Part 6 : Vino & Adit

4 1 0
                                    

Happy Reading🍃

Ana mulai mengerjapkan matanya ketika cahaya yang menerobos masuk ke dalam kamarnya.

Ana mulai berjalan ke arah kamar mandi dan melakukan ritual mandinya.

☘️☘️☘️

Ketika sampai di sekolah Ana pun segera berjalan menyusuri koridor yang masih sangat sepi karena memang Ana memilih untuk berangkat pagi, agar tidak bertemu kakaknya, hati Ana masih sakit atas kejadian kemarin.

Kini posisi Ana berada di kantin karena ia tak sempat sarapan di rumahnya, jika ia sarapan pasti ia akan bertemu kakaknya.

Brakk

Ana terkejut ketika ada seseorang yang menggebrak meja yang ia tempati.

"Uhuk....uhuk" Ana pun segera menghabiskan minumannya karena tersedak.

Ia menoleh ke arah seseorang yang mengebrak meja nya tadi, ia lihat seseorang tersebut cengengesan dengan menampilkan deretan giginya dan mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V.

"Hehehe, maaf" cengir Cindy dengan menampilkan deretan giginya.

"Untung cuma kesedak, kalau gue jantungan gimana?" Tanya Ana dengan tatapan sinis nya.

"Ya maaf kan cuma bercanda" jawab Cindy.

"Ya udah yuk ke kelas bentar lagi bel" ucap Ana.

☘️☘️☘️

Kring....kring

"Eh nanti kita jadi nggak jenguk Keysa" tanya Cindy.

"Jadi dong" jawab Ana.

Angga POV

Sesampainya di sekolah Angga segera memarkirkan motor miliknya dan berjalan melewati koridor yang sudah lumayan ramai, Angga kira bahwa nanti dirinya akan terlambat tapi ternyata dia malah kepagian dan tidak sempat sarapan.

Kini Angga berada di kantin, karena bel masuk masih lumayan lama, ia pun memilih mengisi perutnya yang lapar.

Sesampainya di kantin ia mengedarkan pandanganya dan jatuh pada seseorang perempuan yang sedang makan di ujung pojok dengan terburu buru, entah apa yang membuat Angga tersenyum ketika melihat perempuan tersebut.

Tanpa Angga sadari kini perempuan tersebut sudah tak ada di kantin.

"Hei, ngelamun mulu Lo" saut Satria yang tiba tiba datang dan membuyarkan lamunan Angga.

"Apaan sih"

"kesambet baru tau rasa Lo"

"Bodo, yaudah yuk balik ke kelas" ucap Angga.

Sesampainya di kelas Angga melihat Vino yang sudah ada di kelas tersebut, Angga pun menghampiri Vino dan berniat menyapanya, tapi sebelum menghampiri Vino tangan nya sudah lebih dulu di cekal oleh Satria.

"Jangan" ucap Satria dengan mencekal pergelangan tangan milik Angga.

"Tapi-"

"Jangan dulu, dia masih butuh waktu"

"Nggak Sat, jika kita mendiami di terlalu lama dia akan merasa kesepian, aku tidak ingin persahabatan kita hancur karena kesalahpahaman" ujar Angga.

"Oke"

Angga pun berjalan menghampiri Vino yang masih fokus dengan ponsel miliknya, tanpa menghiraukan dengan kedatangan Angga yang ada di sampingnya.

"Fokus amat" sindir Angga.

"Apaan sih Lo, bukannya Lo lebih memilih sama Adit ngapain Lo sama gue" saut Vino dengan nada dingin nya.

"Gue nggak bela siapa siapa, kita kan sahabat"

ANGGANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang