8. salah paham

38 2 0
                                    

23.25

'foto pacar'

Hal itulah yang tengah Cindy cari di internet.

"Foto pacar..." Gumam Cindy sembari mengusap layar ponselnya. "Heh, wi ha Joon terlalu terkenal." Halu Cindy senyum-senyum tak jelas.

Ting

F

Selamat malam tuan putri.

"Astaga, ni orang." Ucap Cindy bergidik ngeri.

"Nah foto ini aja nih, muka nya nggak keliatan." Kata Cindy sumringah saat dia sudah menemukan foto yang tepat untuk ia jadikan sebagai pacar pura-puranya.

Tanpa fikir panjang ia posting foto tersebut di laman Instagram nya.

"Okey sudah beres! Waktu nya tidur!" Serunya kemudian meletakkan ponsel tersebut di meja nakas samping tempat tidur nya dan mematikan lampu.

***

Cindy memasuki gerbang sekolah nya, banyak pasang mata yang menatap nya sepanjang ia berjalan.

'yang itu bukan sih orang nya.'

'iya yang itu'

'serius?'

'dia bukan nya si anak baru itu yah'

'emang gosipnya bener?'

Cindy tidak memperdulikan bisikan-bisikan itu meskipun sebenarnya ia sangat penasaran dengan gosip yang mereka bicarakan.

Biarlah lebih baik nanti ia tanyakan sendiri ke Tasya sang ratu gosip.

Sesampainya di kelas ia langsung menuju ketempat duduknya dan meletakkan tasnya di meja.

"Cindy!!!" Teriak Tasya yang tengah berlari di koridor menuju kekelas Cindy.

"Lo gila ya?!" Kata Tasya sedikit berteriak di depan Cindy.

"Hah?" Tanya Cindy bingung, "emang gue ngelakuin kesalahan apa? Kok mereka pada ngeliatin gue?"

"Kan gue bilang post foto cowo siapapun yang bisa jadi pacar pura-pura lo. Bukan post fotonya satria." Bisik Tasya sembari menahan emosi yang sudah sampai di ubun-ubun.

"Hah?" Cindy semakin bingung, sejak kapan dia pernah upload foto satria?

"Foto yang lo post di instagram itu satria oon!" Katanya masih setengah berbisik.

Brakk

Pintu kelas yang awalnya tertutup rapat tiba-tiba dibuka dengan kasar oleh seseorang yang baru saja menjadi bintang utama gosip pagi ini bersama ketiga temannya.

"Berani banget tu orang nge-post foto lo tanpa izin." Ujar Rafi yang berdiri bersender di daun pintu sambil menyilangkan tangannya.

"Go, siapa namanya?" Tanya satria yang sibuk mengedarkan pandangannya kesetiap sudut kelas. Memperhatikan setiap wajah yang ada di kelas itu.

"Gue nggak tau namanya tapi.." kata Hugo sengaja menggantungkan ucapan nya. "Gue dapet nomor nya." Hugo menggoyang kan ponselnya bangga. Kemudian ia menelfon nomor yang baru tadi pagi ia dapat.

"Cepetan hapus fotonya!" Gumam Tasya sambil mencubit kecil lengan Cindy.

Cindy yang tersadar dari keterkejutan nya segera merogoh setiap kantong yang ada di bagian tasnya.

Drttt...drrttt...

Belum lama ponsel itu sampai di tangannya, detik berikutnya dengan keadaan panik ia langsung menekan tombol merah untuk menghentikan dering ponsel yang amat sangat tidak tau situasi itu.

"Jadi lo? Pacar gue?" Tanya satria yang tiba-tiba sudah ada di depan meja Cindy.

"Kayaknya lo salah orang deh." Ujar Cindy setenang yang ia bisa.

"Ohya?" Satria kemudian mengambil ponsel yang berada di tangan gadis itu.

"Terus ini apa?" Tanya nya sambil menunjukkan layar ponsel yang baru saja menerima panggilan masuk.

"Kaya nya salah sambung deh." Elak Cindy.

"Ikut gue keluar sekarang."

"Tapi-"

"Ikut gue sekarang!" Kata satria sedikit menaikkan nada bicaranya.

Cindy berdiri dari duduknya belum sempat dirinya melangkah tiba-tiba satu suara menghentikan kegiatan mereka.

"Berhenti!?"

SATRIA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang