Long time no see, hehe.
Note :
Mohon maaf untuk perombakan alur yang ke sekian kalinya. Huhu.
♤
Jangan lupa kasih kritik dan saran, ya.
Selamat membaca!❤
♤
"Gimana perintah ayah, Ga? Udah kamu laksanakan?"
Pertanyaan Uttam, Uttamania Marvelio, sang kepala keluarga dari marga Marvelio ini memecah keheningan di meja makan.
Ratna, istri Uttam, mengerutkan dahi. "Perintah apa emang, Yah? Kok bunda gak tahu apa-apa?"
Uttam tersenyum, "ayah nanya sama Dirga, bukan sama Bunda."
Ratna berdecak, "oh jadi sekarang berani main rahasia-rahasiaan sama bunda? Oke kalau gitu Ayah tidur diluar selama satu minggu."
Uttam pucat pasi, "Nggak ada sangkut pautnya sama itu dong Bun."
"Jelas ada. Kan, dulu Ayah yang bilang kalo semua harus terbuka."
Uttam hendak berdiri untuk menghampiri kursi Ratna yang ada di sebelahnya, tapi celetukan Dirga mengalihkan fokusnya.
"Ah, ayolah ... Dirga gak mau menonton masalah rumah tangga sebelum waktunya."
Ratna dan Uttam kini mengalihkan tatapannya pada Dirga. Hampir saja mereka mengotori kuping dan mata anak semata wayangnya ini. Lalu keduanya terkekeh.
"Dirga.... " Ratna menampilkan puppy eyes-nya.
Menggemaskan.
Dirga terkekeh. "Jadi gini Bun, dua hari lalu Ayah datang ke sekolah, terus manggil Dirga buat ke ruangannya. Dirga nurut. Eh, ternyata Ayah ceramah panjang lebar tentang nilai Dirga. Nah, anehnya di akhir omelan, Ayah nyuruh Dirga buat kenalan sama Ora."
Awalnya Ratna tampak tersenyum bangga dengan melirik Uttam, tanda bahwa ia akan selalu menang.
Lalu ia kembalikan pandangannya pada Dirga. "Ora siapa?"
"Juara paralel jurusan mipa angkatan Dirga."
Dirga dan Uttam saling melemparkan pandangan saat menyadari bahwa kalimat yang mereka ucapkan tadi sama persis. Keduanya lantas tertawa mengabaikan Ratna dan bertos. Kebiasaan.
Ratna mencibik, "iya tahu bunda mah makhluk tak terlihat."
Keduanya kembali tertawa.
Setelah Dirga selesai sarapan, ia bangun dari duduknya dan menyampirkan tas ke pundaknya.
Ia mencium pipi kanan Ratna. "Tapi Dirga tetep sayang kok walaupun Bunda makhluk tak terlihat."
Ratna memutar bola mata malas. Lalu terlihat Dirga berganti mencium punggung tangannya dan Uttam secara bergantian.
"Dirga berangkat, ya!" ucap Dirga sambil berjalan santai keluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
Jugendliteratur"Aku yang lengah dan kau yang tak mau mengalah." ♤ Melody Aurora. Tidak ada yang tak mengenal Ora. Ora dengan penampilannya yang jarang rapih. Ora dengan wajah juteknya yang sangat menyebalkan. Ora dengan kemalasan yang mendarah daging. Ora dengan u...