🎼 ㅡ Selamat tidur, sayangku

62 11 0
                                    

Though i try to resist,I still want it all

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Though i try to resist,
I still want it all

🌻
Happy Reading
🌻

Jeno berjalan tergesa-gesa dari dari di lorong rumah sakit membawa air mineral yang dibelinya di mini market. Ia duduk di samping Edelweiss.

"Minum dulu." Ia memberikan air mineral itu. Edelweiss mengambilnya dan menatapnya begitu saja. Jeno mengambil botol itu lagi lalu membukanya. Menyodorkannya ke depan mulut Edelweiss. Mau tidak mau Edelweiss meminumnya.

Mark mengalami pendarahan lagi pada otak kanannya. Kini dia sedang ada di ruang operasi. Orang tuanya sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.

Kejadian di toilet tadi, Mark ternyata sudah tergeletak di lantai toilet bahkan sebelum Edelweiss naik ke lantai atas. Dia tidak dapat berteriak meminta bantuan karena rasa sakit menjalar di kepalanya. Hidungnya dan mulutnya mengeluarkan darah yang cukup banyak. Saat ia mendengar Edelweiss memanggil namanya, ia berusaha keras memukul dinding toilet dan menendang pintu. Edelweiss langsung berteriak keras memanggil Lucas dan Jeno. Mereka langsung membawa Mark menuju rumah sakit. Dalam perjalanan, gadis itu menangis histeris sembari terus menggenggam tangan Mark. Bahkan lengan baju Edelweiss ikut terkena darah dari Mark.

Mark sempat tidak sadarkan diri saat sampai di rumah sakit. Mark langsung dimasukkan ke ruang operasi karena kebetulan dokter yang menangani Mark adalah dokter yang sama saat Mark mengalami pendarahan otak sebelumnya juga.

"Edelweiss, kamu makan dulu." Lucas menyerahkan sekotak kfc pada Edelweiss, namun gadis itu menggeleng pelan. Lucas menghela napasnya.

"Kamu pulang dulu sama Jeno. Ganti baju kamu." Edelweiss menggeleng lagi.

"Edelweiss!" Orang tua Mark datang dan langsung memeluk gadis itu.

"Gimana keadaan Mark, Lucas?" tanya Siwon yang terlihat sangat khawatir.

"Tadi sempat pingsan, Om ...."

Dokter yang menangani Mark keluar dari ruang operasi itu. Ia terlihat membenarkan kacamatanya dan menghela napas.

"Dokter, bagaimana keadaan Mark?"

"Otak kanannya kembali mengalami pendarahan. Mark masih belum siuman. Sepertinya keberangkatan ke Kanada harus dipercepat," jelas dokter itu. Edelweiss langsung membeku di tempatnya. Tidak, jangan bilang ....

"Jadwalkan segera operasinya. Kita berangkat besok," ujar Siwon yakin. Edelweiss hampir msaja menyela, namun Jeno menahan gadis itu.

"Tapi risiko operasinya sangat besar, Tuan."

"Saya tidak mau anak saya merasa kesakitan lagi."

"Kita harus melakukan transfusi darah sebelum keberangkatan."

"Biar saya aja, Dok."

Semuanya menoleh ke arah Edelweiss.

"Edelweiss ...." tutur Jeno.

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang