09 - Permainan seru

8.7K 960 102
                                    

Hingar bingar suara musik diputar di dalam kapal pesiar itu. Pemandangan wanita berbikini dan pria hanya dengan boxer menjadi menu utama mata Sally kali ini. Ia memang sangat jarang sekali bahkan bisa dikatakan baru kali pertama hadir di pesta seperti ini. Biasanya ia hanya berlibur bersama kedua orang tuanya dengan kapal pesiar mereka atau keluarganya mengadakan perjamuan bisnis, jauh dari kata hingar bingar seperti keadaan kelab malam.

Tugas maid di sana hanya untuk mengawasi dan memenuhi keperluan majikan mereka yaitu Mr Roland, selebihnya ada banyak sekali pelayan yang berasal dari awak kapal itu sendiri yang sibuk melayani semua tamu.

Sally menatap lurus pandangannya menuju satu titik fokus yaitu Katty. Wanita ular melakukan persis seperti dikatakan Amor tengah duduk di sebelah Roland melepas seragam maidnya. Sally masih tidak habis pikir apa yang Roland lihat dari wanita berwajah dua itu.

"Dia seperti benalu yang menempel pada pohon jika sedang dalam keadaan seperti ini," bisik Amor tiba-tiba berdiri di sebelah Sally.

"Benalu tidak bisa selamanya menempel pada pohon. Benalu bisa mati di tanganku," ucap Sally dan Amor menatap Sally yang tetap fokus mengarah ke Katty.

"Lupakan sejenak benalu. Kau tahu, Elley? Di pesta ini, kita maid bisa memanen uang yang banyak," kata Amor dan Sally menoleh pada wanita itu dengan kening berkerut.

"Biasanya Mr Roland akan mengadakan semacam permainan menarik yang hadiahnya uang tunai, dan kali ini kau harus ikut." Amor memberi informasi.

Sally mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh. Amor menepuk pundak Sally membuat wanita itu berjengit kaget.

"Kau membawa bikini? Hm- atau pakaian dalam? Kau juga membawa alat make upmu? Dan- kau membawa gaun yang aku sarankan, bukan?" tanya Amor dan Sally semakin menyatukan kedua alisnya bingung.

"Aku hanya membawa pakaian dalam seadanya. Aku tidak punya bikini dan gaun serta alat make up. Aku tidak membawa semua itu. Bukankah semua itu tidak penting di sini?" jawab Sally.

"Hmm ... Elley, dengarkan aku, itu semua adalah untuk kepentingan games yang biasa dibuat oleh Mr Roland. Maka dari itu aku meminta kau kemarin saat berkemas untuk membawa semuanya," kata Amor.

"Aku tidak paham jadi, aku tidak membawa semua itu. Aku hanya membawa pakaian ganti serta beberapa seragamku saja," ucap Sally.

Amor menepuk pundak Sally lagi.

"Tenang, kau bisa memakai milikku. Aku pikir pakaianku cukup muat saat kau yang memakainya hanya saja akan terlihat lebih pendek ukuran panjang gaunnya," kata Amor.

Sally mendengar kata 'meminjamkan' rasanya seperti hal-hal berbau horor. Seumur hidupnya sampai detik ini, gadis cantik itu tidak pernah meminjam barang milik orang lain. Ia ingin sekali menolak, tapi melihat ketulusan hati seorang Amor, ia mendadak tidak tega.

"Oh- kita lihat saja nanti," Sally menanggapi ucapan Amor.

🌹🌹🌹🌹🌹

Roland memukul sendok ke gelas berkaki panjang di tangannya sehingga menimbulkan bunyi-bunyian. Seakan mengerti kode itu, semua yang ada di kapal pesiar mendekat ke arah tempat di mana Roland berada. Tidak terkecuali seluruh jajaran maid yang ikut ke dalam rombongan.

Di samping pria tampan itu sudah berdiri dua pria lainnya yang tidak kalah menawan. Beberapa wanita cantik yang berdiri di dekat Roland dan teman-temannya, seperti informasi yang diberikan Amor adalah jalang yang dibayar untuk meramaikan pesta mereka. Tidak ketinggalan wanita ular, Katty, berdiri di samping Roland yang menebar senyum sombongnya.

Roland menatap semua orang yang ada di sana termasuk Sally yang mendapat kedipan dari pria itu. Menyebalkannya gadis itu hanya berdiri tanpa ekspresi menatap Roland seakan tidak terpengaruh apa pun dengan godaan yang pria itu berikan. 'Sialan!' Roland mengumpat dalam hatinya.

PLAY MATE (Selesai! Pindah rumah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang