AYOK ABSEN DULU GAES!!
TEKAN ⭐ SEBELUM MEMBACA!!
••
"Jika aku sudah memutuskan untuk melindungimu, maka aku akan benar-benar melindungimu. Kau bisa memegang kata-kataku"
Apakah Jennie boleh berharap bahwa laki-laki dipannya ini benar-benar akan melindunginya? Bagaimana jika Hanbin sama saja seperti pria itu.
Hanbin menjilat bibirnya yang terasa kering kemudian menyugar rambutnya kebelakang, helaan nafas langsung mengudara saat sang gadis belum juga menunjukkan respon yang berarti. Pria itu tertawa sumbang kemudian memasukkan kedua tangannya kedalam saku dan menatap Jennie dengan lekat.
"Sikap jual mahalmu tidak akan menyelamatkanmu dari sini!" Ucap Hanbin penuh penekanan.
Anggap saja Hanbin sudah lelah dengan sikap keras kepala dan juga jual mahal seorang Kim Jennie. Hanbin bukan seorang malaikat tak bersayap. Pria itu menatap Jennie dengan tatapan lelah, dia sudah menawarkan bantuan yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya dan gadis ini malah tak memberi respon berarti, Hanbin muak.
"Aku ini bukanlah pria yang baik! Jadi terserah, aku tak ingin peduli lagi" tegas Hanbin.
Hanbin berlalu pergi tanpa sepatah katapun lagi menuju sebuah ruangan rahasia yang berada didalam kamarnya dan hanya Hanbin dan Jisoo orang kepercayaannya yang boleh masuk. Selebihnya tidak ada yang boleh masuk, kecuali Hanbin yang mengizinkan.
Pria itu membanting tubuhnya pada sofa yang ada dalam ruangan itu kemudian memijat pelan pelipisnya. Senyum sinis tercetak jelas pada wajah tampan itu.
"Mari kita lihat sejauh apa kau bisa bertahan Kim Jennie"
🌠
Kim Jeong Ju duduk di meja makan dan tak lama Kim Hanbin putera semata wayangnya ikut bergabung bersama, raut wajah kedua pria itu begitu dingin dan Hanbin tampak sangat enggan untuk memulai pembicaraan. Bisa dibilang hubungan Hanbin dan ayahnya tidak se-harmonis keluarga lain yang biasanya akan memulai obrolan ringan untuk menghangatkan suasana. Namun, Hanbin dan ayahnya tidak seperti itu. Mereka lebih memilih diam dan fokus pada makanan masing-masing.
Tuan Kim berdeham untuk memecahkan suasana sedingin es antara dia dan puteranya.
"Apa hubunganmu dengan gadis itu?"
Hanbin meletakkan sendok dan garpunya di meja setelah dia menyelesaikan sarapan paginya.
"Kenapa ayah ingin tahu?"
Tuan Kim berdecak kemudian terkekeh ringan, pria paruh baya itu balas menatap puteranya yang saat ini juga melakukan hal yang sama.
"Apakah kau tau dia kemari karena apa?"
Hanbin mengangguk ringan "Tentu aku tahu" jawab pria itu apa adanya, toh dia sudah memaksa Bobby untuk memberi tahunya dan dia juga mendengar sebagian dari Jennie langsung.
"Dan kau masih ingin mempertahankannya?"
Hanbin berdiri dari duduknya kemudian menatap ayahnya dengan tatapan yang sulit dibaca, serigaian tipis tercetak jelas di wajah tampannya.
"Kenapa? Apa ayah ingin mengambilnya kembali?"
Tawa Kim Jeong Ju pecah begitu saja seolah dia sedang menonton film komedi, namun sedetik kemudian tawanya langsung berhenti digantikan serigaian menyeramkan yang sama sekali tak membuat Hanbin gentar.