[Ask your partner about their day and genuinelylisten. Offer solution to any problems they mention]
"Aku tidak tahu rencana yang sudah kubuat matang - matang jadi berantakan karna Seungkwan melupakan pekerjaan yang menjadi bagiannya. Rasanya aku mau marah besar tadi Jungie"
Hari ketiga, dan Minjung tetap dalam misinya. Kali ini Minjung akan membuat challange ini menjadi suatu kebiasaan agar hubungan mereka menjadi semakin erat. Tidak monoton lagi seperti dulu.
Seperti kata tantangan hari ini, Minjung memulai dengan menanyakan bagaimana hari sang kekasih, namun nampaknya hari Soonyoung buruk. Tidak masalah, justru bagus, Minjung jadi bisa memberikan solusi, tapi solusi seperti apa ya? Dirinya tidak terlalu mengerti pekerjaan Soonyoung yang bersebrangan dengan dirinya.
"Selesai rapat tadi Seungkwan langsung menghampiriku dan meminta maaf, tapi apa gunanya? Project tim kami sudah gagal dan membuat perusahaan lain memenangkannya"
Minjung mendengarkan dengan seksama. Mulai timbul rasa iba dengan Seungkwan si pria yang Soonyoung sebutkan dalam ceritanya barusan. Siapa yang menyangka Kwon Soonyoung akan semenyeramkan itu kalau sudah marah, padahal tadi saat bertemu kekasihnya itu dapat menutupi semua kekesalannya dan memberikan senyuman manis untuk Minjung.
Benar - benar Minjung jadi menyesal belum terlalu mengenal dalam karakter Soonyoung.
"Dan yang lebih parah lagi yang memenangkan project ini adalah perusahan Choi, kau tahu siapa pemilik sainganku itu"
Minjung yang pada dasarnya tidak tahu seluk beluk pekerjaan Soonyoung dibuat bingung. Kenapa sekarang sang kekasih jadi nampak murka pada dirinya?
Minjung hanya bisa menggeleng sebagai jawaban. Siapa juga itu pemilik perusahaan Choi? Marga Choi banyak sekali tersebar dinegaranya, bagaimana mungkin Minjung kenal pesaing Soonyoung.
"Choi Seungcheol. Senior kita yang dulu pernah mengincarmu" ucap Soonyoung dengan penuh kekesalan.
'Ah senior yang tampan itu' batin Minjung.
"Benar - benar Boo Seungkwan rasanya ingin ku karate ditempat tadi, andai saja tidak ada Wonwoo dan Mingyu yang menahanku" lanjut Soonyoung penuh geram. Tangan kanannya sudah membentuk kepalan dan rahangnya mengeras, benar - benar terlihat amarahnya sudah tak terbendung.
"Astaga - astaga sayang sabar, kau terlihat menyeramkan sekali" Minjung yang sebenarnya ketakukan melihat gelagat Soonyoung buru - buru membungkus tangan Soonyoung yang terkepal dan mengelusnya lembut.
"Kau marah pada si Seungkwan itu tapi terlihat seperti ingin menghajar kekasihmu yang cantik ini, aigoo - aigoo seramnya"
Soonyoung sadar dia telah berlebihan menyalurkan emosi pada ceritanya, padahal siang tadi Minjung mengajak bertemu sepulang kerja untuk sekedar menikmati kopi bersama, terdengar janggal dari kebiasaan kencan mereka, tapi Soonyoung yang suasana hatinya sedang buruk justru sangat ingin bertemu dengan Minjung. Sekedar melihat senyum sang kekasih maka semua masalah kantornya akan terasa menguap.
Pertemuan kencan Minjung dan Soonyoung selama ini lebih kepada menikmati film dan makan malam romantis, keduanya tidak pernah mau mencampuri masalah masing - masing. Semua orang punya hal pribadi, dan itu yang membuat keduanya tidak pernah ambil pusing dengan hal yang diluar hubungan mereka, seperti pekerjaan bahkan keluarga masing - masing. Mereka benar - benar melakukannya in cool way relationship.
Tapi sore ini berbeda, begitu duduk dikursi tadi yang Minjung lakukan adalah bertanya pada Soonyoung "Bagaimana harimu hari ini? Menyenangkan?"
Mendengar itu langsung saja Soonyoung menumpahkan segala hal yang terjadi padanya tadi di kantor. Dan siapa yang mengira sampai terbawa emosi dan membuat kekasihnya justru sedikit takut.
"Maaf Jungie, aku terbawa suasana" Soonyooung yang sudah mencair emosinya membalas genggaman yang Minjung sebelumnya lakukan pada dirinya.
"Tidak apa - apa, aku senang mendengar cerita harimu, apa kau merasa lebih baik?"
Soonyoung mengangguk, masih menggenggam jemari Minjung "Ayo lakukan yang seperti ini setiap hari"
"Tidak masalah kalau kau menyukainya" jawab Minjung yang merasa hari ini pun challangenya berhasil.
"Tapi apa kita melakukannya in cool way seperti biasa?"
Minjung memutar bola matanya, "Siapa yang peduli, yang penting kau dan aku yang menjalaninya senang"
"Kau senang?" Tanya Soonyoung memastikan.
"Hmm tentu, tapi aku akan lebih senang kalau kau mau mendengarkan pendapatku dan melakukannya"
"Apa itu?"
"Pada Seungkwan rekan kerjamu itu, kau harus meminta maaf"
Soonyoung yang mendengar kalimat Minjung buru - buru ingin menyanggah karna kesal.
"Jangan potong kata - kataku dulu sayang, aku mengatakan ini demi kebaikkanmu. Aku tahu jabatanmu adalah atasan Seungkwan, hanya saja Seungkwan pasti melakukannya dengan tidak sengaja, dia pasti juga tidak mau project kalian gagal. Jangan terlalu keras pada bawahanmu, mereka semua sudah bekerja keras, begitu juga dirimu. Adakalanya kau gagal dalam project seperti hari ini, tapi lihat kebelakang, ada berapa banyak project yang sudah kalian menangkan? Bukankah Seungkwan juga turut bekerja diproject itu? Juga kedepannya aku juga yakin, Kwon Soonyoung pasti bisa memenangkan project lainnya, bahkan perusahan si senior Choi juga"
"Sebenarnya aku sudah beberapa kali memenangkan project mengalahkan perusahan mereka"
"Didalam project itu ada Seungkwan juga tidak?"
"Ada yang ya ada yang tidak"
"Nah intinya pernah ada. Jadi kedepannya juga pasti ada, bukan?"
Soonyoung tersenyum mendengar kata - kata nasihat dari Minjung.
"Jangan melupakan kerja keras tim kalian selama ini hanya karna kegagalan 1 kali sayang, Seungkwan dan dirimu pasti akan canggung kedepannya kalau kau tidak memperbaiki hubungan kalian."
Soonyoung menganggung, "Besok aku akan bicara pada Seungkwan"
Tiba - tiba Minjung menepis tangan mereka yang sedang bertautan, memukul kencang lengan Sooyoung sekenanya, "Jangan hanya bicara tidak jelas arahnya, awas saja kalau kau tidak meminta maaf"
"Ah, sakit Jungie"
"Jangan terlalu meninggikan gengsimu sebagai atasan Kwon"
"Iya - iya aku besok akan meminta maaf" ucap Soonyoung sembari mengelus lengan malangnya, lengan berototnya ternyata tetap merespon rasa sakit dari pukulan sang kekasih, padahal kan Minjung wanita bertubuh kurus, tapi ternyata pukulannya cukup membuat Soonyoung kesakitan.
Rusak sudah momen romantis yang sempat tercipta. Keduanya kembali larut pada cake yang sempat terabaikan.
"Lagipula" Minjung yang tak enak kembali membuka percakapan mereka.
"Apa kau lupa sudah lebih dulu memenangkan sesuatu yang bahkan lebih penting dari project perusahaan dari Seungcheol sunbae?"
Soonyoung mengeryitkan dahinya, mengingat - ingat apa yang dia menangkan sebelumnya dari rivalnya itu. Soonyoung memandang serius Minjung, bertanya - tanya "Apa itu?"
"Hatiku"
Tak sanggup menjawab sang kekasih, Soonyoung hanya mampu tersenyum mendengar betapa percaya dirinya sang kekasih.
"Iyakan? Aku tetap memilihmu bukan loh walaupun dulu dia sering sekali menggodaku"
Soonyoung hanya mengangguk, bernostalgia dengan ingatan masa lalu. Tersenyum lebar mendengar pengakuan sang kekasih yang lebih memilih dirinya dulu.
"Sudah jangan kesal lagi ya, aku mencintaimu Kwon Soonyoung"
🐯
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Day Relationship Challenge [Seventeen : Hoshi]
FanfictionApa yang bisa dilakukan bila hubunganmu dan kekasih berada diujung tanduk?