Keluarga Abdullah #14 | Pesan Dari Ustadzah*

130 5 0
                                    

" Semoga rasa damai selalu ada disetiap jalan yang kau pilih! "
-Definisi Damai-

_🌿_

Dalem...

-Ustadzah Wati-

Hari ini di pondok pesantren begitu meriah,karena 2 hari lagi akan diadakan sebuah acara besar yang akan berlangsung di Masjid Al Dullah ini.

Kalian tentu tahu siapa orangnya bukan? Iya benar orangnya adalah Ali dan Hamira. Kisah cinta yang begitu unik,menjalin hubungan tetapi seperti main kucing-kucingan.

Tetapi mereka tetap langgeng sampai akhirnya,setelah satu tahun mereka LDR akhirnya Ali mengutarakan niat baiknya itu ketika berada di acara pertunangannya salah satu sahabat dari Hamira.

Karena aku 2 hari ini sudah jarang membantu,karena banyak sekali masalah yang datang tiba-tiba. Makanya 2 hari ini aku akan full untuk membantu acara cucu saya itu,karena yang pasti tamu undangannya banyak.

Saya berharap jika Hamira tidak pernah ada diposisi saya,dan Ali tidak pernah berada di posisi suami saya. Jika itu benar terjadi,maka saya orang pertama yang akan menentang hal itu tetapi jika saya masih diberikan usia yang panjang di dunia ini. Amiin

" Assalamualaikum! Umma! " Sudah tahu kan siapa? Itu loh,si ganteng Anak Bontotnya Fara.

" Wa'alaikumsalam! Astaghfirullah,ada apa Alfaro? " Tanyaku Kepada anak ganteng ku itu.

" Tugasnya sudah selesai Umma! " Jawabnya,pasti tahu kan apa tugasnya? Memperalat anak kecil memang tidak baik,tetapi jika aku tidak menggunakan Alfaro maka tidak akan pernah sukses.

" Ya sudah,kalau sudah Alfaro main lagi sama! " Ucapku,dan dibalas ciuman di pipi.

" Lucu sekali itu anakmu kak! " Ucap Shahallah,karena mungkin Alfaro adalah satu-satunya keturunan Abdullah yang berbeda sekali dengan yang lainnya,terutama untuk keturunan yang laki-laki.

" Memang,dia memang seperti itu! Persis seperti bundanya! " Jawabku,karena Alfaro itu bebas,seperti Fara.

Karena sebelum akad,akan diadakan pengajian oleh karena itu di dalem sedang ada yang mempersiapkan untuk pengajian,dan yang setengah nya lagi ada yang sedang mempersiapkan untuk akad.

***

Karena pernikahan dari Ali dan Hamira akan dilangsungkan 2 hari lagi,jadi persiapan di pesantren di percepat. Dan mereka mengikuti adat Jawa,yaitu sebelum pengajian dan akad akan dilangsungkan siraman.

Dan untuk siraman akan dilangsungkan besok pagi,tepat pukul 09.00 di dalem. Dan untuk santri putra diminta untuk ikut siraman di kediaman Ali,yang sebenarnya tidak jauh dari Pesantren.

" Mbak. Yu sudah disiapkan pakaian untuk siraman? Mau memakai pakaian bagaimana dan warna apa!? " Tanya Irna.

" Alhamdulillah sudah kak,tinggal besok kita memakainya! Dan ini kali pertama saya menggunakan baju kebaya tradisional! " Ujar Shahallah.

" Kalau saya sudah sering,dari pernikahan si sulung,sampai si bungsu anak dari Lina! " Lanjut Irna.

" Nenek! " Panggil Hamira. " Ada apa? " Jawab Irna,bukan Shahallah.

" Alfaro kemana? " Tanya Ning Mira. " Main lagi! " Jawab Irna.

" Mira,boleh nenek berbicara sebentar sama kamu? " Tanya Irna. Mungkin ada sesuatu hal yang penting,atau kalau bahasa Jawa nya tuh wejangan.

" Apa itu Nek? " Tanya balik Ning Mira.

" Jangan disini,tidak enak dengan semua orang! Di dalam saja! " Jawabnya,dan setelahnya mereka pergi menuju ke dalam.

" Hamira! Menjadi istri di usia muda itu tidak mudah,contoh saja saya,nenekmu,kedua nenek mudamu,dan juga ibumu. Nenek bukannya ingin menkauti-nakutimu,akan tetapi Nenek hanya akan berpesan beberapa hal kepada kamu! " Ujar Ustadzah Wati memulai wejangannya kepada Ning Hamira.

" Mira paham Nek,jika Mira sudah mengambil keputusan ini! Maka,Mira juga sudah memikirkan konsekuensi dari keputusan Mira ini! " Jawab Ning Hamira.

" Tetapi Nenek yakin kamu tidak akan seperti kedua Nenek mudamu itu. Kamu akan lebih dewasa dalam menyikapi sikap kalian berdua nantinya, Nenek hanya ingin menyampaikan beberapa hal saja kepada kamu!.

Yang pertama jika Ali mengambil keputusan sama seperti suami Nenek,maka Nenek sendiri yang akan menghalangi hal itu. Bukannya tidak boleh,tetapi Nenek sudah merasakan hal itu.

Yang kedua,selesaikan masalah dengan kepala dingin,jangan saling menonjolkan kedewasaan tetapi menonjolkan perhatian dan pengertian. Yang ketiga,jadi istri yang menurut kepada suami,tetapi jika suami sudah keluar jalur kamu bisa menolak hal itu.

Dan yang selanjutnya biarkan nenek mu dan juga Umma mu yang akan meneruskan,Nenek hanya sampai ini saja! " Pesan dari Irna,mungkin bisa buat kalian yang sedang menjalin hubungan serius atau tidak. Karena apa yang Ustadzah Wati pesankan kepada Ning Hamira itu,bisa kalian terapkan di kehidupan hubungan kalian.

Mungkin juga tidak hanya ketika menjalin hubungan saja,tetapi ketika kalau sedang berada di posisi tangan serupa atau seseorang yang berada di posisi serupa.

" Terimakasih​ Nek! Mira pasti akan selalu mengingat apa pesan yang sudah Nenek berikan kepada Mira!. Dan mudah-mudahan apa yang terjadi kepada Nenek tidak akan pernah terjadi kepada Mira. " Jawab Hamira dengan tulus.

" Kamu tahu itu? " Tanya Irna dengan kaget.

" Mira tahu itu,jadi Nenek tidak perlu khawatir apapun yang nantinya terjadi. Mira yakin kalian semua tidak akan pernah tinggal diam! " Jawab Hamira.

Mudah-mudahan pernikahan Hamira seperti pernikahan sang Nenek dan Ummanya ya!,ada masalah tetapi itulah yang dinamakan kerikil-kerikil kehidupan.

Karena pada dasarnya​,setiap hal yang terjadi tidak akan pernah luput dari yang namanya masalah. Entah itu masalah kecil,yang menjadi bumbu atau masalah besar yang menjadi perekat.

Apapun masalahnya,yang penting harus ada yang namanya kesadaran akan " jika masalah itu harus diselesaikan ketika dalam keadaan diri baik-baik saja ".











#🌿#

Jika sudah ada yang membaca ALHAMRA pasti tahu,jadi Syukron..

© Keluarga Abdullah

KELUARGA ABDULLAH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang