuat murid Treksa ini begitu dispesialkan?
Aidan pun tidak pernah menjawab pertanyaan dari sekelilingnya. Ia hanya membalas mereka dengan senyuman yang terkesan ... mencurigakan.
"Aidan!"
Ketiganya menoleh ketika suara itu begitu menggelegar di telinga mereka.
"Tolong suara lo dikondisikan, Med!" gerutu Aldi menutup kupingnya."Punya suara merdu itu tidak perlu ditutupi. Gak usah dengerin orang julid kayak dia," tandas Zaki membela Maida.
Raut wajah beberapa temannya sontak berubah menjadi kesal dengan tingkat kebucinan seorang Zaki terhadap Maida. Bukan rahasia lagi jika di antara mereka ada kisah cinta bertepuk sebelah tangan yang sudah berlangsung sejak dua tahun yang lalu.
Zaki terlalu memperlihatkan rasa sukanya terhadap gadis ceria yang satu ini. Ia tidak mempedulikan orang lain yang mencemooh dirinya, mengkritik ataupun mencaci perilakunya, Zaki yang selalu menomorsatukan Maida.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Kita (STK) ✔️
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) SELESAI -78 CHAPTER. Kalian tahu apa yang paling menyakitkan dari sebuah perpisahan? Mengenang. Yah, proses mengenang adalah hal terburuk yang pernah ada. Karena mengenang selalu menyeret k...