Uhibbuka Fillah

Prolog

"Rasa syukur adalah kunci kebahagiaan, bersyukurlah sebagaimana kamu bernafas"
***

Tok tok tok..

"Arumi.. Sudah bangun nak?"
"Iya mi.. Arum sudah bangun kok mi"
"Alhamdulillah, jangan lupa tadarus nya ya sayang.."
"Siyap umii"

Setelah selesai melaksanakan tahajud dan bermunajat dengan sang maha cinta, arum melanjutkan kegiatannya dengan tadarus dan hafalan qur'an.  Bagi arumi, saat tahajud adalah waktu yang paling indah untuk menyampaikan segala keluh kesahnya pada sang khaliq. Arumi merasa dengan tahajud membuat ia semakin dekat dengan sang pencipta.
Tak terasa adzan shubuh sudah berkumandang, arum segera melaksanakan kewajibannya yaitu sholat shubuh, kemudian setelah selesai ia segera keluar kamar untuk membantu umi nya membuat sarapan.

"Umi.. Biar arum bantu ya.."
"Wah, terimakasih ya nak.."
"Iih umi, ini kan sudah kewajiban arum untuk membantu umi.."
"Iya arum, umi bangga sekali memiliki anak shalihah seperti kamu"
"Ah umi bisa saja.."

Setelah beberapa saat nasi goreng buatan umi dan arum telah selesai, walaupun hanya masakan sederhana tapi mereka sangat mensyukuri dan menikmati hal tersebut. Arum segera menghidangkan nasi goreng di meja makan dan umi memanggil abi untuk sarapan.

"Wahh harum sekali masakan umi dan arum, pasti enak nih, abi jadi ga sabar pengen makan" abi datang dengan pujiannya yang membuat umi dan arum tersenyum.
"Ahh abi bisa saja, masakan umi kan emang enak bi.." timpal arum.
"Aduhh, umi jadi malu"
"Hahahah" arum dan abi tertawa mendengar ucapan umi.
"Yasudah, ayuk kita langsung makan. Keburu dingin nasi gorengnya"

Mereka makan dengan khidmat dan penuh rasa syukur, dengan syukur maka apapun yang dimakan akan terasa lebih nikmat. Karena banyak diluar sana orang-orang yang tidak beruntung dan sangat sulit mendapatkan makanan.
Seperti itulah rutinitas keluarga kecil arum setiap paginya. Sangat sederhana namun dipenuhi kebahagiaan.

***

Happy reading gais..
Semoga suka ya sama cerita ini..
Jangan lupa di voment😉